Pengelola Kompleks Olahraga Stadion Gelora Bung Karno (GBK) membuat aturan baru bagi pengunjung di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi. Aturan ini membatasi hanya 1.000 pengunjung yang boleh masuk dalam satu sesi olahraga. Aturan ini mulai diterapkan pada Sabtu (20/6/2020).
"Manajemen kami, direktur kami membuat aturan baru, di antaranya bahwa sekarang ada pembatasan di ring road itu hanya 1.000 maksimal dan kita sudah ada jadwalnya," ujar Manajer Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK), Muliani, saat ditemui detikcom, Minggu (21/6/2020).
Adanya aturan baru tersebut tak lepas dari meningkatnya jumlah pengunjung kompleks olahraga GBK pada minggu sebelumnya. Hal ini disebabkan kekhawatiran pemerintah mengenai bakal timbulnya kluster baru penyebaran virus Corona di Jakarta.
"Seminggu yang lalu, stadion utama kan pengunjungnya membludak tuh sehingga pihak GBK mendapat surat dari Gugus Tugas COVID-19 sama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dikaitkan terjadinya kluster COVID," tambahnya.
Pembatasan masuk ke dalam Ring Road GBK hanya berlaku untuk akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu. Hal ini untuk menekan angka pengunjung yang masuk ke dalam area tersebut.
Sering Ketiduran di KRL Tapi Tak Pernah Kebablasan? Ini Rahasianya
Kisah penumpang KRL Manggarai-Bekasi ketiduran hingga terkunci di gerbong, viral di media sosial. Sebenarnya, banyak lho yang juga tidur di KRL tapi selalu bisa bangun saat tiba di stasiun tujuan.
Fenomena ini mirip seperti ketika seseorang pasang alarm untuk bangun pagi, tetapi selalu bisa bangun sebelum alarm berbunyi. Hal yang sama juga dialami orang-orang yang bahkan tidak pernah butuh alarm untuk bangun pada waktu yang ditentukan.
Ada banyak teori yang bisa menjelaskan hal itu. Di antaranya sebagai berikut, dikutip dari The Cut.
Tubuh mempelajari rutinitas
Tubuh manusia mempelajari rutinitas. Pada orang-orang yang rutin bepergian dengan rute yang sama setiap hari, sangat mungkin jam biologisnya akan mengenali titik tertentu yang mengharuskan untuk terjaga meski sebelumnya sempat terlelap.
"Tubuh bisa mempelajari rutinitas, selama ini adalah rutinitas," kata Marc I Leavey, seorang dokter di Marryland.
Mekanisme ini mungkin gagal berfungsi ketika bepergian pada waktu yang berbeda atau rute yang tidak sama. Wah, bahaya kalau jadwal KRL-nya maju-mundur!
Telinga tetap mendengar meski tidur
Dimungkinkan juga, tidak semua bagian otak benar-benar terlelap meski mata terpejam ketika tidur. Pengumuman lewat loud speaker ketika hendak berhenti di stasiun tertentu, kemungkinan masih terdengar dan diproses oleh otak sebagai alarm untuk membangunkan seseorang dari tidur.
"Otak bisa menyaring beberapa stimulus saat tidur," kata Leavey.
Sebuah penelitian di Public Lybrary of Science menunjukkan bahwa saat tidur, otak memberikan respons berbeda saat mendengar namanya sendiri disebut, dibandingkan saat mendengar suara orang lain. Hayo, siapa pernah mengalaminya saat ketiduran di kelas?
Tidak benar-benar tidur
Kemungkinan lain lagi, saat itu seeorang tidak benar-benar tidur melainkan hanya memejamkan mata. Bisa juga orang tersebut tidak bisa merasakan lagi bedanya tidur dan mengantuk, biasanya terjadi saat kurang tidur.
Tapi kok ada yang sampai kebablasan?
Faktanya, tidak sedikit pula yang kebablasan seperti cerita yang viral di media sosial tersebut. Ada banyak faktor yang menentukan, termasuk seberapa kondisi tidurnya saat di kereta. Fase paling nyenyak ditandai dengan REM atau rapid eye movement.
"Jika Anda dalam fase tidur REM, lebih sulit untuk terbangun," kata Leavey.
Pernah kebablasan saat tidur di KRL, atau punya tips untuk mencegahnya? Bagikan di komentar.
https://nonton08.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-25/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar