Minggu, 31 Mei 2020

Meninggal Keracunan CO2 Saat Gowes Pakai Masker Kemungkinannya Kecil

 Pakai masker saat berolahraga memang tidak nyaman karena menghalangi pernapasan. Dilematis, karena banyak juga yang menganjurkan untuk pakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Di sisi lain, pembatasan sosial selama berbulan-bulan membuat banyak orang merasa jenuh. Berolahraga sendiri di dalam rumah lama-lama terasa membosankan sehingga butuh variasi sembari mencari udara segar di tengah ancaman penularan virus Corona COVID-19.

Informasi viral yang beredar tentang pesepeda yang meninggal saat latihan di sekitar Monas, Jakarta Pusat, membuat situasi makin dilematis. Dikabarkan, pesepeda tersebut mengalami keracunan karbondioksida atau CO2 gara-gara pakai masker saat bersepeda.

Dokter jantung dari Siloam Hospital, dr Vito A Damay, SpJP, mengatakan penggunaan masker sedikit banyak memang menghalangi pertukaran udara. Namun risiko penumpukan karbondioksida juga dipengaruhi jenis masker dan seberapa rapat masker tersebut menutup wajah.

"Harusnya pemakaian masker kain dan masker bedah tidak semudah itu membuat orang meninggal. Kecuali, masker yang digunakan sangat rapat sampai tidak ada celah dan rongga sedikitpun," kata dr Vito kepada detikcom.

Kematian mendadak saat berolahraga, terlebih di usia muda, menurut dr Vito lebih sering dikaitkan dengan masalah jantung. Namun tentu saja butuh pemeriksaan dan autopsi untuk memastikannya.

Meski demikian, dr Vito menyarankan untuk berhati-hati terutama bila seseorang punya kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit paru kronik, perokok, atau punya penyakit jantung. Juga ketika menggunakan masker khusus untuk meningkatkan kapasitas fisik seperti sering dipakai para atlet profesional.

"Tidak dianjurkan untuk digunakan tanpa pengawasan dan tujuan yang terukur (dalam latihan)," pesan dr Vito.

Saran dr Vito, jika terpaksa hendak berolahraga di luar rumah sebaiknya menggunakan masker kain saja. Tidak perlu pakai masker N95 karena pasti akan kesulitan bernapas.

"Kalau Anda bisa olahraga di tempat sepi dan tidak ada orang lain, Anda bisa lepas sementara masker itu. Nanti dipakai lagi kalau ada orang dalam radius 2 meter di dekat Anda," tandasnya.

Siap New Normal, Perhatikan Waktu yang Tepat Pakai Masker

Di era new normal, masyarakat harus benar-benar memperhatikan kesehatannya agar bisa menjaga diri dan terbebas dari paparan COVID-19 meski tetap beraktivitas di luar rumah. Salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan ketika beraktivitas di luar rumah adalah mengenakan masker.
Namun apakah aman menggunakan masker secara terus menerus saat beraktivitas seharian di luar rumah, termasuk saat berolahraga. Baru-baru ini viral di media sosial pesepeda kolaps dan meninggal dunia saat latihan. Dikatakan, almarhum mengalami rebreathing alias keracunan karbondioksida gara-gara bersepeda pakai masker. Namun, hal ini menjadi perdebatan sehingga membuat masyarakat perlu memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan masker.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan kapan waktu yang tepat untuk mengenakannya. Dilansir dari situs resmi WHO, sebenarnya tidak setiap saat masyarakat harus mengenakan masker.

Setidaknya, menurut WHO masyarakat harus mengenakan masker pada dua waktu tertentu. Pertama, apabila dalam kondisi sehat, maka masyarakat hanya perlu mengenakan masker jika bertemu/merawat orang dengan COVID-19. Kedua, mengenakan masker dilakukan jika terkena batuk atau bersin.

Dalam kondisi sendirian, masyarakat memang boleh tidak mengenakan masker. Namun ketika berada di area keramaian, hal ini sangat dianjurkan sebab tidak ada yang tahu apakah orang-orang yang berada di sekitar terbebas dari COVID-19 atau tidak.

Selain itu, WHO juga menyebut masker hanya efektif bila digunakan bersama dengan pembersih tangan yang mengandung alkohol atau sabun. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk sering-sering mencuci tangan.
http://cinemamovie28.com/kutukan-arwah-santet/

Taiwan Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien Corona

Pemerintah Taiwan pada Sabtu (30/5/2020) mengatakan pihaknya menyetujui penggunaan remdesivir produksi Gilead Sciences untuk mengobati pasien virus Corona COVID-19.
Saat ini pemerintah berbagai negara sedang berlomba meningkatkan pasokan remdesivir, yang mengantongi persetujuan regulator AS bulan ini untuk penggunaan darurat untuk pengobatan pasien Corona.

Gilead yang berbasis di California, mengatakan akan menyumbangkan 1,5 juta dosis remdesivir yang cukup untuk mengobati sedikitnya 140.000 pasien dalam memerangi pandemi global COVID-19.

Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC), menyebutkan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Taiwan mempertimbangkan fakta bahwa keamanan remdesivir telah didukung oleh bukti awal dan penggunaannya disetujui oleh sejumlah negara lain.

Atas dasar itu, CECC berpendapat bahwa persyaratan telah terpenuhi bagi persetujuan penggunaan remdesivir pada pasien infeksi COVID-19 yang dalam kondisi parah.

Taiwan sukses mencegah penyebaran virus Corona berkat deteksi dini dan upaya pencegahan serta sistem kesehatan masyarakat tingkat pertama. Hingga kini, Taiwan mencatat 442 kasus COVID-19 dengan tujuh kematian. Sebagian besar pasien telah sembuh dan hanya tersisa 14 kasus aktif.

Untuk saat ini, belum ada obat atau vaksin yang disetujui untuk COVID-19, namun, negara-negara Uni Eropa telah memberikan remdesivir pada pasien berdasarkan aturan penggunaan. Jepang dan Inggris, keduanya mengizinkan penggunaan obat tersebut dan mulai memberikannya pada pasien COVID-19.

Amerika Serikat, pasar farmasi terbesar di dunia, bulan ini memberikan izin penggunaan darurat remdesivir untuk COVID-19, namun belum menyetujui penggunaannya secara luas.

Meninggal Keracunan CO2 Saat Gowes Pakai Masker Kemungkinannya Kecil

 Pakai masker saat berolahraga memang tidak nyaman karena menghalangi pernapasan. Dilematis, karena banyak juga yang menganjurkan untuk pakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Di sisi lain, pembatasan sosial selama berbulan-bulan membuat banyak orang merasa jenuh. Berolahraga sendiri di dalam rumah lama-lama terasa membosankan sehingga butuh variasi sembari mencari udara segar di tengah ancaman penularan virus Corona COVID-19.

Informasi viral yang beredar tentang pesepeda yang meninggal saat latihan di sekitar Monas, Jakarta Pusat, membuat situasi makin dilematis. Dikabarkan, pesepeda tersebut mengalami keracunan karbondioksida atau CO2 gara-gara pakai masker saat bersepeda.

Dokter jantung dari Siloam Hospital, dr Vito A Damay, SpJP, mengatakan penggunaan masker sedikit banyak memang menghalangi pertukaran udara. Namun risiko penumpukan karbondioksida juga dipengaruhi jenis masker dan seberapa rapat masker tersebut menutup wajah.

"Harusnya pemakaian masker kain dan masker bedah tidak semudah itu membuat orang meninggal. Kecuali, masker yang digunakan sangat rapat sampai tidak ada celah dan rongga sedikitpun," kata dr Vito kepada detikcom.

Kematian mendadak saat berolahraga, terlebih di usia muda, menurut dr Vito lebih sering dikaitkan dengan masalah jantung. Namun tentu saja butuh pemeriksaan dan autopsi untuk memastikannya.

Meski demikian, dr Vito menyarankan untuk berhati-hati terutama bila seseorang punya kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit paru kronik, perokok, atau punya penyakit jantung. Juga ketika menggunakan masker khusus untuk meningkatkan kapasitas fisik seperti sering dipakai para atlet profesional.

"Tidak dianjurkan untuk digunakan tanpa pengawasan dan tujuan yang terukur (dalam latihan)," pesan dr Vito.

Update Corona di Indonesia 31 Mei: 26.473 Positif, 7.308 Sembuh, 1.613 Meninggal

 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Minggu (31/5/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 26.473 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 7.308 dan yang meninggal menjadi 1.613.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Minggu (31/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 700 menjadi 26.473.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 293 menjadi 7.308.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 40 menjadi 1.613.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Sabtu (30/5/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 25.773, dengan 7.015 di antaranya sembuh (27,2 persen dari kasus terkonfirmasi) dan 1.573 meninggal (6,1 persen dari kasus terkonfirmasi).

Taiwan Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien Corona

Pemerintah Taiwan pada Sabtu (30/5/2020) mengatakan pihaknya menyetujui penggunaan remdesivir produksi Gilead Sciences untuk mengobati pasien virus Corona COVID-19.
Saat ini pemerintah berbagai negara sedang berlomba meningkatkan pasokan remdesivir, yang mengantongi persetujuan regulator AS bulan ini untuk penggunaan darurat untuk pengobatan pasien Corona.

Gilead yang berbasis di California, mengatakan akan menyumbangkan 1,5 juta dosis remdesivir yang cukup untuk mengobati sedikitnya 140.000 pasien dalam memerangi pandemi global COVID-19.

Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC), menyebutkan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Taiwan mempertimbangkan fakta bahwa keamanan remdesivir telah didukung oleh bukti awal dan penggunaannya disetujui oleh sejumlah negara lain.

Atas dasar itu, CECC berpendapat bahwa persyaratan telah terpenuhi bagi persetujuan penggunaan remdesivir pada pasien infeksi COVID-19 yang dalam kondisi parah.

Taiwan sukses mencegah penyebaran virus Corona berkat deteksi dini dan upaya pencegahan serta sistem kesehatan masyarakat tingkat pertama. Hingga kini, Taiwan mencatat 442 kasus COVID-19 dengan tujuh kematian. Sebagian besar pasien telah sembuh dan hanya tersisa 14 kasus aktif.

Untuk saat ini, belum ada obat atau vaksin yang disetujui untuk COVID-19, namun, negara-negara Uni Eropa telah memberikan remdesivir pada pasien berdasarkan aturan penggunaan. Jepang dan Inggris, keduanya mengizinkan penggunaan obat tersebut dan mulai memberikannya pada pasien COVID-19.

Amerika Serikat, pasar farmasi terbesar di dunia, bulan ini memberikan izin penggunaan darurat remdesivir untuk COVID-19, namun belum menyetujui penggunaannya secara luas.

Meninggal Keracunan CO2 Saat Gowes Pakai Masker Kemungkinannya Kecil

 Pakai masker saat berolahraga memang tidak nyaman karena menghalangi pernapasan. Dilematis, karena banyak juga yang menganjurkan untuk pakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Di sisi lain, pembatasan sosial selama berbulan-bulan membuat banyak orang merasa jenuh. Berolahraga sendiri di dalam rumah lama-lama terasa membosankan sehingga butuh variasi sembari mencari udara segar di tengah ancaman penularan virus Corona COVID-19.

Informasi viral yang beredar tentang pesepeda yang meninggal saat latihan di sekitar Monas, Jakarta Pusat, membuat situasi makin dilematis. Dikabarkan, pesepeda tersebut mengalami keracunan karbondioksida atau CO2 gara-gara pakai masker saat bersepeda.

Dokter jantung dari Siloam Hospital, dr Vito A Damay, SpJP, mengatakan penggunaan masker sedikit banyak memang menghalangi pertukaran udara. Namun risiko penumpukan karbondioksida juga dipengaruhi jenis masker dan seberapa rapat masker tersebut menutup wajah.

"Harusnya pemakaian masker kain dan masker bedah tidak semudah itu membuat orang meninggal. Kecuali, masker yang digunakan sangat rapat sampai tidak ada celah dan rongga sedikitpun," kata dr Vito kepada detikcom.

Kematian mendadak saat berolahraga, terlebih di usia muda, menurut dr Vito lebih sering dikaitkan dengan masalah jantung. Namun tentu saja butuh pemeriksaan dan autopsi untuk memastikannya.

Meski demikian, dr Vito menyarankan untuk berhati-hati terutama bila seseorang punya kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit paru kronik, perokok, atau punya penyakit jantung. Juga ketika menggunakan masker khusus untuk meningkatkan kapasitas fisik seperti sering dipakai para atlet profesional.

"Tidak dianjurkan untuk digunakan tanpa pengawasan dan tujuan yang terukur (dalam latihan)," pesan dr Vito.

4 Wilayah Indonesia Laporkan Nol Kasus pada 31 Mei, Ini Daftarnya

 Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Minggu (30/5/2020) setidaknya sudah ada 26.473 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut 7.308 orang sembuh sementara 1.613 lainnya meninggal dunia.

Berikut wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 31 Mei.

1. Aceh

2. Jambi

3. Kalimantan Utara

4. Riau

Sedangkan wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:

1. Jawa Timur = 244 kasus

2. DKI Jakarta = 118 kasus

3. Nusa Tenggara Barat = 42 kasus

4. Jawa Tengah = 37 kasus

5. Sulawesi Selatan = 31 kasus

6. Jawa Barat = 30 kasus

7. Kalimantan Selatan = 26 kasus

8. Gorontalo = 25 kasus

9. Sumatera Selatan = 19 kasus

10. Sulawesi Utara = 17 kasus

Update Corona di Indonesia 31 Mei: 26.473 Positif, 7.308 Sembuh, 1.613 Meninggal

 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Minggu (31/5/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 26.473 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 7.308 dan yang meninggal menjadi 1.613.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Minggu (31/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 700 menjadi 26.473.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 293 menjadi 7.308.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 40 menjadi 1.613.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Sabtu (30/5/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 25.773, dengan 7.015 di antaranya sembuh (27,2 persen dari kasus terkonfirmasi) dan 1.573 meninggal (6,1 persen dari kasus terkonfirmasi).

Taiwan Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien Corona

Pemerintah Taiwan pada Sabtu (30/5/2020) mengatakan pihaknya menyetujui penggunaan remdesivir produksi Gilead Sciences untuk mengobati pasien virus Corona COVID-19.
Saat ini pemerintah berbagai negara sedang berlomba meningkatkan pasokan remdesivir, yang mengantongi persetujuan regulator AS bulan ini untuk penggunaan darurat untuk pengobatan pasien Corona.

Gilead yang berbasis di California, mengatakan akan menyumbangkan 1,5 juta dosis remdesivir yang cukup untuk mengobati sedikitnya 140.000 pasien dalam memerangi pandemi global COVID-19.

Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC), menyebutkan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Taiwan mempertimbangkan fakta bahwa keamanan remdesivir telah didukung oleh bukti awal dan penggunaannya disetujui oleh sejumlah negara lain.

Atas dasar itu, CECC berpendapat bahwa persyaratan telah terpenuhi bagi persetujuan penggunaan remdesivir pada pasien infeksi COVID-19 yang dalam kondisi parah.

Taiwan sukses mencegah penyebaran virus Corona berkat deteksi dini dan upaya pencegahan serta sistem kesehatan masyarakat tingkat pertama. Hingga kini, Taiwan mencatat 442 kasus COVID-19 dengan tujuh kematian. Sebagian besar pasien telah sembuh dan hanya tersisa 14 kasus aktif.

Untuk saat ini, belum ada obat atau vaksin yang disetujui untuk COVID-19, namun, negara-negara Uni Eropa telah memberikan remdesivir pada pasien berdasarkan aturan penggunaan. Jepang dan Inggris, keduanya mengizinkan penggunaan obat tersebut dan mulai memberikannya pada pasien COVID-19.

Amerika Serikat, pasar farmasi terbesar di dunia, bulan ini memberikan izin penggunaan darurat remdesivir untuk COVID-19, namun belum menyetujui penggunaannya secara luas.
http://kamumovie28.com/hollywood-adventures/

Virus Corona COVID-19 RI Tambah 700 Kasus, Terbanyak dalam Sepekan

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu (31/5/2020) bertambah 700. Total kasus positif 26.473, sembuh 7.308, dan meninggal 1.613.
Penambahan 700 kasus dalam sehari kali ini adalah yang terbanyak dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, pada 21 dan 23 Mei 2020 penambahan kasus baru nyaris menyentuh angka seribu, masing-masing 973 kasus dan 949 kasus.

Riwayat penambahan kasus baru virus Corona dalam sepekan terakhir adalah sebagai berikut:

Senin 25 Mei: bertambah 479 kasus
Selasa 26 Mei: bertambah 415 kasus
Rabu 27 Mei: bertambah 686 kasus
Kamis 28 Mei: bertambah 687 kasus
Jumat 29 Mei: bertambah 678 kasus
Sabtu 30 Mei: bertambah 557 kasus
Minggu 31 Mei: bertambah 700 kasus.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Minggu (31/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 700 menjadi 26.473.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 293 menjadi 7.308.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 40 menjadi 1.613.

4 Wilayah Indonesia Laporkan Nol Kasus pada 31 Mei, Ini Daftarnya

 Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Minggu (30/5/2020) setidaknya sudah ada 26.473 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut 7.308 orang sembuh sementara 1.613 lainnya meninggal dunia.

Berikut wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 31 Mei.

1. Aceh

2. Jambi

3. Kalimantan Utara

4. Riau

Sedangkan wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:

1. Jawa Timur = 244 kasus

2. DKI Jakarta = 118 kasus

3. Nusa Tenggara Barat = 42 kasus

4. Jawa Tengah = 37 kasus

5. Sulawesi Selatan = 31 kasus

6. Jawa Barat = 30 kasus

7. Kalimantan Selatan = 26 kasus

8. Gorontalo = 25 kasus

9. Sumatera Selatan = 19 kasus

10. Sulawesi Utara = 17 kasus

Update Corona di Indonesia 31 Mei: 26.473 Positif, 7.308 Sembuh, 1.613 Meninggal

 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Minggu (31/5/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 26.473 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 7.308 dan yang meninggal menjadi 1.613.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Minggu (31/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 700 menjadi 26.473.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 293 menjadi 7.308.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 40 menjadi 1.613.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Sabtu (30/5/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 25.773, dengan 7.015 di antaranya sembuh (27,2 persen dari kasus terkonfirmasi) dan 1.573 meninggal (6,1 persen dari kasus terkonfirmasi).

Taiwan Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien Corona

Pemerintah Taiwan pada Sabtu (30/5/2020) mengatakan pihaknya menyetujui penggunaan remdesivir produksi Gilead Sciences untuk mengobati pasien virus Corona COVID-19.
Saat ini pemerintah berbagai negara sedang berlomba meningkatkan pasokan remdesivir, yang mengantongi persetujuan regulator AS bulan ini untuk penggunaan darurat untuk pengobatan pasien Corona.

Gilead yang berbasis di California, mengatakan akan menyumbangkan 1,5 juta dosis remdesivir yang cukup untuk mengobati sedikitnya 140.000 pasien dalam memerangi pandemi global COVID-19.

Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC), menyebutkan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Taiwan mempertimbangkan fakta bahwa keamanan remdesivir telah didukung oleh bukti awal dan penggunaannya disetujui oleh sejumlah negara lain.

Atas dasar itu, CECC berpendapat bahwa persyaratan telah terpenuhi bagi persetujuan penggunaan remdesivir pada pasien infeksi COVID-19 yang dalam kondisi parah.

Taiwan sukses mencegah penyebaran virus Corona berkat deteksi dini dan upaya pencegahan serta sistem kesehatan masyarakat tingkat pertama. Hingga kini, Taiwan mencatat 442 kasus COVID-19 dengan tujuh kematian. Sebagian besar pasien telah sembuh dan hanya tersisa 14 kasus aktif.

Untuk saat ini, belum ada obat atau vaksin yang disetujui untuk COVID-19, namun, negara-negara Uni Eropa telah memberikan remdesivir pada pasien berdasarkan aturan penggunaan. Jepang dan Inggris, keduanya mengizinkan penggunaan obat tersebut dan mulai memberikannya pada pasien COVID-19.

Amerika Serikat, pasar farmasi terbesar di dunia, bulan ini memberikan izin penggunaan darurat remdesivir untuk COVID-19, namun belum menyetujui penggunaannya secara luas.
http://kamumovie28.com/peppermint-2/

Sebaran 700 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 31 Mei

Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Saat ini sebanyak 700 kasus baru positif sehingga total ada 26.473 kasus. Hingga Minggu (31/5/2020), ada sebanyak 7.308 orang yang sembuh dan 1.613 meninggal dunia.
"Mencuci tangan secara rutin dengan sabun, menggunakan masker saat diluar rumah menghindari kerumunan, menjaga jarak adalah hal-hal yang harus dilakukan dan sudah menjadi kebutuhan perorangan," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (31/5/2020).

Sebaran 700 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:

Bali 10
Banten 3
Bangka Belitung 1
Bengkulu 5
DI Yogyakarta 3
DKI Jakarta 118
Jawa Barat 30
Jawa Tengah 37
Jawa Timur 244
Kalimantan Barat 5
Kalimantan Timur 4
Kalimantan Tengah 12
Kalimantan Selatan 26
Kepulauan Riau 1
Nusa Tenggara Barat 42
Sumatera Selatan 19
Sumatera Barat 15
Sulawesi Utara 17
Sumatera Utara 3
Sulawesi Tenggara 3
Sulawesi Selatan 31
Sulawesi Tengah 2
Lampung 1
Maluku Utara 7
Maluku 8
Papua Barat 6
Papua 17
Sulawesi Barat 4
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 25

Virus Corona COVID-19 RI Tambah 700 Kasus, Terbanyak dalam Sepekan

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu (31/5/2020) bertambah 700. Total kasus positif 26.473, sembuh 7.308, dan meninggal 1.613.
Penambahan 700 kasus dalam sehari kali ini adalah yang terbanyak dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, pada 21 dan 23 Mei 2020 penambahan kasus baru nyaris menyentuh angka seribu, masing-masing 973 kasus dan 949 kasus.

Riwayat penambahan kasus baru virus Corona dalam sepekan terakhir adalah sebagai berikut:

Senin 25 Mei: bertambah 479 kasus
Selasa 26 Mei: bertambah 415 kasus
Rabu 27 Mei: bertambah 686 kasus
Kamis 28 Mei: bertambah 687 kasus
Jumat 29 Mei: bertambah 678 kasus
Sabtu 30 Mei: bertambah 557 kasus
Minggu 31 Mei: bertambah 700 kasus.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Minggu (31/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 700 menjadi 26.473.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 293 menjadi 7.308.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 40 menjadi 1.613.

4 Wilayah Indonesia Laporkan Nol Kasus pada 31 Mei, Ini Daftarnya

 Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Minggu (30/5/2020) setidaknya sudah ada 26.473 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut 7.308 orang sembuh sementara 1.613 lainnya meninggal dunia.

Berikut wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 31 Mei.

1. Aceh

2. Jambi

3. Kalimantan Utara

4. Riau

Sedangkan wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:

1. Jawa Timur = 244 kasus

2. DKI Jakarta = 118 kasus

3. Nusa Tenggara Barat = 42 kasus

4. Jawa Tengah = 37 kasus

5. Sulawesi Selatan = 31 kasus

6. Jawa Barat = 30 kasus

7. Kalimantan Selatan = 26 kasus

8. Gorontalo = 25 kasus

9. Sumatera Selatan = 19 kasus

10. Sulawesi Utara = 17 kasus
http://kamumovie28.com/the-teachers-diary/

Sebaran Pasien Virus Corona di Indonesia, 7.308 Sembuh, 1.613 Meninggal

 Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu (31/5/2020) telah mencapai 26.473 kasus. Sebanyak 7.308 pasien dinyatakan sembuh sementara 1.613 pasien lainnya meninggal dunia.
"Kita dapatkan konfirmasi positif naik 700 orang, sehingga menjadi 26.473 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (31/5/2020).

Berikut sebaran pasien yang sembuh dan meninggal hingga saat ini.

SEMBUH
Aceh 17
Bali 329
Banten 244
Bangka Belitung 27
Bengkulu 22
DI Yogyakarta 160
DKI Jakarta 2.082
Jambi 15
Jawa Barat 619
Jawa Tengah 361
Jawa Timur 609
Kalimantan Barat 53
Kalimantan Timur 172
Kalimantan Tengah 164
Kalimantan Selatan 99
Kalimantan Utara 72
Kepulauan Riau 102
Nusa Tenggara Barat 291
Sumatera Selatan 203
Sumatera Barat 265
Sulawesi Utara 51
Sumatera Utara 146
Sulawesi Tenggara 122
Sulawesi Selatan 596
Sulawesi Tengah 61
Lampung 71
Riau 88
Maluku Utara 27
Maluku 36
Papua Barat 55
Papua 68
Sulawesi Barat 41
Nusa Tenggara Timur 14
Gorontalo 26

MENINGGAL
Aceh 1
Bali 4
Banten 69
Bangka Belitung 1
Bengkulu 2
DI Yogyakarta 8
DKI Jakarta 517
Jawa Barat 144
Jawa Tengah 70
Jawa Timur 396
Kalimantan Barat 4
Kalimantan Timur 3
Kalimantan Tengah 19
Kalimantan Selatan 80
Kalimantan Utara 2
Kepulauan Riau 15
Nusa Tenggara Barat 10
Sumatera Selatan 34
Sumatera Barat 25
Sulawesi Utara 37
Sumatera Utara 41
Sulawesi Tenggara 4
Sulawesi Selatan 74
Sulawesi Tengah 4
Lampung 10
Riau 6
Maluku Utara 11
Maluku 8
Papua Barat 2
Papua 6
Sulawesi Barat 2
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 3

Sebaran 700 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 31 Mei

Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Saat ini sebanyak 700 kasus baru positif sehingga total ada 26.473 kasus. Hingga Minggu (31/5/2020), ada sebanyak 7.308 orang yang sembuh dan 1.613 meninggal dunia.
"Mencuci tangan secara rutin dengan sabun, menggunakan masker saat diluar rumah menghindari kerumunan, menjaga jarak adalah hal-hal yang harus dilakukan dan sudah menjadi kebutuhan perorangan," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (31/5/2020).

Sebaran 700 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:

Bali 10
Banten 3
Bangka Belitung 1
Bengkulu 5
DI Yogyakarta 3
DKI Jakarta 118
Jawa Barat 30
Jawa Tengah 37
Jawa Timur 244
Kalimantan Barat 5
Kalimantan Timur 4
Kalimantan Tengah 12
Kalimantan Selatan 26
Kepulauan Riau 1
Nusa Tenggara Barat 42
Sumatera Selatan 19
Sumatera Barat 15
Sulawesi Utara 17
Sumatera Utara 3
Sulawesi Tenggara 3
Sulawesi Selatan 31
Sulawesi Tengah 2
Lampung 1
Maluku Utara 7
Maluku 8
Papua Barat 6
Papua 17
Sulawesi Barat 4
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 25

Virus Corona COVID-19 RI Tambah 700 Kasus, Terbanyak dalam Sepekan

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu (31/5/2020) bertambah 700. Total kasus positif 26.473, sembuh 7.308, dan meninggal 1.613.
Penambahan 700 kasus dalam sehari kali ini adalah yang terbanyak dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, pada 21 dan 23 Mei 2020 penambahan kasus baru nyaris menyentuh angka seribu, masing-masing 973 kasus dan 949 kasus.

Riwayat penambahan kasus baru virus Corona dalam sepekan terakhir adalah sebagai berikut:

Senin 25 Mei: bertambah 479 kasus
Selasa 26 Mei: bertambah 415 kasus
Rabu 27 Mei: bertambah 686 kasus
Kamis 28 Mei: bertambah 687 kasus
Jumat 29 Mei: bertambah 678 kasus
Sabtu 30 Mei: bertambah 557 kasus
Minggu 31 Mei: bertambah 700 kasus.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Minggu (31/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 700 menjadi 26.473.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 293 menjadi 7.308.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 40 menjadi 1.613.
http://indomovie28.com/the-teachers-diary/

Ariel Tatum Bagikan Tips Biar Nggak Gampang Stres Selama di Rumah Saja

Virus CoronaCOVID-19 semakin menyebar ke banyak daerah di Indonesia. Salah satu anjuran untuk mencegah penularannya adalah melakukan karantina mandiri di rumah.
Mengkarantina diri sendiri adalah kamu berdiam diri di rumah dan menghindari kontak dekat dengan orang lain. Hal ini dilakukan agar kamu tidak terkena virus yang sedang menyebar saat ini.

Namun, melakukan karantina mandiri di rumah tidak semudah yang dikira. Pasalnya, seringkali kamu akan merasakan bosan atau ada hal yang mengganggu karantina mu. Tapi tidak usah khawatir detikers, aktris sekaligus pejuang kesehatan mental di Indonesia, Ariel Tatum, bagikan tips agar tak gampang stres saat karantina rumah di kalawabah virus Corona berlangsung.

"Cari kegiatan yang sekiranya seru, aku sekarang lagi ngerawat garden snail rame-rame sama keluarga aku, dan coba buat pasta sendiri sama ade aku. Hal-hal ini membantu sekali," ujar Ariel Tatum saat live Instagram bersama detikcom, Jumat (29/5/2020).

Ariel mengatakan, jangan sampai pusing juga untuk memikirkan kegiatan atau aktivitas apa yang mau dilakukan.

"Tapi jangan juga jadi pusing aktivitas apa nih yang mau dilakuin, cari aktivitas yang sudah ada terus kita cari deh kebahagiaan di situ," pungkasnya.

Sebaran Pasien Virus Corona di Indonesia, 7.308 Sembuh, 1.613 Meninggal

 Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu (31/5/2020) telah mencapai 26.473 kasus. Sebanyak 7.308 pasien dinyatakan sembuh sementara 1.613 pasien lainnya meninggal dunia.
"Kita dapatkan konfirmasi positif naik 700 orang, sehingga menjadi 26.473 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (31/5/2020).

Berikut sebaran pasien yang sembuh dan meninggal hingga saat ini.

SEMBUH
Aceh 17
Bali 329
Banten 244
Bangka Belitung 27
Bengkulu 22
DI Yogyakarta 160
DKI Jakarta 2.082
Jambi 15
Jawa Barat 619
Jawa Tengah 361
Jawa Timur 609
Kalimantan Barat 53
Kalimantan Timur 172
Kalimantan Tengah 164
Kalimantan Selatan 99
Kalimantan Utara 72
Kepulauan Riau 102
Nusa Tenggara Barat 291
Sumatera Selatan 203
Sumatera Barat 265
Sulawesi Utara 51
Sumatera Utara 146
Sulawesi Tenggara 122
Sulawesi Selatan 596
Sulawesi Tengah 61
Lampung 71
Riau 88
Maluku Utara 27
Maluku 36
Papua Barat 55
Papua 68
Sulawesi Barat 41
Nusa Tenggara Timur 14
Gorontalo 26

MENINGGAL
Aceh 1
Bali 4
Banten 69
Bangka Belitung 1
Bengkulu 2
DI Yogyakarta 8
DKI Jakarta 517
Jawa Barat 144
Jawa Tengah 70
Jawa Timur 396
Kalimantan Barat 4
Kalimantan Timur 3
Kalimantan Tengah 19
Kalimantan Selatan 80
Kalimantan Utara 2
Kepulauan Riau 15
Nusa Tenggara Barat 10
Sumatera Selatan 34
Sumatera Barat 25
Sulawesi Utara 37
Sumatera Utara 41
Sulawesi Tenggara 4
Sulawesi Selatan 74
Sulawesi Tengah 4
Lampung 10
Riau 6
Maluku Utara 11
Maluku 8
Papua Barat 2
Papua 6
Sulawesi Barat 2
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 3

Sebaran 700 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 31 Mei

Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Saat ini sebanyak 700 kasus baru positif sehingga total ada 26.473 kasus. Hingga Minggu (31/5/2020), ada sebanyak 7.308 orang yang sembuh dan 1.613 meninggal dunia.
"Mencuci tangan secara rutin dengan sabun, menggunakan masker saat diluar rumah menghindari kerumunan, menjaga jarak adalah hal-hal yang harus dilakukan dan sudah menjadi kebutuhan perorangan," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (31/5/2020).

Sebaran 700 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:

Bali 10
Banten 3
Bangka Belitung 1
Bengkulu 5
DI Yogyakarta 3
DKI Jakarta 118
Jawa Barat 30
Jawa Tengah 37
Jawa Timur 244
Kalimantan Barat 5
Kalimantan Timur 4
Kalimantan Tengah 12
Kalimantan Selatan 26
Kepulauan Riau 1
Nusa Tenggara Barat 42
Sumatera Selatan 19
Sumatera Barat 15
Sulawesi Utara 17
Sumatera Utara 3
Sulawesi Tenggara 3
Sulawesi Selatan 31
Sulawesi Tengah 2
Lampung 1
Maluku Utara 7
Maluku 8
Papua Barat 6
Papua 17
Sulawesi Barat 4
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 25

Ahli Medis Sebut Keputusan Trump Tinggalkan WHO Ancam Kesehatan Global

Kelompok ahli yang mewakili dokter penyakit menular, dokter anak dan dokter umum di Amerika Serikat memprotes keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut mereka hal tersebut akan mempersulit untuk melawan pandemi Corona.
Hal ini juga bisa membahayakan kesehatan anak-anak. "Keputusan administrasi Trump untuk menarik diri dari WHO membawa risiko besar bagi anak-anak di dunia selama krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Mark Del Monte, CEO American Academy of Pediatrics kepada CNN International.

"Akan ada risiko lonjakan kasus polio dan peningkatan kematian anak-anak akibat malaria, dan itu akan semakin menunda kampanye vaksinasi yang menyelamatkan jiwa," sambungnya.

Menarik dukungan dari WHO menurut beberapa ahli tdak hanya membahayakan respons global terhadap COVID-19 tetapi juga melemahkan respons terhadap ancaman kesehatan besar lainnya.

AS secara tradisional menjadi kontributor terbesar bagi WHO. Pada bulan April, Trump mengatakan AS akan menangguhkan seluruh kontribusi keuangan kepada WHO. Pengumuman penarikan diri ini mengakhiri kepemimpinan AS di WHO.

"Tindakan tidak masuk akal ini akan berdampak signifikan dan jauh lebih berbahaya terutama karena WHO memimpin pengembangan obat dan vaksin di seluruh dunia untuk memerangi pandemi," kata Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris.

Salah satu alasan penarikan AS dari WHO adalah Trump menganggap China menekan WHO untuk menyesatkan dunia dalam kaitannya dengan penanganan virus Corona.

Ariel Tatum Bagikan Tips Biar Nggak Gampang Stres Selama di Rumah Saja

Virus CoronaCOVID-19 semakin menyebar ke banyak daerah di Indonesia. Salah satu anjuran untuk mencegah penularannya adalah melakukan karantina mandiri di rumah.
Mengkarantina diri sendiri adalah kamu berdiam diri di rumah dan menghindari kontak dekat dengan orang lain. Hal ini dilakukan agar kamu tidak terkena virus yang sedang menyebar saat ini.

Namun, melakukan karantina mandiri di rumah tidak semudah yang dikira. Pasalnya, seringkali kamu akan merasakan bosan atau ada hal yang mengganggu karantina mu. Tapi tidak usah khawatir detikers, aktris sekaligus pejuang kesehatan mental di Indonesia, Ariel Tatum, bagikan tips agar tak gampang stres saat karantina rumah di kalawabah virus Corona berlangsung.

"Cari kegiatan yang sekiranya seru, aku sekarang lagi ngerawat garden snail rame-rame sama keluarga aku, dan coba buat pasta sendiri sama ade aku. Hal-hal ini membantu sekali," ujar Ariel Tatum saat live Instagram bersama detikcom, Jumat (29/5/2020).

Ariel mengatakan, jangan sampai pusing juga untuk memikirkan kegiatan atau aktivitas apa yang mau dilakukan.

"Tapi jangan juga jadi pusing aktivitas apa nih yang mau dilakuin, cari aktivitas yang sudah ada terus kita cari deh kebahagiaan di situ," pungkasnya.

Sebaran Pasien Virus Corona di Indonesia, 7.308 Sembuh, 1.613 Meninggal

 Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu (31/5/2020) telah mencapai 26.473 kasus. Sebanyak 7.308 pasien dinyatakan sembuh sementara 1.613 pasien lainnya meninggal dunia.
"Kita dapatkan konfirmasi positif naik 700 orang, sehingga menjadi 26.473 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (31/5/2020).

Berikut sebaran pasien yang sembuh dan meninggal hingga saat ini.

SEMBUH
Aceh 17
Bali 329
Banten 244
Bangka Belitung 27
Bengkulu 22
DI Yogyakarta 160
DKI Jakarta 2.082
Jambi 15
Jawa Barat 619
Jawa Tengah 361
Jawa Timur 609
Kalimantan Barat 53
Kalimantan Timur 172
Kalimantan Tengah 164
Kalimantan Selatan 99
Kalimantan Utara 72
Kepulauan Riau 102
Nusa Tenggara Barat 291
Sumatera Selatan 203
Sumatera Barat 265
Sulawesi Utara 51
Sumatera Utara 146
Sulawesi Tenggara 122
Sulawesi Selatan 596
Sulawesi Tengah 61
Lampung 71
Riau 88
Maluku Utara 27
Maluku 36
Papua Barat 55
Papua 68
Sulawesi Barat 41
Nusa Tenggara Timur 14
Gorontalo 26

MENINGGAL
Aceh 1
Bali 4
Banten 69
Bangka Belitung 1
Bengkulu 2
DI Yogyakarta 8
DKI Jakarta 517
Jawa Barat 144
Jawa Tengah 70
Jawa Timur 396
Kalimantan Barat 4
Kalimantan Timur 3
Kalimantan Tengah 19
Kalimantan Selatan 80
Kalimantan Utara 2
Kepulauan Riau 15
Nusa Tenggara Barat 10
Sumatera Selatan 34
Sumatera Barat 25
Sulawesi Utara 37
Sumatera Utara 41
Sulawesi Tenggara 4
Sulawesi Selatan 74
Sulawesi Tengah 4
Lampung 10
Riau 6
Maluku Utara 11
Maluku 8
Papua Barat 2
Papua 6
Sulawesi Barat 2
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 3

Kacamata Berpotensi Tularkan Corona, Begini Cara Membersihkannya

 Tanpa disadari kacamata bisa menjadi media penularan virus Corona. Terlebih menurut penelitian, virus ini bisa menetap di permukaan kaca hingga sembilan hari apabila tidak dibersihkan.
Bagi penggunanya, kacamata berpotensi memindahkan virus Corona ke tangan. Beberapa orang menggosok mata mereka setelah memegang kacamata atau memasukkan ujung bingkainya ke dalam mulut yang berpotensi menularkan virus Corona.

Karena itu ada baiknya untuk rutin membersihkan kacamata agar terhindar dari risiko infeksi virus Corona.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa cara untuk membersihkan kacamata agar bersih dari virus Corona.

1. Cuci tangan terlebih dahulu
Cuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik, sehingga berbagai sumber penyakit seperti kuman, bakteri, dan virus yang ada di tanganmu tidak berpindah ke kacamata.

2. Basuh dengan air hangat
Basuh kacamata dengan air hangat untuk menghilangkan debu pada kacamata. Setelah itu lap kacamata dengan kain microfiber agar tidak meninggalkan goresan pada lensa.

3. Gunakan sabun
Sabun yang digunakan bisa berupa sabun cuci piring. Teteskan sabun cuci piring di kedua sisi lensa dan bingkai, lalu gosok lembut seluruh bagian kacamata agar terhindar dari goresan.

4. Keringkan pakai kain microfiber
Setelah dibersihkan dan dibasuh kembali untuk menghilangkan sisa sabun yang menempel pada kacamata, maka keringkan dengan kain microfiber hingga kering seluruhnya.

Ahli Medis Sebut Keputusan Trump Tinggalkan WHO Ancam Kesehatan Global

Kelompok ahli yang mewakili dokter penyakit menular, dokter anak dan dokter umum di Amerika Serikat memprotes keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut mereka hal tersebut akan mempersulit untuk melawan pandemi Corona.
Hal ini juga bisa membahayakan kesehatan anak-anak. "Keputusan administrasi Trump untuk menarik diri dari WHO membawa risiko besar bagi anak-anak di dunia selama krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Mark Del Monte, CEO American Academy of Pediatrics kepada CNN International.

"Akan ada risiko lonjakan kasus polio dan peningkatan kematian anak-anak akibat malaria, dan itu akan semakin menunda kampanye vaksinasi yang menyelamatkan jiwa," sambungnya.

Menarik dukungan dari WHO menurut beberapa ahli tdak hanya membahayakan respons global terhadap COVID-19 tetapi juga melemahkan respons terhadap ancaman kesehatan besar lainnya.

AS secara tradisional menjadi kontributor terbesar bagi WHO. Pada bulan April, Trump mengatakan AS akan menangguhkan seluruh kontribusi keuangan kepada WHO. Pengumuman penarikan diri ini mengakhiri kepemimpinan AS di WHO.

"Tindakan tidak masuk akal ini akan berdampak signifikan dan jauh lebih berbahaya terutama karena WHO memimpin pengembangan obat dan vaksin di seluruh dunia untuk memerangi pandemi," kata Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris.

Salah satu alasan penarikan AS dari WHO adalah Trump menganggap China menekan WHO untuk menyesatkan dunia dalam kaitannya dengan penanganan virus Corona.
https://indomovie28.com/delivery-massage-owned-by-sexy-housewife-3/

Jumat, 29 Mei 2020

3 Cara Jaga Keluarga Tetap Aman Saat New Normal

 Setelah menjalani masa physical distancing dan PSBB selama beberapa bulan ini, masyarakat Indonesia akan mulai masuk ke dalam kehidupan normal baru atau new normal. Dalam masa new normal tersebut, banyak hal yang harus dipelajari agar bisa hidup berdampingan dengan aman dalam pandemi COVID-19 yang saat ini belum ditemukan vaksinnya.
Tentunya di dalam lingkungan keluarga juga diperlukan adaptasi, agar bisa bertahan di kondisi new normal COVID-19 ini. Dilansir melalui rappler.com, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar keluarga tetap aman saat menjalani kondisi new normal.

Edukasikan New Normal & COVID-19

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah edukasi mengenai new normal. Jika ada anggota keluarga yang masih belum tahu jelas mengenai wabah COVID-19 atau cara menjalankan new normal maka kamu bisa memberikan gambaran mengenai keadaan baru ini.

Tetap Jaga Komunikasi

Menjaga komunikasi di tengah pandemi sangat penting. Jika ada anggota keluarga yang merasakan kondisi badan yang kurang sehat, maka segeralah beritahukan kepada yang lainnya agar bisa ditindaklanjuti dengan penanganan medis. Dengan komunikasi yang baik, maka new normal bisa dijalankan dengan aman.

Utamakan Protokol Kesehatan Walau di Rumah

Walaupun di rumah, protokol kesehatan harus selalu dijaga. Jika ada anggota keluarga yang sudah mulai bekerja, maka saat kembali ke rumah harus dicek juga suhu tubuh. Kemudian gerakan mencuci tangan selama 20 detik juga tetap harus dilakukan, sehabis beraktivitas di luar rumah.

Itulah beberapa cara untuk menjaga agar keluaga tetap aman di kondisi new normal. Selain mengikuti beberapa cara tersebut, kamu juga bisa konsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatan keluarga lho.

Saat ini aplikasi Grab melalui layanan GrabHealth membuka promo konsultasi keluarga bebas biaya. Melalui promo ini, para pengguna perdana aplikasi Grab bisa mendapatkan bonus saldo OVO Rp 10 ribu saat pertama kali mengkonsultasikan kesehatan anggota keluarga atau diri sendiri. Promo ini berlangsung dari 27 Mei hingga 31 Mei 2020.

Hollywood Cari Konsultan COVID-19 untuk Keamanan Set

Bila biasanya sineas di Hollywood membutuhkan ahli di bidang tara rias atau kamera, kini mereka dilaporkan mencari tenaga konsultan COVID-19. Alasannya untuk memastikan produksi film bisa kembali lancar di tengah pandemi virus Corona COVID-19.
Reuters melaporkan para ahli epidemiologi atau bidang kesehatan lainnya diharapkan bisa memberikan strategi detail interaksi antar kru film. Sebagai contoh apakah aman menempatkan banyak kamera di ruang sempit, bagaimana penata rias mendandani aktor, hingga apakah aktor tidak disarankan melakukan adegan tertentu.

Penulis sekaligus sutradara, Tyler Perry, mengaku akan kembali mulai proses produksi pada 8 Juli mendatang. Ia sedang menyiapkan ruang isolasi khusus di set untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus bila ada kru yang merasa sakit.

"Perlu banyak staf, dokter, epidemiolog, pengacara, perwakilan serikat, talent, anggota kru, asuransi, dan pemikir hebat lainnya," kata Tyler.

Salah satu ahli yang disewa Tyler merekomendasikan seluruh kru yang terlibat wajib di tes sebelum mulai shooting dan minimal sekali atau dua kali di tengah proses produksi.

Nekat Sebar Hoax Syahrini Demi Idola, Bagaimana Cara Ngefans yang Sehat?

 Seorang wanita bernama Marta Sari (MS) ditangkap polisi karena menyebarkan hoax 'video porno' artis Syahrini. Menurut polisi hal ini ia lakukan karena rasa benci terhadap syahrini. MS menganggap Syahrini telah mengambil orang terdekat dari idolanya.
"Karena dia mengaku dia adalah fans salah satu public figure yang ada dan menuduh korban ini mengambil orang terdekat dengan fans-nya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/5/2020).

Psikolog klinis dari Ciputra Medical Center, Christina Tedja, MPsi, menjelaskan kasus ini bisa jadi akibat obsesi yang berlebihan. Christina menjelaskan perlu adanya batasan tertentu dalam mencintai atau mengidolakan seseorang.

"Mengidolakan yang sehat harus memiliki unsur kestabilan dalam menjalani kehidupan sehari-hari," kata Tina, sapaan akrabnya kepada detikcom, Kamis (28/5/2020).

"Artinya tidak mengganggu fungsi kesehariannya seperti dalam bekerja, berelasi dengan anggota keluarga atau teman, dan tetap menjalankan perannya dengan baik," lanjutnya.

Tina juga menjelaskan kita harus bisa memahami perbedaan realita dan khayalan dalam mengidolakan seseorang.

"Unsur lain yang harus ada lagi adalah kemampuan membedakan realita dan khayalan atau kita sering sebut dengan kontak realita, yaitu mengerti batasan menyenangi seseorang yang tidak kita kenal," jelasnya.

3 Cara Jaga Keluarga Tetap Aman Saat New Normal

 Setelah menjalani masa physical distancing dan PSBB selama beberapa bulan ini, masyarakat Indonesia akan mulai masuk ke dalam kehidupan normal baru atau new normal. Dalam masa new normal tersebut, banyak hal yang harus dipelajari agar bisa hidup berdampingan dengan aman dalam pandemi COVID-19 yang saat ini belum ditemukan vaksinnya.
Tentunya di dalam lingkungan keluarga juga diperlukan adaptasi, agar bisa bertahan di kondisi new normal COVID-19 ini. Dilansir melalui rappler.com, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar keluarga tetap aman saat menjalani kondisi new normal.

Edukasikan New Normal & COVID-19

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah edukasi mengenai new normal. Jika ada anggota keluarga yang masih belum tahu jelas mengenai wabah COVID-19 atau cara menjalankan new normal maka kamu bisa memberikan gambaran mengenai keadaan baru ini.

Tetap Jaga Komunikasi

Menjaga komunikasi di tengah pandemi sangat penting. Jika ada anggota keluarga yang merasakan kondisi badan yang kurang sehat, maka segeralah beritahukan kepada yang lainnya agar bisa ditindaklanjuti dengan penanganan medis. Dengan komunikasi yang baik, maka new normal bisa dijalankan dengan aman.

Utamakan Protokol Kesehatan Walau di Rumah

Walaupun di rumah, protokol kesehatan harus selalu dijaga. Jika ada anggota keluarga yang sudah mulai bekerja, maka saat kembali ke rumah harus dicek juga suhu tubuh. Kemudian gerakan mencuci tangan selama 20 detik juga tetap harus dilakukan, sehabis beraktivitas di luar rumah.

Itulah beberapa cara untuk menjaga agar keluaga tetap aman di kondisi new normal. Selain mengikuti beberapa cara tersebut, kamu juga bisa konsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatan keluarga lho.

Saat ini aplikasi Grab melalui layanan GrabHealth membuka promo konsultasi keluarga bebas biaya. Melalui promo ini, para pengguna perdana aplikasi Grab bisa mendapatkan bonus saldo OVO Rp 10 ribu saat pertama kali mengkonsultasikan kesehatan anggota keluarga atau diri sendiri. Promo ini berlangsung dari 27 Mei hingga 31 Mei 2020.
http://kamumovie28.com/wanita-tetap-wanita/

Hati-hati, Ini 4 Tanda Kamu Sudah Terlalu Sering Masturbasi

 Meski disebut memberi manfaat, terlalu banyak masturbasi juga tak baik lho. Ada efek buruk bagi kesehatan karena terlalu banyak masturbasi.
Dari sebuah survei yang dilakukan pada 2.500 pria di Amerika ditemukan 27 persen pria berusia 30-39 tahun melakukan masturbasi tiga kali seminggu, bahkan beberapa kali dalam sebulan.

"Seberapa sering kamu melakukan masturbasi, itu tak menjadi masalah hingga mempengaruhi hidup kamu dengan cara negatif," ujar Dan Drake, MFT LPCC, seorang terapis seks, dikutip dari Men's Health.

Berikut 4 ciri kamu terlalu banyak masturbasi dan dampak buruk bagi kesehatan.

1. Melukai diri sendiri
Seorang ahli urologi dari Southern Illinois University, Tobias Kohler, MD, menyebut beberapa pria yang sering melakukan masturbasi dapat melukai diri mereka sendiri.

Timbulnya luka, radang kulit, hingga penyakit peyronie atau penumpukan jaringan parut pada batang penis bisa terjadi. Ketika kamu sudah merasakan ini sebaiknya kurangi masturbasi.

2. Mengganggu pekerjaan
Drake menyebut kebiasaan masturbasi dapat mengganggu kehidupan sosial, seperti pekerjaan, bahkan keinginan untuk berhubungan seks dengan pasangan. Ia mengingatkan untuk menyesuaikan rutinitas serta mengurangi melakukan masturbasi.

3. Mengganggu kehidupan seks
Seorang pria yang melakukan masturbasi pada umumnya memiliki rangsangan khusus, misalnya pria baru terangsang saat menonton film porno atau melihat gerakan yang khusus sambil masturbasi. Hal ini terkadang tak bisa didapatkan saat berhubungan seks dengan pasangan, sehingga sesi bercinta pun jadi terganggu.

4. Mengganggu pikiran
Terlalu banyak masturbasi dapat mempengaruhi pikiran seseorang. Drake sebut apabila pikiran kamu terganggu oleh masturbasi tentang kapan atau bagaimana melakukannya, tandanya ada masalah yang ditimbulkan.

Nekat Sebar Hoax Syahrini Demi Idola, Bagaimana Cara Ngefans yang Sehat?

 Seorang wanita bernama Marta Sari (MS) ditangkap polisi karena menyebarkan hoax 'video porno' artis Syahrini. Menurut polisi hal ini ia lakukan karena rasa benci terhadap syahrini. MS menganggap Syahrini telah mengambil orang terdekat dari idolanya.
"Karena dia mengaku dia adalah fans salah satu public figure yang ada dan menuduh korban ini mengambil orang terdekat dengan fans-nya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/5/2020).

Psikolog klinis dari Ciputra Medical Center, Christina Tedja, MPsi, menjelaskan kasus ini bisa jadi akibat obsesi yang berlebihan. Christina menjelaskan perlu adanya batasan tertentu dalam mencintai atau mengidolakan seseorang.

"Mengidolakan yang sehat harus memiliki unsur kestabilan dalam menjalani kehidupan sehari-hari," kata Tina, sapaan akrabnya kepada detikcom, Kamis (28/5/2020).

"Artinya tidak mengganggu fungsi kesehariannya seperti dalam bekerja, berelasi dengan anggota keluarga atau teman, dan tetap menjalankan perannya dengan baik," lanjutnya.

Tina juga menjelaskan kita harus bisa memahami perbedaan realita dan khayalan dalam mengidolakan seseorang.

"Unsur lain yang harus ada lagi adalah kemampuan membedakan realita dan khayalan atau kita sering sebut dengan kontak realita, yaitu mengerti batasan menyenangi seseorang yang tidak kita kenal," jelasnya.
http://kamumovie28.com/senggol-bacok/

Sering Berkeringat Saat Tidur Malam? 5 Cara Ini Bisa Mengatasinya

Saat tidur malam di suhu yang panas, berkeringat jadi hal yang wajar terjadi. Tapi, kalau di tengah suhu yang dingin tubuh tetap berkeringat, apa masih normal?
"Berkeringat di malam hari dikenal sebagai hiperhidrosis tidur," jelas Bill Fish, seorang pelatih ilmu tidur yang dikutip dari Bustle, Kamis (28/5/2020).

Kebanyakan orang menganggap berkeringat di malam hari hanya disebabkan oleh keadaan suhu lingkungan atau karena tebalnya pakaian yang digunakan saat tidur. Tetapi, hal seperti menopause, obat-obatan, gangguan kecemasan, dan kehamilan juga bisa jadi faktor penyebabnya.

Hal ini tentunya bisa diatasi dengan berbagai cara yang bisa diterapkan sebelum kalian tidur malam.

1. Kurangi suhu kamar
"Untuk mengurangi keringat saat tidur malam, langkah pertama yang paling tepat adalah dengan menurunkan suhu di kamarmu," kata Bill.

Tidur dengan suhu yang sejuk tidak hanya membantumu untuk lebih mudah tidur, tetapi juga mengatasi keringat di malam hari. Untuk orang dewasa, suhu terbaiknya antara 15,5-19,4 derajat Celcius. Sedangkan pada bayi dan balita sekitar 18-21 derajat Celcius.

2. Jangan makan sebelum tidur
Ahli tidur lainnya, Rebecca Robbins mengatakan makanan tertentu bisa meningkatkan suhu tubuh. Akhirnya keringat akan membasahi tubuh di malam hari.

"Makanan tertentu seperti makanan pedas bisa meningkatkan suhu tubuh atau cenderung mudah berkeringat. Jadi, sebaiknya hindari makanan ini menjelang tidur," jelasnya.

Selain menghindari rasa pedas, kamu juga mungkin harus membatasi jumlah konsumsi gula.

3. Atur stres dan rasa cemas
Stres dan cemas juga bisa jadi penyebab umum kamu berkeringat di malam hari. Hal ini harus segera diatasi agar tidak terus berlanjut.

"Stres memberi sinyal ke tubuh bahwa ada ancaman dan kamu harus melawannya. Pada kondisi ini, tubuh akan memompa semua jenis hormon stres dan menyebabkan peningkatan jumlah keringat," ujar psikoterapis, Jen O'Rourke.

Untuk mengurangi stres dan cemas ini, kamu bisa mencoba untuk membaca, meditasi, atau berjalan-jalan ke teras rumah sebentar untuk menenangkan diri.

4. Konsumsi vitamin B12 yang cukup
Berkeringat di malam hari sering dikaitkan dengan diet atau pola makan yang menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B12. Vitamin ini biasanya terdapat di dalam produk hewani seperti daging sapi, telur, yogurt, dan keju.

5. Hindari konsumsi kafein
Sebelum tidur usahakan jangan konsumsi asupan yang mengandung kafein. Kafein akan memicu sistem saraf simpatik yang menyebabkan peningkatan keringat.

Hati-hati, Ini 4 Tanda Kamu Sudah Terlalu Sering Masturbasi

 Meski disebut memberi manfaat, terlalu banyak masturbasi juga tak baik lho. Ada efek buruk bagi kesehatan karena terlalu banyak masturbasi.
Dari sebuah survei yang dilakukan pada 2.500 pria di Amerika ditemukan 27 persen pria berusia 30-39 tahun melakukan masturbasi tiga kali seminggu, bahkan beberapa kali dalam sebulan.

"Seberapa sering kamu melakukan masturbasi, itu tak menjadi masalah hingga mempengaruhi hidup kamu dengan cara negatif," ujar Dan Drake, MFT LPCC, seorang terapis seks, dikutip dari Men's Health.

Berikut 4 ciri kamu terlalu banyak masturbasi dan dampak buruk bagi kesehatan.

1. Melukai diri sendiri
Seorang ahli urologi dari Southern Illinois University, Tobias Kohler, MD, menyebut beberapa pria yang sering melakukan masturbasi dapat melukai diri mereka sendiri.

Timbulnya luka, radang kulit, hingga penyakit peyronie atau penumpukan jaringan parut pada batang penis bisa terjadi. Ketika kamu sudah merasakan ini sebaiknya kurangi masturbasi.

2. Mengganggu pekerjaan
Drake menyebut kebiasaan masturbasi dapat mengganggu kehidupan sosial, seperti pekerjaan, bahkan keinginan untuk berhubungan seks dengan pasangan. Ia mengingatkan untuk menyesuaikan rutinitas serta mengurangi melakukan masturbasi.

3. Mengganggu kehidupan seks
Seorang pria yang melakukan masturbasi pada umumnya memiliki rangsangan khusus, misalnya pria baru terangsang saat menonton film porno atau melihat gerakan yang khusus sambil masturbasi. Hal ini terkadang tak bisa didapatkan saat berhubungan seks dengan pasangan, sehingga sesi bercinta pun jadi terganggu.

4. Mengganggu pikiran
Terlalu banyak masturbasi dapat mempengaruhi pikiran seseorang. Drake sebut apabila pikiran kamu terganggu oleh masturbasi tentang kapan atau bagaimana melakukannya, tandanya ada masalah yang ditimbulkan.
http://kamumovie28.com/jomblo/

Tim Pakar Gugus Tugas Sebut RI Hentikan Klorokuin pada Pasien Uji Coba WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya dilaporkan meminta Indonesia untuk menghentikan pemberian obat klorokuin dan hidroklorokuin pada pasien Corona COVID-19. Alasannya karena data penelitian yang dipublikasi di jurnal The Lancet melihat obat ini tidak bermanfaat menyembuhkan pasien, malah tingkatkan risiko kematian.
"Kelompok Eksekutif telah memutuskan menghentikan sementara penggunaan hidroklorokuin dalam Solidarity Trial, sementara data dianalisa oleh Dewan Pengawas Keamanan Data," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Solidarity Trial adalah nama program yang dikelola WHO untuk mempercepat pengembangan obat dan vaksin virus Corona COVID-19. Negara yang bergabung dalam program tersebut saling berbagi data eksperimen yang dilakukan.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan Indonesia sudah menghentikan pemberian obat klorokuin pada pasien dalam Solidarity Trial. Penghentian ini baru dilakukan dalam lingkup uji coba medis WHO.

"Indonesia adalah bagian dari penerapan Solidarity Trial, karena itu Indonesia ikuti instruksi WHO untuk klorokuin," ujar Wiku seperti dikutip dari kantor berita Antara.

"Untuk trial, WHO menghentikan. Kalau bukan untuk trial, kami belum mengetahui," katanya.

Sementara itu, spesialis paru-paru dr Erlina Burhan, SpP(K), MSc, dari RSUP Persahabatan menjelaskan dokter masih memakai klorokuin untuk pasien Corona lain. Alasannya karena para ahli di Indonesia juga masih menjalankan studi sendiri.

"WHO itu berdasarkan jurnal Lancet yang katanya hidroklorokuin tidak bermanfaat," kata dr Erlina pada detikcom, Kamis (28/5/2020).

"Tapi kita kan masih perlu meneliti data kita sendiri. Karena data yang di jurnal itu kan data orang luar. Kita lihat apakah Indonesia seperti itu? Kalau di Indonesia bermanfaat ya kita terus aja," lanjutnya.

dr Erlina mengatakan ada perbedaan metode pemberian obat yang dilakukan pada pasien di Solidarity Trial dengan pasien Corona lain. Dalam laporan di The Lancet obat cenderung diberikan dengan dosis tinggi dan jangka waktu relatif panjang, sementara pasien Corona lainnya di Indonesia diberi obat dalam dosis rendah selama lima hari.

"Jadi kita sampai saat ini masih memakai untuk pasien biasa. Tapi pasien penelitiannya WHO ya kita enggak pakai," pungkasnya.

Sering Berkeringat Saat Tidur Malam? 5 Cara Ini Bisa Mengatasinya

Saat tidur malam di suhu yang panas, berkeringat jadi hal yang wajar terjadi. Tapi, kalau di tengah suhu yang dingin tubuh tetap berkeringat, apa masih normal?
"Berkeringat di malam hari dikenal sebagai hiperhidrosis tidur," jelas Bill Fish, seorang pelatih ilmu tidur yang dikutip dari Bustle, Kamis (28/5/2020).

Kebanyakan orang menganggap berkeringat di malam hari hanya disebabkan oleh keadaan suhu lingkungan atau karena tebalnya pakaian yang digunakan saat tidur. Tetapi, hal seperti menopause, obat-obatan, gangguan kecemasan, dan kehamilan juga bisa jadi faktor penyebabnya.

Hal ini tentunya bisa diatasi dengan berbagai cara yang bisa diterapkan sebelum kalian tidur malam.

1. Kurangi suhu kamar
"Untuk mengurangi keringat saat tidur malam, langkah pertama yang paling tepat adalah dengan menurunkan suhu di kamarmu," kata Bill.

Tidur dengan suhu yang sejuk tidak hanya membantumu untuk lebih mudah tidur, tetapi juga mengatasi keringat di malam hari. Untuk orang dewasa, suhu terbaiknya antara 15,5-19,4 derajat Celcius. Sedangkan pada bayi dan balita sekitar 18-21 derajat Celcius.

2. Jangan makan sebelum tidur
Ahli tidur lainnya, Rebecca Robbins mengatakan makanan tertentu bisa meningkatkan suhu tubuh. Akhirnya keringat akan membasahi tubuh di malam hari.

"Makanan tertentu seperti makanan pedas bisa meningkatkan suhu tubuh atau cenderung mudah berkeringat. Jadi, sebaiknya hindari makanan ini menjelang tidur," jelasnya.

Selain menghindari rasa pedas, kamu juga mungkin harus membatasi jumlah konsumsi gula.

3. Atur stres dan rasa cemas
Stres dan cemas juga bisa jadi penyebab umum kamu berkeringat di malam hari. Hal ini harus segera diatasi agar tidak terus berlanjut.

"Stres memberi sinyal ke tubuh bahwa ada ancaman dan kamu harus melawannya. Pada kondisi ini, tubuh akan memompa semua jenis hormon stres dan menyebabkan peningkatan jumlah keringat," ujar psikoterapis, Jen O'Rourke.

Untuk mengurangi stres dan cemas ini, kamu bisa mencoba untuk membaca, meditasi, atau berjalan-jalan ke teras rumah sebentar untuk menenangkan diri.
http://kamumovie28.com/radio-galau-fm/