Sabtu, 01 Februari 2020

Hutan Pinus dan Kawasan Kemping Modern di Purworejo

 Kabupaten Purworejo tak mau ketinggalan untuk mempercantik diri. Punya hutan pinus asri, Purworejo buka kawasan kemping modern, Deloano Glamping.

Deloano Glamping merupakan salah satu tempat wisata yang ada di kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Tempat wisata ini tergolong baru, karena baru saja di resmikan oleh Mentri Pariwisata Arief Yahya pada 14 Februari 2019 lalu.

Letak tempat wisata ini terletak di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Purworejo. Sesuai letaknya Deloano Glamping berada di dalam hutan pohon pinus yang sangat asri.

Sehingga suasananya sangat tenang dan udara sekitar sangat sejuk untuk melepaskan penat yang ada dalam diri wisatawan. Karena tempat ini tergolong baru, jadi belum banyak wisatawan yang mengetahui atau mengunjunginya.

Di Deloano Glamping ini ada 11 tenda eksklusif yang di sediakan bagi pengunjung yang akan menginap. Ada 10 tenda yang di fungsikan sebagai tempat penginapan.

Tenda-tenda tersebut masih di bagi dalam dua kelas yaitu 1 tenda kelas VIP berkapasitas 4 orang dan 9 tenda reguler masing-masing berkapasitas 6 orang.

Selain tenda, ada pula fasilitas berupa musala. Ada satu tenda yang digunakan khusus untuk keperluan ibadah.

Kamar mandi pun disediakan oleh pihak pengelola. Supaya lebih instagrammable, kamar mandinya sengaja di cat warna-warna lho..

Kemping memang paling pas jika bisa melakukan kegiatan bersama. Deloano Glamping punya area terbuka bernama semi outdoor cinema yang bisa digunakan sebagai tempat ngumpul.

Tenda ini memang berukuran jumbo. Sehingga sangat pas untuk traveler yang ingin liburan bareng keluarga atau sahabat.

Sulawesi Utara Targetkan Kunjungan Turis 2019 Lebih dari 150.000

Jumlah turis ke Sulawesi Utara terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini mereka menargetkan 150 ribu kujungan wisatawan asing dan 2 juta wisatawan nusantara.

Sulawesi Utara merupakan salah provinsi yang jumlah kunjungan turisnya mengalami peningkatan cukup tinggi di Indonesia. Menpar Arief pun membanggakan pergerakan pariwisata di Sulawesi Utara.

"Di tahun 2015 kunjungan turis ke Sulawesi Utara hanya 30.000 orang. Namun di 2018 kujungan turisnya mencapai 127.000 orang. Sedangkan pergerakan wisatawan nusantaranya sudah mencapai 1,8 juta orang. Ini pertumbuhan yang sangat cepat,"ungkap Arief dalam launching Calender of Event Sulut 2019, Senin (22/4/2019) di Gedung Sapta Pesona Jakarta.

Pencapaian pariwisata Sulawesi Utara juga diungkapkan oleh Kepala Dispar Sulawesi Utara Daniel Mewengkang. Pariwisata menjadi faktor utama perekonomian Sulawesi Utara.

"Komoditas utama kita adalah kelapa, cengkeh dan pala, namun harganya sedangrendah di dunia. Walau begitu pertumbuhan ekonomi kita terus meningka, bahkan di atas rata-rata nasional. Itu semua berkat pergerakan pariwisata," ungkap Daniel.

Daniel juga mengatakan kunjungan pariwisata ke Sulawesi Utara terus mengalami kenaikan, bahkan melebihi target. Hal ini yang akan nanti terus ditingkatkan demi pencapaian target bersama Kemenpar.

"Tahun 2018 kita punya target turis 100.000, namun yang kita peroleh adalah 127.000 kunjungan dan itu melebihi target. Begitu juga dengan wisatawan nusantara yang tahun kemarin mencapai 1,9 juta orang," tambahnya.

Adapun target Dispar Sulawesi Utara di tahun 2019 adalah 150.000 turis dan 2 juta wisatawan nusantara. Dengan adanya 'calender of event' ini dia berharap kunjungan semakin meningkat.

"Target kita tahun 2019 ini adalah 150.000 turis dan 2 juta wisatawan nusantara, bahkan kalau bisa lebih. Dengan adaya agenda kita di acara nasional dapat meningkatkan kunjungan ke Sulawesi Utara," tutup Daniel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar