Maskapai Lion Air mencatat peningkatan ketepatan waktu di awal tahun 2019 (Januari-Maret) mencapai 85,97 persen. Angkanya lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Sehubungan layanan dan operasional penerbangan, Lion Air telah mencatatkan tingkat ketepatan waktu (on time performance/ OTP) periode Januari-Maret 2019 mencapai 85,97 % dengan total frekuensi terbang 36.000 (rata-rata per hari 400-420). Pencapaian ini menunjukkan rata-rata kinerja Lion Air tertinggi berdasarkan OTP, dibandingkan rata-rata 65%-70 % perolehan di 2018 pada periode yang sama, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (23/4/2019).
Data on-time merupakan ketepatan pesawat saat kedatangan (arrival) atau keberangkatan (departure) dalam waktu kurang dari 15 menit dari jadwal yang ditentukan. Penghitungan tersebut dilakukan berdasarkan laporan Integrated Operation Control Center (IOCC) Lion Air Group secara tepat waktu dan bersamaan (real time) pada triwulan pertama 2019.
Dalam usaha menjaga tingkat ketepatan waktu sejalan menjawab pergerakan penumpang dan pesawat, Lion Air melakukan koordinasi intensif bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran penerbangan setiap hari. Lion Air melayani jaringan ke lebih dari 51 kota tujuan domestik dan internasional dengan rerata 400 frekuensi penerbangan per hari. Lion Air mengoperasikan berbagai tipe pesawat, terdiri dari 66 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi) dan tiga Airbus 330-300 (440 kelas ekonomi).
Untuk pengaturan mekanisme operasi pesawat, Lion Air memiliki utilisasi 8-9 jam per hari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan (schedule maintenance) serta rata-rata lima pesawat sebagai cadangan (stand by).
Lion Air mengoptimalkan pesawat dengan mengelola rotasi (pergerakan pesawat) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (load factor) dan lainnya. Lion Air menggunakan sistem yang terstruktur dan koordinasi yang berkesinambungan antara perawatan pesawat (maintenance), tim operasional serta keputusan yang cepat (quick action) guna menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan (irregularities) guna mengurai dampak keterlambatan penerbangan.
Lion Air mengaplikasikan standar prosedur pengoperasian pesawat udara menurut aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, pelatihan awak pesawat serta hal lainnya. Lion Air juga mengikuti prosedur yang diterapkan oleh DKPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara), Kementerian Perhubungan RI.
Pancaran Ketenangan dari Bukit Doa Mahawu
Manado bukan cuma perihal wisata kuliner dan surga bawah laut. Di atas bukitnya juga ada wisata religi bagi wisatawan yang ingin ketenangan, Bukit Doa Mahawu.
Berlokasi di Kakaskasen, bukit dengan suasana pegunungan yang sejuk menjadi pilihan pas untuk berwisata rohani. Latar belakang Gunung Lokon yang megah dan pemandangan hijau di sekitarnya langsung membawa pengunjung pada rasa syukur atas ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Memasuki kawasan Bukit Doa Mahawu setelah membayar tiket yang bisa ditukarkan dengan minuman, pengunjungpun dihadapkan pada perbukitan yang menghijau. Jalan beraspal yang mengarah ke bagian atas mengantar pengunjung ke bangunan kayu yang merupakan penginapan dengan kamar-kamar besar dengan tempat tidur susun.
Pada bagian lain terdapat bangunan kantor dan aula serta ruang makan. Di sini pengunjung bisa menukarkan tiket dengan teh atau kopi sambil beristirahat menikmati suasana.
Saat perjalanan di lanjutkan, jalan aspal akan membawa ke tempat parkir. Di bagian bawah tempat parkir terdapat kapel besar dengan bentuk bangunan khas, Gua Maria, kantin dan amphitheater. Setelah memarkir kendaraan kami pun menyusuri jalan menuju ke kapel.
Pepohonan yang di rindang di kiri kanan jalan menjadi peneduh saat matahari bersinar terik. Kami berjalan menuju kapel dan pemandangan Gunung Lokon yang megah langsung terlihat di depan mata.
Indah sekali. Kapel di sini sering digunakan untuk pernikahan atau ibadah misa. Tak jauh dari kapel terdapat amphitheater yang berkapasitas 1.000 orang . Di sini selain acara keagamaan juga dapat digunakan untuk kegiatan seni dan budaya.
Di dekat amphitheater terdapat kantin dan tempat doa yang lebih kecil lagi, dengan bangku dan lapangan terbuka yang cukup luas. Dari situ jika pengunjung berjalan mengikuti jalan aspal menurun akan menemukan Gua Maria berukuran cukup besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar