Selasa, 23 Juni 2020

Ekstrem! Aksi Viral Jaga Physical Distancing di Eskalator

Memasuki new normal beberapa sektor kembali dibuka pemerintah, salah satunya adalah pusat perbelanjaan. Meski sudah dibuka, kini pusat perbelanjaan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Belakangan ini viral video di media sosial yang menunjukkan aksi unik seorang pria yang menerapkan physical distancing. Video yang diposting akun Twitter @bintangforza terdapat pria yang melakukan split saat menaiki eskalator.

"Social distancing saat di mall," tulis @bintanforza di akun pribadinya, yang mengaku mendapat video dari akun TikTok.

Dalam videonya terlihat tiga wanita di belakang pria tersebut terkejut terhadap aksi unik si pria. Video ini pun ramai diperbincangkan serta mendapat tanggapan dari beragam netizen.

Meskipun banyak yang memuji, tapi tak sedikit juga yang menyayangkan aksi pria ini. Sebab dalam video tersebut ia tidak memakai masker. Tak hanya pria tersebut, ketiga wanita yang berada di belakangnya pun tidak memakai masker.

"Tapi kok nggak pada bermasker semua," komentar @aoxxxxxi79.

"Good trick, but please wear a mask," tulis akun @unxxxxstrxxxer.

Dari pantauan detikcom hingga Senin (22/6/2020) postingan video ini telah dilihat lebih dari 280 ribu pengguna Twitter. 7.556 kali retweets dan 13 ribu lebih yang menyukai video ini.

Dilema Jaga Jarak Aman di KRL: Nunggu Longgar, Keburu Telat Ngantor

Diberlakukannya masa transisi PSBB (pembatasan sosial berskala besar) menjadikan beberapa orang sudah mulai beraktivitas seperti biasanya. Tidak lagi WFH dan mulai bekerja di kantor.
Bagi warga yang tinggal di area Jabodetabek, KRL jadi solusi untuk mencapai tempat kerja dengan aman dan murah. Sayangnya di masa pandemi saat ini, ada kekhawatiran akan penularan Corona di KRL.

Protokol jaga jarak juga seperti tidak terlalu diindahkan sebab seringkali terlihat penumpukan penumpang dan desak-desakan orang di gerbong KRL. Diceritakan oleh salah satu pengguna KRL, Ardi (27), yang berangkat dari stasiun Rawa Buntu ke stasiun Gondangdia, physical distancing terkadang sudah tidak lagi diperhatikan terutama di jam-jam sibuk. Tak masalah sedikit berdesakan saat antre di stasiun asal tidak terlambat ke kantor.

"Tetep naik. Karena siapa yang mau ketinggalan kereta pagi? Dan biasanya kalau pagi penuh sesak, jadi pengamanan dirinya pake konsep kedua. Berdesakan di dalam gerbong tapi nunduk dan tangan di dada. Kita anak KRL itu dipaksa untuk menerima semuanya, tidak ada opsi apapun," ujar Ardi, saat dihubungi detikcom, Senin (22/6/2020).

Atrean penumpang KRL yang mengular di Stasiun Bogor, Senin (22/6) pagi.Atrean penumpang KRL yang mengular di Stasiun Bogor, Senin (22/6) pagi. Foto: Sachril/detikcom
Sedikit berbeda, Galih (23) yang juga pengguna KRL mencoba mengantisipasinya dengan memilih berangkat lebih pagi. Dengan berangkat lebih awal, gerbong biasanya masih kosong dan tidak terlalu ramai.

"Nggak pernah sih alhamdulilah, kalau pagi-pagi terutama subuh-subuh tuh kereta masih kosong banget yang berdirinya, jadi nggak penuh. Walaupun seandainya ramai, tapi asalkan sudah dibolehin masuk ke dalam stasiun, mendingan masuk aja sih, kecuali kalau pulang kantor baru deh nyari yang kosongan," kata Galih.

Pengguna KRL lainnya, Rubi (24), memilih untuk menunggu kereta selanjutnya jika gerbong yang ingin dinaikinya ramai. Dan tetap mengikuti aturan petugas, alasannya agar tetap selalu aman.

"Pas masuk pagi sih justru lebih lengang sedikit sih, masih bisa jaga jarak sesuai tanda yang ada. Kalau ramai tapi nggak terlalu padet ya masuk, tapi tetep sesuai sama arahan dari petugasnya, ya diikutin aja biar aman. Tapi kalau jamnya masih bisa telat dikit mah nunggu yang selanjutnya aja," pungkas Rubi.
https://indomovie28.net/asal-kau-bahagia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar