Sabtu, 20 Juni 2020

Ubah Kebiasaan Salaman Bisa Cegah Virus Corona? Ini Kata Vaksinolog

Beberapa negara dilaporkan mulai mengimbau warganya meninggalkan kebiasaan jabat tangan atau salaman. Hal ini dilakukan untuk mencegah virus corona COVID-19 yang disebut bisa menular lewat kontak fisik.
China misalnya merekomendasikan gestur tradisional gong shou (tangan terkepal di telapak tangan lainnya), sementara Uni Emirat Arab menyarankan gestur sentuhan hidung diganti lambaian tangan, dan Australia mendorong gestur tepukan lembut di punggung.

Apakah berbagai alternatif salaman tersebut efektif untuk cegah virus corona?

Vaksinolog dr Dirga Sakti Rampe, MSc, SpPD, dari OMNI Hospitals Pulomas menjawab kemungkinannya bisa saja. Menurut dr Dirga salaman memang bisa menyebarkan virus apalagi bila seseorang jarang cuci tangan dengan sabun.

"Tangan manusia itu kan kotor. Jutaan bakteri atau virus ada di tangan kita. Tangan kotor lalu pegang mata, hidung, atau mulut, masuk deh virus atau bakterinya," kata dr Dirga pada detikcom, Selasa (3/3/2020).

"Jadi ada betulnya bahwa jabat tangan meningkatkan kemungkinan penyebaran kuman. Berarti setelah jabat tangan harus langsung cuci tangan pakai sabun. Kalau itu tidak bisa dilakukan, kurangi atau hindari jabat tangan," pungkasnya.

Takut Corona, 4 Orang Periksakan Diri ke RS Kariadi Semarang Sepulang Umroh

Sebanyak 7 orang diperiksa di RSUP dr Kariadi Semarang terkait pengawasan Covid-19 atau virus corona. Empat orang di antaranya merupakan jamaah umroh yang baru pulang.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi Semarang, dr Agoes Oerip Poerwoko mengatakan 7 pasien itu sempat datang ke IGD dan 5 di antaranya tidak ada gejala sama sekali, hanya khawatir setelah pulang dari luar negeri sehingga diperbolehkan pulang.

"Ada 7 pasien datang ke IGD. Sebanyak 5 orang tidak ada gejala sama sekali tapi tetap jadi orang dalam pantauan," kata Agoes di RSUP dr. Kariadi Semarang, Selasa (3/3/2020).

Sementara itu 2 orang lainnya sempat diperiksa di IGD dan satu di antaranya sore ini sudah diperbolehkan pulang dan sisanya dilakukan observasi. Meski demikian secara klinis, pemeriksaannya disebut bagus.

"Jadi dia beberapa hari di rumah demam batuk, namun tidak sesak napas, tetap dirawat," ujarnya.

Agoes menjelaskan, kemungkinan terjadinya lonjakan jumlah warga yang khawatir dan periksa ke RSUP dr Kariadi bisa terjadi. Namun ia menegaskan jumlah petugas dan ruang isolasi diusahakan mampu menangani.

"Ada kemungkinan ledakan jumlah pasien yang berobat. Sepuluh rumah sakit yang sudah di-SK-kan Kementrian Kesehatan di Jawa Tengah, termasuk rumah sakit Kariadi," tegasnya.

Penumpang KRL Bekasi-Kota Tangannya 'Diplastikin', Efektif Tangkal Corona?

Adanya kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia membuat banyak orang waspada, dan melakukan beberapa pencegahan dengan menggunakan masker, atau hand sanitizer. Namun ada hal unik yang dilakukan salah satu penumpang KRL ini.
Berdasarkan pantauan detikcom pada (3/3/2020), penumpang KRL Bekasi-Kota yaitu seorang bapak-bapak mengenakan plastik di tangannya saat sedang berpegangan tangan di KRL dengan rute perjalanan Bekasi - Jakarta Kota dan turun di Stasiun Manggarai.

Menanggapi hal ini, vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, dari Omni Hospitals Pulomas tidak menyarankan masyarakat untuk melakukan hal yang sama seperti dilakukan bapak tersebut. Menurutnya pencegahan dengan cara tersebut tidak tepat.

"Betul pegangan kereta itu kotor penuh kuman. Kalau dipegang kumannya pindah ke tangan kita. Namun kalau pakai plastik begitu, dan si bapak nggak lepas-lepas plastiknya, dia malah mindahin kuman ke mana-mana. Habis itu pegang sana-sini," jelasnya saat dihubungi detikcom, Selasa (3/3/2020).

Lebih lanjut dr Dirga menjelaskan hal yang seharusnya dilakukan untuk mencegah tertular virus corona baru ini adalah dengan sesegera mungkin mencuci tangan. Ia juga menyebut hand sanitizer bisa menjadi pilihan.

"Boleh tetap pegangan seperti biasa tapi habis itu segera cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer," ungkapnya.

Selain itu, ia mengimbau untuk pengelola kereta agar melakukan disinfeksi. "Pengelola kereta melakukan disinfeksi, disemprotin pegangannya dengan disinfektan. Ini dilakukan khususnya kalau wabah makin luas," tambahnya.
https://kamumovie28.com/captain-tsubasa-2018-episode-22-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar