Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin bakal terjadi pada 21 Juni mendatang atau besok. Namun tidak semua area di Indonesia dapat menyaksikannnya, salah satunya wilayah Bandung Raya.
Staf Observatorium Bosscha Yatni Yulianti mengungkapkan di wilayah Indonesia, pengamatan Gerhana Matahari Cincin hanya bisa disaksikan di daerah Aceh, Sumatera, dan Kalimantan.
Sedangkan di wilayah lain seperti Sulawesi, Ambon, dan Maluku, fenomena gerhana tersebut bisa dilihat hingga 30 persen pada puncaknya saat menutupi Matahari.
"Sayangnya tidak bisa diamati di Bandung Raya dan Jakarta. Ada beberapa daerah yang bisa melihat, seperti Aceh dan Kalimantan. Maluku bisa sampai 30 persen," ungkap Yatni saat dihubungi, Sabtu (20/6/2020).
Lantaran tidak bisa dilihat, pihaknya juga tidak akan melakukan pengamatan seperti saat terjadinya fenomena gerhana lainnya. Ditambah lagi pada saat ini observatorium yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat itu masih belum buka untuk umum.
"Biasanya kita memang sediakan teropong untuk masyarakat biar bisa sama-sama melihat gerhana, tapi karena sekarang tidak bisa terlihat jadi tidak akan ada. Apalagi masih di tengah pandemi COVID-19, kita juga belum buka untuk umum," katanya.
Kendati demikian, saat terjadinya Gerhana Matahari Cincin nanti pihaknya bakal memberikan informasi bagi masyarakat tentang fenomena alam tersebut yang bisa diakses di media sosial Observatorium Bosscha.
"Di beberapa negara bakal mengadakan live streaming dan kita sendiri ikut mengamati secara streaming itu," terangnya.
Ini Bahayanya Jika Data COVID-19 Warga Indonesia Bocor
Kasus kebocoran data pribadi yang melibatkan warga Indonesia kembali terjadi. Kali ini data tes COVID-19 yang diduga dijual hacker di forum online.
230 ribu data warga Indonesia dipajang di forum online RaidForums sejak Kamis 18 Juni 2020. Data yang dijual terbilang cukup lengkap mulai dari nama, umur, nomor telepon, alamat rumah, Nomor Identitas Kependudukan atau NIK, hasil rapid test, hasil PCR, hingga status terkait Covid-19.
Chairman dan Pendiri Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja mengatakan jika kesahihan data ini bisa dibuktikan kebenarannya maka kasus ini baru puncak dari gunung es.
"Semua ini merupakan puncak gunung es. Yang kita saksikan bersama ini baru 'petasan cabe rawit dan yang lebih besar belum dan masih dinanti," kata Ardi saat dihubungi detikINET, Sabtu (20/6/2020).
Ardi mengatakan bocornya data-data ini mengkhawatirkan karena tidak hanya berisi data pribadi tapi juga data kesehatan. Jadi potensi penyalahgunaan data yang bocor ini bisa lebih besar.
Jika biasanya data pengguna yang bocor bisa dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab untuk memalsukan identitas atau penipuan, data kesehatan ini bisa bernilai besar bagi industri farmasi dan kesehatan.
"Data bocor tersebut bisa dijadikan data riset gratis bagi industri farmasi global dan mereka bisa berhemat banyak dengan memanfaatkan data-data yang bocor tersebut ketimbang membuat riset sendiri," jelas Ardi.
Ardi menambahkan yang paling dikhawatirkan jika kebocoran data ini terbukti benar, akan berdampak buruk pada penanganan COVID-19 di Indonesia.
"Bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah di dalam mengelola data-data pasien COVID dan kemampuan untuk melakukan perlindungan data & privasi. Fyi, data-data pasien COVID itu rahasia," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/boruto-episode-109-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar