Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membeberkan kekesalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pengadaan lahan. Menurut Basuki, Jokowi marah lantaran PTPN IX sulit menyediakan lahan 4.000 hektare, dari jutaan hektare yang dikelolanya.
Basuki menceritakan, lahan seluas 4.000 hektar ini nantinya akan dimanfaatkan untuk menampung investor Amerika Serikat (AS) yang angkat kaki dari China.
"Pak Presiden marah-marah ini PTPN punya jutaan hektar minta 4.000 hektare saja ewel, kita kalah bersaing, ini kan saling bersaing memberikan service," kata Basuki dalam video conference, Sabtu (27/6/2020).
Basuki menjelaskan penyediaan lahan 4.000 hektare ini juga untuk membangun kawasan industri di Batang, Jawa Tengah. Kawasan Industri ini akan bersaing dengan Vietnam dan Bangladesh dalam menarik para perusahaan yang angkat kaki dari China.
"Kita kan bersaingnya kan dengan Vietnam, Bangladesh, yang gitu-gitu kan di sana tanah digratiskan," ujar Basuki.
Menurut Basuki, saat ini pemerintah sedang melakukan clearing lahan seluas 4.000 hektar tersebut. Diharapkan, lahan yang disediakan ini bisa menjadi labuan para investor yang ingin hengkang dari China.
"Kita siapkan 4.000 hektar di Batang, kawasan industri karena mau ada pindahan dari Tiongkok itu kan, yang kemarin kita nggak dapet apa-apa, sekarang kita siapkan 4.000 hektar di Batang di tanah PTPN IX," ungkapnya.
2 Warga Depok Positif Corona, Akankah Ada Lockdown Seperti Wuhan?
Kabar warga Depok positif terinfeksi virus corona Covid-19 mulai memicu kepanikan. Bahkan di lini masa media sosial ada yang menyarakankan Kota Depok di-lockdown seperti Wuhan.
"Lockdown Depok plis," tulis salah satu akun Twitter.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono, menyebut hingga kini belum ada arahan untuk melakukan isolasi wilayah. Mengingat kasus warga Depok yang terindikasi Covid-19 masih dalam tahap penyelidikan survailans aktif.
"Isolasi apanya? Belum! Ngawur aja kamu, orang baru satu kasus masa diisolasi satu wilayah," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Belum ada indikator resmi yang dikeluarkan otoritas kesehatan terkait isolasi wilayah saat terjadi wabah. Saat ini beberapa daerah seperti di Wuhan dan Daegu, Korea Selatan telah menetapkan kebijakan karantina wilayah.
Isolasi saat ini masih dilakukan di rumah sakit. Kemenkes mengimbau agar masyarakat tidak panik berlebihan dan terapkan pola hidup bersih.
"Imbauan masyarakat hidup bersih dan sehat kalau masih ada keluhan silahkan ke faskes yang kompeten dam ceritakan yang sesungguhnya terjadi jangan ditutupi. Masyarakat harus bertanggung jawab kepada lingkungannya," pungkasnya.
Satu Pasien Diisolasi di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Sepulang Umroh
Sebuah video sempat beredar melalui pesan whatsapp. Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan tiga petugas rumah sakit yang tengah menangani seorang pasien.
Para petugas itu saat menangani pasien, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) layaknya untuk penanganan pasien yang suspect coronavirus (Covid-19). Lokasi pengambilan video itu bertempat di salah satu bangunan rumah sakit di Yogyakarta. Dari informasi yang beredar, pasien itu kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.
Terkait beredarnya video tersebut, Kepala Subag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan membenarkan telah menerima rujukan pasien dari RSUD Kota Yogyakarta.
"Terkait dengan beredarnya video rujukan pasien, dapat kami sampaikan bahwa memang RSUP Dr Sardjito menerima pasien rujukan dari RSUD Kota Yogyakarta," kata Banu kepada wartawan, Senin (2/3/2020).
Pasien rujukan itu perempuan berinisial R (73). Dari informasi yang dia terima, pasien itu memiliki riwayat perjalanan umroh.
"Atas nama R usia 73 th jenis kelamin wanita. Kami peroleh informasi pasien habis kunjungan umroh dan mengalami batuk batuk sehingga karena kondisi tersebut akhirnya dirujuk ke RSUP Dr Sardjito," jelasnya.
https://cinemamovie28.com/cast/schuyler-white/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar