Selasa, 30 Juni 2020

Rokok dan Vape Diklaim Perburuk Komplikasi Virus Corona

 Merokok dan vaping disebut bisa meningkatkan risiko komplikasi virus Corona COVID-19. Para ahli mengungkap kebiasaan merokok dan vaping dapat merusak organ-organ vital dalam tubuh.
Dikutip dari Daily Mail, para ahli mengakui bahwa rokok konvensional lebih berbahaya daripada vape. Namun, bukan berarti vape adalah alternatif yang baik untuk kesehatan.

Sebuah studi di Universitas Mainz, Jerman, menunjukkan kebiasaan merokok dan vaping membuat pembuluh darah arteri jadi mengeras. Artinya, arteri yang mengeras dapat membuat aliran darah jadi tidak lancar, sehingga mengganggu beberapa fungsi organ, seperti paru-paru dan jantung.

"Sebagaimana dirumuskan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), merokok tembakau dan vaping dapat membuat gejala COVID-19 semakin parah, daripada mereka yang tidak merokok," tulis studi yang dipimpin oleh Profesor Thomas Munzel, seorang ahli jantung di Universitas Mainz tersebut.

"Karena merokok dan vaping merupakan faktor risiko terjadinya infeksi pernapasan dan memperburuk kondisi penyakit yang sudah ada sebelumnya, seperti sakit jantung. Ini bisa membuat pasien COVID-19 lebih rentan mengalami gejala parah, sehingga menyebabkan peningkatan mortalitas (kematian)," jelasnya.

Ilmuwan China Temukan Virus Flu Baru, Berpotensi Jadi Pandemi

Para ilmuwan di China menemukan virus baru yang potensial memicu pandemi. Virus tersebut muncul belakangan ini dan dibawa oleh babi, tetapi bisa menginfeksi manusia.
Dikhawatirkan, virus tersebut bisa bermutasi sehingga bisa menular dengan mudah dari orang ke orang. Jika itu terjadi, maka pandemi global bisa terjadi.

Meski dikatakan belum akan jadi masalah dalam waktu dekat, virus ini perlu dipantau dengan ketat. Imunitas manusia terhadap virus yang masih baru ini diyakini masih sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Virus yang oleh para ilmuwan disebut G4 EA H1N1 tersebut bisa tumbuh dan menggandakan diri di sel-sel saluran napas manusia. Ilmuwan menemukan bukti infeksi baru-baru ini berawal pada orang-orang yang bekerja di industri dan rumah potong babi di China.

"Saat ini kita teralihkan oleh virus Corona dan memang demikian. Tapi kita tidak boleh abai dengan virus baru yang potensial berbahaya," kata Prof Kin-Chow Chang dari Nottingham University, dikutip dari BBC, Selasa (30/6/2020).

71 Pasien Corona Meninggal, Rekor Terbanyak di Indonesia Per 30 Juni

Pemerintah pada 30 Juni 2020 melaporkan ada 71 pasien yang terinfeksi virus Corona COVID-19 meninggal dunia. Jumlah ini tercatat jadi yang terbanyak dalam sehari, sejak penyakit ini mewabah.

Menurut data yang dipublikasi oleh covid19.go.id, kematian pasien Corona terbanyak yang dilaporkan sebelumnya terjadi pada tanggal 15 Juni lalu. Saat itu pemerintah menyebut ada 64 pasien corona meninggal dunia.

Berikut ini detail perkembangan kasus Corona di Indonesia pada Selasa (30/6/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 1.293 menjadi 56.385.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 1.006 menjadi 24.806.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 71 menjadi 2.876.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.
https://cinemamovie28.com/inazuma-eleven-episode-2-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar