Jumlah turis ke Sulawesi Utara terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini mereka menargetkan 150 ribu kujungan wisatawan asing dan 2 juta wisatawan nusantara.
Sulawesi Utara merupakan salah provinsi yang jumlah kunjungan turisnya mengalami peningkatan cukup tinggi di Indonesia. Menpar Arief pun membanggakan pergerakan pariwisata di Sulawesi Utara.
"Di tahun 2015 kunjungan turis ke Sulawesi Utara hanya 30.000 orang. Namun di 2018 kujungan turisnya mencapai 127.000 orang. Sedangkan pergerakan wisatawan nusantaranya sudah mencapai 1,8 juta orang. Ini pertumbuhan yang sangat cepat,"ungkap Arief dalam launching Calender of Event Sulut 2019, Senin (22/4/2019) di Gedung Sapta Pesona Jakarta.
Pencapaian pariwisata Sulawesi Utara juga diungkapkan oleh Kepala Dispar Sulawesi Utara Daniel Mewengkang. Pariwisata menjadi faktor utama perekonomian Sulawesi Utara.
"Komoditas utama kita adalah kelapa, cengkeh dan pala, namun harganya sedangrendah di dunia. Walau begitu pertumbuhan ekonomi kita terus meningka, bahkan di atas rata-rata nasional. Itu semua berkat pergerakan pariwisata," ungkap Daniel.
Daniel juga mengatakan kunjungan pariwisata ke Sulawesi Utara terus mengalami kenaikan, bahkan melebihi target. Hal ini yang akan nanti terus ditingkatkan demi pencapaian target bersama Kemenpar.
"Tahun 2018 kita punya target turis 100.000, namun yang kita peroleh adalah 127.000 kunjungan dan itu melebihi target. Begitu juga dengan wisatawan nusantara yang tahun kemarin mencapai 1,9 juta orang," tambahnya.
Adapun target Dispar Sulawesi Utara di tahun 2019 adalah 150.000 turis dan 2 juta wisatawan nusantara. Dengan adanya 'calender of event' ini dia berharap kunjungan semakin meningkat.
"Target kita tahun 2019 ini adalah 150.000 turis dan 2 juta wisatawan nusantara, bahkan kalau bisa lebih. Dengan adaya agenda kita di acara nasional dapat meningkatkan kunjungan ke Sulawesi Utara," tutup Daniel.
Menpar Jamin Pariwisata Indonesia Ramah Lingkungan
Menpar Arief Yahya punya cara untuk mengembangkan wisata yang ramah alam. Dia juga menjamin bahwa 10 Bali baru dibangun sesuai standar ramah lingkungan.
Dalam jumpa media saat launching Calender of Event Sulut 2019 di Gedung Sapta Pesona, Senin (22/4/2019), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief mengungkapkan bahwa pariwisasta Indonesia menerapkan standar-standar wisata yang ramah lingkungan.
"Kemenpar punya dua tim dalam pengembang ecotourism. Pertama adalah tim ecotourism, yang fokus pada pengembangan ecotourism dan yang kedua adalah 'sustainable tourism development 'yang bergerak lebih ke konsep implementasi 'suistinable tourism development' atau pengembangan wisata berkelanjutan. Kedua-duanya sebenarnya sama, namun bergerak dalam garis yang berbeda," ungkap Arief Yahya kepada wartawan.
Arief Yahya juga mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara kedua yang menerapkan sustainable tourism development' atau pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dia juga menjamin wisata Indonesia memenuhi standar itu.
"Di dunia kita adalah negara kedua yang mengimpletasikan itu (sustainable tourism development). Saya bisa garansi bahwa pembangunan 10 Bali baru sesuai dengan standar 'sustainable tourism development'," tambahnya.
Di penutup penyampaiannya, Arief menambahkan bahwa ada rumus yang dipakaianya untuk menjaga keseimbangan alam dengan pariwisata.
"Pariwisata dan alam itu harus dijaga seimbang. Apa rumusnya? 3P yaitu Planet, People, dan Prosperity. Kita harus seimbang aspek lingkungan, sosial dan ekonomi yang baik. Jika kita mensejahterakan alam berarti kita mensejahterakan perekonomian," tutup Menpar Arief.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar