Suku Bugis merupakan suku yang berasal dari Sulawesi Selatan. Suku ini tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu (Melayu muda).
Dalam situs Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo, Kata Bugis berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan Ugi merujuk pada raja pertama kerajaan China yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo, yaitu La Sattumpugi.
Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau pengikut La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayah dari Sawerigading. Sawerigading adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia.
Beberapa kerajaan Bugis klasik seperti Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng, dan Rappang. Suku Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, dan Barru.
Masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir. Kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah berdagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.
Suku Bugis juga dikenal piawai merantau mengarungi samudra. Wilayah perantauan mereka hingga ke Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand, Australia, Madagaskar, dan Afrika Selatan. Penyebab merantau disebutkan antara lain karena konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad ke-16, 17, 18, dan 19. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Selain itu budaya merantau juga didorong oleh keinginan akan kemerdekaan.
Suku Bugis juga merantau ke Kalimantan Selatan. Pada abad ke-17 datanglah seorang pemimpin suku Bugis menghadap raja Banjar yang berkedudukan di Kayu Tangi (Martapura) untuk diizinkan mendirikan pemukiman di Pagatan, Tanah Bumbu. Raja Banjar memberikan gelar Kapitan Laut Pulo kepadanya yang kemudian menjadi raja Pagatan. Kini sebagian besar suku Bugis tinggal di daerah pesisir timur Kalimantan Selatan yaitu Tanah Bumbu dan Kota Baru.
Selain di Kalimantan Barat, suku Bugis merantau ke Sumatera dan Semenanjung Malaysia setelah dikuasainya kerajaan Gowa oleh VOC pada pertengahan abad ke-17. Mereka pergi menuju kerajaan-kerajaan di tanah Melayu dan turut terlibat dalam perebutan politik kerajaan-kerajaan Melayu. Karena itu banyak raja-raja di Johor yang merupakan keturunan Bugis.
Duet Malaysia-RI Bisa Pulihkan Industri Wisata Lewat Travel Bubble
Seolah tak ingin membiarkan industri pariwisata kian terpuruk, Malaysia ingin gandeng Indonesia dalam upaya revitalisasi pariwisata kedua negara yang terdampak COVID-19.
Dikutip dari Antara, Minggu (21/6/2020), salah satu upaya yang akan dilakukan adalah membangun travel bubble atau koridor perjalanan wisata bersama.
Malaysia merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar bagi Indonesia. Sebagai negara tetangga terdekat, sebanyak 2,09 juta wisatawan Malaysia melancong ke Indonesia.
"Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah yang panjang dalam kerja sama di berbagai sektor, terutama pariwisata. Sehingga sangat penting bagi kami untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama dalam upaya bersama bangkit dari COVID-19," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya dalam Talkshow Network Industry Travel hari Jumat (19/6/2020) lalu.
Di sisi lain, Malaysia juga bergantung pada kedatangan wisatawan asal Indonesia. Menurut data kunjungan pariwisata, Negeri Jiran kedatangan 3,6 juta wisatawan Indonesia pada 2019.
Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia Datuk Seri Nancy Shukri juga menyatakan bahwa baik Malaysia maupun Indonesia akan bekerja sama dengan negara lain di kawasan ASEAN. Tak sampai di situ, ambisi Malaysia memperbaiki pariwisata juga ditunjukkan dengan upayanya menggandeng negara anggota APEC, UNWTO, Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
"Saat ini, kami sedang memformulasikan SOP bagi ASEAN untuk memfasilitasi wisatawan tanpa mengabaikan aspek penting dari kesehatan dan keselamatan, wisatawan dan pekerja pariwisata," kata Nancy sebagaimana diwartakan The Edge Market.
Lebih lanjut Nancy mengatakan, ketika situasi sudah aman untuk perjalanan internasional, kedua negara akan bekerja sama untuk memfasilitasi pergerakan wisatawan di titik masuk masing-masing.
"Namun demikian, mari kita semua fokus memerangi pandemi ini dan berharap situasinya akan membaik sehingga kita dapat membuka perbatasan kita dalam waktu dekat," katanya.
Hal senada juga disampaikan Nia yang menginginkan pandemi ini terkendali terlebih dahulu sebelum melaksanakan koridor perjalanan wisata bersama.
https://indomovie28.net/the-wedding-guest/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar