Kasus positif pertama virus corona COVID-19 akhirnya terkonfirmasi di Indonesia. Kasus ini menyebabkan seorang wanita berusia 31 tahun dan ibunya 64 tahun harus diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Dengan kondisi seperti ini, para petugas di RS menjadi tambah waspada. Mereka semakin rajin mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan juga masker.
"Makin waspada sih, makin sering cuci tangan, pakai hand sanitizer, terus masker buat pencegahan meskipun gedungnya beda," ujar salah satu petugas RS yang tidak ingin disebutkan namanya pada detikcom, Senin (2/3).
Selain itu, para petugas juga semakin rajin menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi vitamin tambahan. Mereka juga semakin menjaga pola makan.
Hal ini juga dirasakan para pengunjung yang datang ke RSPI, salah satunya Ida. Ia baru mengetahui adanya pasien positif virus corona ini.
"Baru tahu ada pasien positif itu (corona). Tapi ya tetap tenang aja, tetap pakai masker juga, sebagai pencegahan kan," katanya.
Biasanya, Ida hanya menggunakan masker saat menjenguk kerabatnya, tapi sekarang sebelum masuk RS sudah menggunakannya.
"Biasanya pakai ini pas mau masuk ruangan jenguk keluarga. Tapi, sekarang pakainya dari luar rumah sakit," imbuhnya.
Ada Kasus Positif, Kemenkes Tambah 32 RS Rujukan untuk Virus Corona
Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus positif virus corona COVID-19 pertama di Indonesia pada Senin (2/3/2020). Pasien tersebut diketahui seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun.
Mereka positif virus corona COVID-19 setelah melakukan kontak dengan WN Jepang. Sebelumnya pemerintah sudah menyiapkan 100 RS rujukan yang siap menangani pasien yang terinfeksi virus corona COVID-19.
Namun dengan adanya kasus ini, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr. Anung Sugihantono, menjelaskan akan menambah 32 rumah sakit rujukan dengan standar yang telah ditentukan.
"Kita akan menambah 32 rumah sakit rujukan dengan standar yang sesuai untuk virus corona COVID-19," ujar Anung saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Rasuna Said, Jakarta Selatan (2/3/2020).
dr Anung juga menjelaskan dokter dan staf medis yang akan menangani pasien di 32 RS yang nantinya menjadi rujukan, akan disiapkan melalui simulasi terkait dengan penanganan pasien yang terinfeksi virus corona COVID-19.
Pria Harus Tahu! 4 Tips Ini Bisa Bikin Sperma Makin 'Tokcer'
Tahukah kamu bahwa setiap sperma itu memiliki kualitas yang berbeda? Ada yang berkualitas baik, dan juga sebaliknya.
Meski mengukur kualitas sperma itu tak mudah, ternyata ada lho cara ilmiah yang bisa menunjukkan kondisi kesehatan sperma.
Berikut ini adalah 4 cara menghasilkan sperma berkualitas baik, seperti dikutip dari Men's Health.
1. Gemar makan ikan
Sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard University menemukan bahwa pria yang mengonsumsi ikan, memiliki jumlah sperma yang lebih banyak.
Tak hanya itu, kandungan nutrisi pada ikan juga dapat menjadi pelindung sperma. Penelitian menunjukkan pria yang rutin memakan ikan seperti tuna dan salmon, memiliki sperma yang lebih baik sekitar 65 persen dibanding mereka yang jarang makan ikan.
Hal ini disebabkan karena kandungan omega-3 yang tinggi pada ikan baik untuk memproduksi sperma.
2. Jangan pakai celana dalam ketat
Sebuah studi dari Inggris pada tahun 2012 menemukan bahwa pria yang mengenakan celana dalam ketat berisiko menghasilkan sperma yang tidak sehat.
"Celana dalam yang longgar, membuat suhu di skrotum lebih rendah dibanding celana dalam ketat. Inilah kenapa kualitas sperma bisa tetap terjaga," kata penulis penelitian, Andrew Povey, PhD.
3. Rajin berolahraga
Penelitian yang dilakukan di Harvard University menunjukkan bahwa pria yang rajin berolahraga setidaknya 15 jam seminggu, memiliki tingkat kualitas sperma 73 persen lebih tinggi dibanding mereka yang jarang olahraga.
Olahraga juga bermanfaat untuk menyalurkan antioksidan ke seluruh tubuh, sehingga bila dilakukan secara teratur dapat mencegah sel sperma dari radikal bebas.
4. Tidak mengonsumsi makanan panas dari plastik
Bisphenol-A (BPA) atau senyawa kimia dalam plastik ini bila bercampur dengan makanan, bisa memberikan efek buruk pada kualitas sperma.
Sebuah studi dari Denmark menemukan bahwa pria yang memiliki kadar BPA tinggi dalam urinnya memiliki kualitas sperma yang rendah.
Hal ini disebabkan karena BPA bisa mempengaruhi aktivitas estrogen dan androgen di testis, sehingga dapat menekan perkembangan sperma.
https://indomovie28.net/death-note-episode-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar