Senin, 22 Juni 2020

Duet Malaysia-RI Bisa Pulihkan Industri Wisata Lewat Travel Bubble

 Seolah tak ingin membiarkan industri pariwisata kian terpuruk, Malaysia ingin gandeng Indonesia dalam upaya revitalisasi pariwisata kedua negara yang terdampak COVID-19.
Dikutip dari Antara, Minggu (21/6/2020), salah satu upaya yang akan dilakukan adalah membangun travel bubble atau koridor perjalanan wisata bersama.

Malaysia merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar bagi Indonesia. Sebagai negara tetangga terdekat, sebanyak 2,09 juta wisatawan Malaysia melancong ke Indonesia.

"Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah yang panjang dalam kerja sama di berbagai sektor, terutama pariwisata. Sehingga sangat penting bagi kami untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama dalam upaya bersama bangkit dari COVID-19," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya dalam Talkshow Network Industry Travel hari Jumat (19/6/2020) lalu.

Di sisi lain, Malaysia juga bergantung pada kedatangan wisatawan asal Indonesia. Menurut data kunjungan pariwisata, Negeri Jiran kedatangan 3,6 juta wisatawan Indonesia pada 2019.

Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia Datuk Seri Nancy Shukri juga menyatakan bahwa baik Malaysia maupun Indonesia akan bekerja sama dengan negara lain di kawasan ASEAN. Tak sampai di situ, ambisi Malaysia memperbaiki pariwisata juga ditunjukkan dengan upayanya menggandeng negara anggota APEC, UNWTO, Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

"Saat ini, kami sedang memformulasikan SOP bagi ASEAN untuk memfasilitasi wisatawan tanpa mengabaikan aspek penting dari kesehatan dan keselamatan, wisatawan dan pekerja pariwisata," kata Nancy sebagaimana diwartakan The Edge Market.

Lebih lanjut Nancy mengatakan, ketika situasi sudah aman untuk perjalanan internasional, kedua negara akan bekerja sama untuk memfasilitasi pergerakan wisatawan di titik masuk masing-masing.

"Namun demikian, mari kita semua fokus memerangi pandemi ini dan berharap situasinya akan membaik sehingga kita dapat membuka perbatasan kita dalam waktu dekat," katanya.

Hal senada juga disampaikan Nia yang menginginkan pandemi ini terkendali terlebih dahulu sebelum melaksanakan koridor perjalanan wisata bersama.

"Kita harus dapat memastikan penanganan COVID-19 di masing-masing negara telah teratasi dengan baik. Hal ini penting untuk dapat menimbulkan rasa kepercayaan wisatawan dari masing-masing negara fokus pasarnya. Trust is the new currency dalam masa kenormalan baru," pungkas Nia.

Masjid di Mekah Mulai Dibuka Kembali, Bagaimana Nasib Umrah?

Pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali masjid-masjid di kota Mekah pada hari ini, Minggu (21/6/2020). Sebelumnya masjid ditutup tiga bulan lamanya untuk mencegah penyebaran virus corona di kota tersebut.
"Masjid-masjid di kota suci akan mulai membuka kembali pintu-pintu mereka bagi umat pada Minggu (21/6) waktu setempat, setelah penutupan selama tiga bulan akibat pandemi virus Corona," bunyi laporan televisi Al-Ekhbariya dikutip dari AFP.

Lantas, bagaimana nasib umrah?
Dikutip dari Twitter pengurus Masjid Nabawi dan Masjidil Haram @HaramainInfo, Kementerian Dalam Negeri masih menangguhkan ritual ibadah umrah dan penerbangan internasional sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Berita Umrah: Kementerian Dalam Negeri baru saja mengumumkan hal berikut: 'Ibadah Umrah dan penerbangan internasional tetap ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut'," tweet akun tersebut dikutip detikcom.

Selain itu, pemerintah juga mencabut jam malam di seluruh kota, termasuk Mekah dan Jeddah per hari ini. Sebelumnya, masyarakat hanya diizinkan untuk keluar rumah bila ada keperluan yang mendesak.

Keputusan itu diumumkan sebelum dimulai pelaksanaan ibadah haji, ibadah yang akan diadakan pada akhir Juli. Namun soal haji ini pihak berwenang belum mengumumkan apakah akan melanjutkan atau dibatalkan. Pemerintah Indonesia sendiri sudah membatalkan ibadah haji untuk tahun ini.

Sebagai informasi, pandemi virus corona membuat Pemerintah Arab Saudi mengambil tindakan tegas dengan menangguhkan ibadah umrah untuk sementara waktu. Sementara itu, kelanjutan ibadah haji tahun ini belum diputuskan.

Mengutip situs pemantau virus Corona di dunia, situs John Hopkins Coronavirus Resources Center, virus Corona di Arab Saudi sudah mencapai 157.612 orang. Dengan angka kematian mencapai 1.267 orang.
https://indomovie28.net/yu-gi-oh-vrains-episode-105-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar