Selasa, 30 Juni 2020

Ilmuwan China Temukan Virus Flu Baru, Berpotensi Jadi Pandemi

Para ilmuwan di China menemukan virus baru yang potensial memicu pandemi. Virus tersebut muncul belakangan ini dan dibawa oleh babi, tetapi bisa menginfeksi manusia.
Dikhawatirkan, virus tersebut bisa bermutasi sehingga bisa menular dengan mudah dari orang ke orang. Jika itu terjadi, maka pandemi global bisa terjadi.

Meski dikatakan belum akan jadi masalah dalam waktu dekat, virus ini perlu dipantau dengan ketat. Imunitas manusia terhadap virus yang masih baru ini diyakini masih sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Virus yang oleh para ilmuwan disebut G4 EA H1N1 tersebut bisa tumbuh dan menggandakan diri di sel-sel saluran napas manusia. Ilmuwan menemukan bukti infeksi baru-baru ini berawal pada orang-orang yang bekerja di industri dan rumah potong babi di China.

"Saat ini kita teralihkan oleh virus Corona dan memang demikian. Tapi kita tidak boleh abai dengan virus baru yang potensial berbahaya," kata Prof Kin-Chow Chang dari Nottingham University, dikutip dari BBC, Selasa (30/6/2020).

71 Pasien Corona Meninggal, Rekor Terbanyak di Indonesia Per 30 Juni

Pemerintah pada 30 Juni 2020 melaporkan ada 71 pasien yang terinfeksi virus Corona COVID-19 meninggal dunia. Jumlah ini tercatat jadi yang terbanyak dalam sehari, sejak penyakit ini mewabah.

Menurut data yang dipublikasi oleh covid19.go.id, kematian pasien Corona terbanyak yang dilaporkan sebelumnya terjadi pada tanggal 15 Juni lalu. Saat itu pemerintah menyebut ada 64 pasien corona meninggal dunia.

Berikut ini detail perkembangan kasus Corona di Indonesia pada Selasa (30/6/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 1.293 menjadi 56.385.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 1.006 menjadi 24.806.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 71 menjadi 2.876.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Amerika Susah Lawan Corona karena Ada Warga Anti Vaksin dan Sains

 Amerika Serikat masih kelabakan melawan pandemi Corona di mana jumlah penderita terus bertambah. Bahkan meskipun vaksin nanti ditemukan, ada halangan besar yang patut diperhatikan.
Dr Anthony Fauci selaku direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) mengaku cukup puas jika vaksin Corona bisa 70% sampai 75% efektif, walau memang tak memberikan perlindungan sempurna.

Masalahnya ada halangan besar tadi, yaitu ternyata tidak sedikit orang Amerika yang anti vaksin atau tidak mau divaksinasi sehingga bakal mempersulit tercapainya herd immunity untuk mengalahkan pandemi Corona.

"Vaksin terbaik yang kita rampungkan adalah campak, efektif 97 sampai 98%. Akan bagus jika kita bisa mencapainya. Saya pikir tidak akan. Saya akan merasa cukup untuk vaksin yang efektif 70,75%," katanya, dikutip detikINET dari CNN.

Nah, polling CNN bulan lalu mengungkap bahwa sepertiga orang AS tidak mau mendapat vaksinasi melawan Corona, bahkan meskipun vaksin itu dapat tersedia secara luas dan murah.

Maka timbul pertanyaan, apakah vaksin dengan kemanjuran 75% dan diberikan hanya pada dua pertiga populasi akan menimbulkan herd immunity? "Tidak, cenderung tidak," jawab Dr Fauci.
https://cinemamovie28.com/inazuma-eleven-episode-1-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar