Sabtu, 02 Mei 2020

Kabar Baik! 14 Provinsi Nihil Kasus Baru Positif Corona 2 Mei 2020

Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia mencapai 10.843 kasus. Terdapat 14 provinsi yang tidak ada tambahan kasus positif baru.
Penambahan kasus ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yag disiarkan di akun YouTube BNPB, Sabtu (2/5/2020). Yuri mengatakan 10.843 kasus itu tersebar dari di 321 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Namun untuk data dari 1 Mei pukul 12.00 WIB hingga 2 Mei pukul 12.00 WIB, ada 14 provinsi yang tidak ada penambahan kasus positif.

Yuri mengimbau warga untuk tetap di rumah dan tidak mudik. Sebab, hal itu menjadi kunci untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Oleh karena itu tetap tinggal di rumah, jangan bepergian, jangan mudik. Ini kunci agar kita pastikan untuk tidak tertular atau tidak menulari orang lain," ujarnya.

Berikut 14 provinsi yang tidak ada penambahan kasus baru positif Corona 2 Mei 2002:

1. Aceh: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 11)
2. Bangka Belitung: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 19)
3. Bengkulu: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 12)
4. Jambi: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 32)
5. Kalimantan Selatan: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 179)
6. Kepulauan Riau: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 89)
7. Sumatera Selatan: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 156)
8. Sulawesi Utara: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 45)
9 Sumatera Utara: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 117)
10. Lampung: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 50)
11. Maluku Utara: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 41)
12. Maluku: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 23)
13. Nusa Tenggara Timur: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 3)
14. Gorontalo: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 15)

Begini Asal Mula Kasus Klaster Sampoerna Versi Pemkot Surabaya

Pemkot Surabaya mengaku sangat serius dan tanggap dengan penanganan kasus virus Corona yang kian meningkat. Seperti kasus Corona di pabrik rokok PT HM Sampoerna. Dari puluhan karyawan positif, dua di antaranya meninggal dunia dengan status positif Corona.
Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M. Fikser menjelaskan awal mula penanganan kasus Corona di pabrik rokok itu dari dua karyawan berinisial (PS) melakukan pemeriksaan ke klinik, Kamis (2/4).

"Lalu dirujuk ke rumah sakit (RS) daerah Darmo tanggal 9 April. Lalu tanggal 13 April PS ini melakukan pemeriksaan tes swab di RS berbeda, tanggal 15 April masuk RS. Kami (pemkot) setiap harinya melakukan tracing," kata Fikser kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Sabtu (2/5/2020).

Fikser menjelaskan pihaknya telah melaksanakan epidemilogi di setiap RS yang ada di Surabaya. Seperti apakah ada kasus Corona atau tidak. Selain mendatangi RS, ada form yang harus dikirim ke dinkes oleh RS.

Saat melakukan tracing, pemkot turun langsung mencari data dari RS. Bahkan Pemkot Surabaya akhirnya mengetahui bahwa PS adalah karyawan pabrik rokok namun tidak disebutkan perusahaannya.

"Tanggal 16 April kami sudah tahu tapi tidak menyebut perusahaan, alamat dan ketemulah PS itu, ternyata karyawan Sampoerna. Begitu diketahui tanggal 16 April, pemkot mengundang perusahaan Sampoerna untuk menjelaskan ada karyawannya yang positif," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar