Rabu, 24 Juni 2020

UMKM Go Online Mulai Menjamur, Contohnya di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan UMKM online mulai menjadi tren di wilayahnya. Ganjar menyebut beberapa aplikasi pemasaran UMKM mulai bermunculan, contohnya TukangSayur.co dan juga Beceer.com.

"Yang menarik aplikasi lokal ini banyak muncul dalam konteks pemasaran. Saya lihat ada aplikasi TukangSayur.co dan Beceer, Beceer itu bahasa Brebes artinya belanja," kata Ganjar dalam webinar yang diadakan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Selasa (23/6/2020).

Dengan aplikasi ini, penjualan UMKM meningkat. Padahal di tengah pandemi banyak UMKM masih memasarkan dagangannya secara offline.

"Nah mereka ini penjualannya meningkat, apalagi di tengah pandemi. Meski secara umum UMKM ini banyak yang menurun, UMKM kalau online ini memang meningkat, ini hasil kreativitas anak muda," ungkap Ganjar.
Ganjar juga bercerita mengenai masalah UMKM di Jawa Tengah. Pertama, adalah pemasaran, bahkan hal ini jadi yang utama.

Kedua, masalah pembiayaan. Ganjar mengatakan saat ini dia sedang berkoordinasi sedang pemerintah pusat dalam sektor pembiayaan lewat perbankan.

"Permasalahan yang muncul adalah pemasaran, ini yang jadi masalah utama. Kedua pembiayaan, ini lah yang perlu kerja sama antara pusat dan daerah, kita mau siapkan bridging dalam perbankan," kata Ganjar.

Ganjar sendiri mendorong bisnis UMKM di Jawa Tengah dengan menerbitkan Surat Edaran Gubernur. Surat itu mewajibkan penggunaan batik lurik dan pakaian adat bagi pegawainya tiap minggu sekali. Batik dan pakaian adat tersebut menurutnya harus didapatkan dari UMKM.

"Kita juga sedikit paksa dengan SE Gubernur, batik lurik dan pakaian adat rutin tiap minggu kita wajibkan. Dan ini harus didapatkan dari industri kecil, dan ini kita sedang dorong ke marketplace," ungkap Ganjar.

Kemudian ada juga SE Gubernur yang meminta hotel dan penginapan ikut mempromosikan UMKM. Salah satunya dengan memberikan ruang untuk UMKM menjajakan dagangannya.

"Lalu ada SE Gubernur juga wajib UMKM di hotel dan stays untuk promosi UMKM dan memberikan ruang di sana," ujar Ganjar.

Ganjar pun kini mendorong barang-barang UMKM untuk ikut dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah.

"Terakhir kami juga mendorong partisipasi UMKM dalam proses pengadaan jasa pemerintah di ULP," kata Ganjar.

HUT ke-48, DMI Gelorakan Semangat Ekonomi Bangkit dari Masjid

Pandemi COVID-19 telah berdampak buruk pada kehidupan manusia di berbagai aspek. Namun, kasus infeksi virus corona di berbagai belahan dunia ternyata bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi umat.
Hal itu mengemuka dalam diskusi peringatan hari lahir Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang ke-48 tahun di Masjid Cut Mutia, Jakarta pada Senin malam kemarin. "Banyak pengusaha dan tokoh muda dari masjid yang mulai muncul. Dan pandemi COVID-19 ini adalah momentum besar untuk mendorong sebesar-besarnya ekonomi umat," kata Ketua Pemuda DMI atau Dewan Masjid Indonesia Arief Rosyid dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (23/6/2020).

Arief mengatakan, belakangan banyak pengusaha dan tokoh muda yang lahir dari masjid. Hal ini terjadi setelah tiga tahun terakhir narasi kebangkitan ekonomi umat dari masjid digalakkan.

Selain itu, banyak lahir inisiatif dari pemuda Islam untuk bertahan hidup hingga membantu saudaranya yang kesulitan. Peluang pemuda untuk mendorong kebangkitan ekonomi umat dari masjid terbuka sangat lebar.

Kesempatan terbuka lebar dengan sinergi dan kolaborasi potensi yang ada di antara pemuda. Hal senada dikatakan Staf Khusus Peningkatan Pengusaha Nasional BKPM Pradana Indraputra terkait peluang pemuda membangkitkan ekonomi dari masjid selama pandemi virus corona.

"Dari masjid kita berangkat maka niat untuk terus memberi kontribusi bagi umat harus terus digalakkan, meski kita sulit beraktivitas akibat pandemi," ujar Pradana.

Sebagai pemuda yang dibesarkan masjid, maka sudah seharusnya pemuda dituntut berkontribusi bagi negara dan umat. Peran pemuda selanjutnya menentukan wajah masjid yang pernah membesarkannya.
https://indomovie28.net/kamen-rider-drive-episode-4-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar