Selasa, 30 Juni 2020

Cerita Pasien Corona yang Alami Halusinasi dan Mimpi Buruk

 Virus Corona tak hanya menyerang fisik penderitanya. Infeksi virus Corona COVID-19 diketahui juga memiliki dampak negatif pada psikis pasien yang mengidapnya.
Dikutip dari laman The New York Times, survei baru-baru menunjukkan virus Corona COVID-19 menimbulkan halusinasi dan mimpi buruk terhadap banyak pasien yang mendapat perawatan dari rumah sakit.

Kondisi ini diketahui akan berdampak pada proses pemulihan. Pasien juga disebut jadi rentan mengalami depresi dan masalah kognitif. Seperti yang dialami pasien COVID-19 bernama Kim Victory, wanita berusia 31 tahun menyebut sering berhalusinasi saat mendapat perawatan di rumah sakit.

Kim mengaku merasa lumpuh di tempat tidur, lalu dibakar hidup-hidup. Saat orang lain menyelamatkannya, ia tiba-tiba berubah jadi patung es di atas prasmanan sebuah kapal pesiar mewah. Selanjutnya, dia menjadi subjek percobaan di laboratorium di Jepang.

Tak sampai di situ, pandangannya pun kembali berubah membawanya dalam sebuah kondisi di mana dia tiba-tiba mendapat serangan dari kucing-kucing.

Halusinasi dan paranoid terjadi saat Victory mendapat perawatan COVID-19 saat dia sulit untuk bernapas. Kegelisahan bahkan sempat membuatnya melepas ventilator dan bahkan jatuh dari tempat tidur.

"Itu sangat nyata, dan saya sangat takut," kata Victory yang sekarang sudah kembali ke rumah di Franklin, Tenn.

Kondisi yang dialami Victory disebut dengan delirium rumah sakit. Fenomena itu biasanya dialami oleh pasien dengan usia lebih tua yang beberapa di antaranya mengalami demensia atau kepikunan.

China Izinkan Penggunaan Vaksin untuk Militer Meski Uji Coba Belum Rampung

 China telah menyetujui penggunaan vaksin eksperimental potensial yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China bekerjasama dengan People's Liberation Army untuk angkatan bersenjata militer.
Vaksin yang diberikan tersebut berjenis Ad5-nCoV, dikembangkan bersama oleh tim di Akademi Ilmu Kedokteran Militer dipimpin oleh Mayor Jenderal Chen Wei, dan perusahaan CanSino Biologics yang berbasis di Tianjin.

Ini adalah pertama kalinya kandidat vaksin COVID-19 diizinkan penggunaannya untuk manusia, dalam hal ini kelompok militer. Dikutip dari South China Morning Post, CanSino Biologics pada Senin (29/6) mengatakan bahwa kandidat vaksin tersebut telah memperlihatkan hasil uji yang aman dan ada respon imun yang cukup kuat terhadap antigen.

Meski Ad5-nCoVu belum memulai uji coba fase tiga, yang akan mengkonfirmasi apakah itu dapat melindungi penerima dari infeksi, militer telah menyetujui penggunaannya selama setahun tetapi belum diizinkan untuk tujuan sipil.

Pihak CanSino mengatakan mereka telah menyelesaikan uji coba fase dua pada 11 Juni, tetapi perusahaan belum merilis data dari penelitian. Data dari fase pertama yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada bulan Mei menunjukkan bahwa Ad5-nCoV adalah kandidat potensial untuk penyelidikan lebih lanjut.

Tiga kandidat vaksin Corona buatan China lainnya telah menyelesaikan uji coba fase dua, dengan hasil yang menjanjikan, menurut pengembang mereka, tetapi tidak ada data yang telah dirilis. Banyak kandidat China sedang merencanakan uji coba fase tiga di negara lain karena penyebaran virus corona di sana dinilai terlalu terbatas untuk menguji kemanjuran vaksin.

Pejabat China sebelumnya mengatakan bahwa beberapa kandidat dapat disetujui penggunaannya untuk darurat pada awal September, yang berarti potensi vaksin dapat diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi lebih awal terhadap penyakit ini.
https://cinemamovie28.com/spotlight/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar