Kebun anggur menjadi salah satu destinasi wisata yang umumnya ada di negara-negara Eropa. Tapi kebun anggur yang cantik ini, adanya di negara tetangga.
Anggur pada umumnya hanya bisa tumbuh di negara yang memiliki iklim sub-tropis. Namun di Thailand bisa dikembangkan perkebunan anggur di kawasan Pattaya, yang juga menjadi objek wisata favorit wisatawan bernama Silver Lake Vine Yard.
Silver Lake Vine Yard memiliki luas sekitar 480 hektar, dan saya yakin memerlukan waktu paling tidak satu jam lebih untuk puas berkeliling kawasan ini.
Di dalam kebun anggurnya terdapat beberapa objek menarik dan instagramable, antara lain adalah replika dari kincir angin yang ada di Belanda, pabrik pengolahan juice dan pabrik wine. Tidak hanya itu, tempat ini memiliki taman yang sangat indah dan menarik.
Banyak juga pengunjung yang sekedar duduk santai dan berfoto di area taman nya. Walau kawasan ini cukup luas, tidak perlu khawatir, sebab tersedia mobil shuttle untuk berkeliling kawasan.
Untuk berkeliling kawasan, pengunjung harus membayar tiket sebesar 180 Baht atau sekitar Rp. 82.000. Armada mobil shuttle nya cukup banyak, sehingga tidak perlu kuatir mengantre lama.
Di Silver Lake Vine Yard juga terdapat souvenir shop yang menjual aneka olahan anggur dan berbagai merchandise menarik.
Namun sayangnya, saat saya bersama para pemenang d'Traveler of The Year 2018 sampai di tempat ini, waktu sudah menunjukkan jam 17.15, sehingga tidak dapat lagi mengikuti tour untuk berkeliling kawasan Silver Lake Vine Yard.
Namun, saya dan rombongan cukup beruntung. Sebab dari Silver Lake Vine Yard kita bisa menikmati pemandangan sunset yang spektakular. Terlebih cuaca sedang cerah, sehingga kami bisa mengambil foto dengan puas.
Cap Go Meh, Festival Lampion Meriah Siap Digelar di Taiwan
Cap Go Meh di Taiwan, ada festival lampion yang keren. Festival ini begitu meriah dan pengunjungnya digadang-gadang mencapai 10 juta wisatawan.
Menyambut Cap Go Meh, Taiwan akan mengadakan Taiwan Lantern Festival. Event tahunan itu akan diresmikan di Pingtung nanti malam 19 Februari, dan berlangsung sampai 3 Maret 2019.
Gelaran ini sekaligus menampilkan budaya dan kearifan lokal kepada wisatawan. Area festival begitu luas, mencapai 38 hektar. Lebih dari ratusan lampion akan mewarnai malam di 3 kawasan, yaitu Teluk Dapeng, Donggang dan Kota Pingtung. Semua dibuat oleh warga lokal hingga desainer luar negeri.
"Tahun ini lampion utamanya bluefin tuna," ujar Joe Y Chou, Director General of the Tourism Bureau, MOTC, ROC dalam jumpa pers di Pingtung, Taiwan, Selasa (19/2/2019).
Lampion utama itu melambangkan kelimpahan dan kekayaan tahun demi tahun. Nah, karena 2019 ini merupakan tahun babi tanah, ada pula lentera sekunder berbentuk babi.
Selain lampion-lampion utama, masih banyak lagi yang bisa traveler lihat, yang dikelompokkan menjadi 184 tema.
"Setiap area lampion punya tema sendiri yang merefleksikan budaya lokal dan keindahan alam," kata Men An Pan, Pingtung County Magistrate.
Dengan beragam tema yang ada, festival ini juga dijuluki seperti taman rekreasi namun tanpa roller coaster.
"Taiwan Lantern Festival dikenal sebagai Disneyland tanpa roller coaster," imbuhnya.
Tak hanya lampion, banyak atraksi lainnya yang bikin traveler betah berlama-lama di sini. Terdapat beragam pertunjukan di area daratan bahkan laut, seiring daerah Pingtung yang memang di pesisir.
"Lampion terletak di darat, laut, udara. Pertunjukan juga sama," tuturnya.
Taiwan Lantern Festival 2019 di Pingtung ini diharapkan bisa menarik 8 hingga 10 juta wisatawan. Selain festival lampion utama di Pingtung, berbagai penjuru Taiwan juga mengadakan festival lampion, termasuk di Taipei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar