Ponsel flagship Android yang diluncurkan tahun ini sudah dirasa cukup cukup mahal. Tapi harga ponsel flagship yang meluncur tahun depan sepertinya akan membuat dompet makin meringis karena menggunakan chipset yang lebih mahal.
Dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (29/6/2020) rumor dari Korea Selatan menyebutkan bahwa chipset Snapdragon 875 akan dibanderol dengan harga lebih mahal dibanding pendahulunya. Chipset ini tentu akan menjadi pilihan vendor untuk mentenagai ponsel flagshipnya.
Snapdragon 875 diperkirakan akan dijual oleh Qualcomm dengan harga USD 250. Harga ini sudah mencakup prosesor dan modem Snapdragon X60 5G yang sudah terintegrasi.
Sedangkan saat ini Snapdragon 865 dijual ke vendor dengan harga antara USD 150-160. Artinya harga Snapdragon 875 akan dipatok USD 100 lebih mahal dibanding pendahulunya.
Jika rumor ini benar, maka dampaknya akan terlihat pada harga ponsel flagship yang akan jauh lebih mahal mengingat chipset-nya saja akan menjadi USD 100 lebih mahal dibanding sebelumnya.
Sumber rumor yang sama juga mengatakan bahwa Xiaomi juga memperdebatkan bagaimana cara mereka mematok harga untuk ponsel flaghsip selanjutnya yang menjalankan Snapdragon 875. Xiaomi sendiri baru-baru ini meluncurkan Mi 10 yang ditenagai Snapdragon 865 dengan harga Rp 9,999 juta.
Tapi ini tentu bukan hanya masalah Xiaomi mengingat chipset ini akan digunakan di sebagian besar ponsel flagship Android yang meluncur di tahun 2021.
Dengan makin mahalnya harga chipset flagship buatan Qualcomm, sepertinya vendor akan beralih menggunakan chipset Snapdragon seri 700. Bahkan beberapa mungkin akan melirik chipset buatan Samsung dan MediaTek.
Snapdragon 875 sendiri belum diumumkan oleh Qualcomm, tapi spesifikasi dan performanya akan mengungguli pendahulunya. Snapdragon 875 akan dibuat oleh TSMC dan menjadi prosesor pertama Qualcomm dengan fabrikasi 5nm.
David Beckham Kucurkan Rp 400 Miliar untuk eSport
David Beckham jadi selebriti olahraga terbaru yang tertarik memgucurkan investasinya di ranah eSport. Mantan pesepak bola asal Inggris ini bergabung menjadi Co-Owner startup eSport bernama Guild ESports.
Beckham mengucurkan 25 juta Euro (sekitar Rp 400 miliar) untuk perusahaan ini. Berbasis di London, Inggris, Guild Esports diluncurkan dengan fokus utama pada Rocket League, FIFA dan Fortnite. Guild Esports akan beroperasi dengan model akademi tradisional.
Para pemain yang paling berbakat akan dilatih oleh para pakar di industri ini hingga ke tingkat profesional, dan perekrutan bakat-bakat baru akan terus dilakukan.
Meski baru kali ini kecemplung di bidang eSport, David Beckham tercatat sudah punya banyak pengalaman dalam pengembangan bisnis olahraga. Yang terbaru adalah keterlibatannya dalam kepemilikan bersama Inter Miami CF di MLS.
Dikutip dari Engadget, nantinya sebagian besar operasional sehari-hari Guild Esports nantinya akan diserahkan pada Carleton Curtis yang sebelumnya menjadi Vice President Activision. Curtis berpengalaman mendirikan liga untuk Overwatch dan Call of Duty.
David Beckham adalah superstar global, jadi keterlibatannya di Guild Esports diprediksi akan menarik perhatian banyak orang. Beckham bukan satu-satunya selebriti olahraga yang melirik dunia esport.
Sebelumnya ada mantan pemain Chelsea Ruud Gullit yang memimpin Team Gullit, ada Gareth Bale yang Ellevens Esports dan Ronaldinho Gaúcho yang meluncurkan R10 Esports. Tak ketinggalan, ada juga M10 Esports milik Mesut Özil.
Esports sepertinya jadi pelabuhan berikutnya yang menarik bagi mantan pesepak bola, dan dinilai menguntungkan seperti David Beckham. Pasar eSport global saat ini bernilai sekitar USD 1,1 miliar, dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 42% menjadi USD 1,56 miliar pada 2023.
https://nonton08.com/cast/bruce-cohen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar