Minggu, 05 April 2020

Lihat Pagoda Myanmar tapi di Malang

Di ruas jalur utama Malang-Batu terdapat sebuah vihara yang bisa dijadikan destinasi wisata. Vihara ini bernama Vihara Dhammadipa Arama atau dikenal juga dengan nama Padepokan Dhammadipa Arama.

Keunikan yang membuat vihara ini cukup dikenal adalah bentuk bangunannya yang menyerupai pagoda Patirupaka Swhedagon di Myanmar. Ketika memasuki gerbang utama memang tidak terlihat bangunan megah. Setelah berjalan bebepara meter tampaklah bangunan pagoda megah berwarna emas. Bangunan inilah yang merupakan replika pagoda di Myanmar.

Untuk mengelilingi tempat ini, pengunjung harus lapor dulu kemudian seorang bikhu muda akan memandu ke semua tempat. Bikhu muda ini adalah siswa yang sedang belajar ilmu agama Budha. Dengan sabar dan lembut mereka siap menjawab semua pertanyaan dan menjelaskan tentang detail bangunan, ruangan-ruangan, ajaran agama Budha serta sejarahnya.

Dimulai dari bangunan pagoda yang berisi patung Budha serta beberapa lukisan yang menggambarkan perjalanan Budha. Kaca jendela disekilingnya dipatri dengan gambar Budha. Disamping bangunan ini terdapat ruang untuk meditasi. Ruang meditasi ini terbuka untuk umum.

Setelah itu pengunjung akan dibawa ke museum. Satu hal yang sangat menarik terdapat nama-nama 28 Budha dan penjelasannya. Kemudian pengunjung akan diajak melihat perpustakaan. Jika beruntung, penjaga museum akan memberikan 1 buah buku untuk dibawa pulang.

Disisi lain terdapat taman dimana sebuah patung Budha yang sedang meditasi dengan berbaring. Sebagian besar orang mengenalnya dengan nama Budha tidur. Di dekat taman terdapat beberapa bangunan untuk penginapan. Penginapan ini bisa digunakan bagi yang ingin bermeditasi dan untuk umum.

Vihara ini bisa menjadi salah satu bucketlist Anda bila berkunjung ke Batu atau Malang. Menambah pengetahuan dan belajar tentang toleransi beragama.

Ada Kucing Misterius di Hutan Madagaskar

 Begitu banyak keajaiban di dunia yang belum terungkap semua. Ini salah satunya, kucing misterius yang hidup di hutan Madagaskar.
Dilansir CNN, Sabtu (4/4/2020) Madagaskar adalah rumah bagi banyak spesies unik, yang paling terkenal adalah lemur. Satu spesies yang hidup di hutan pulau itu dan sampai sekarang belum diketahui oleh para ilmuwan, yakni kucing.

Profesor antropologi, Michelle Sauther, dari University of Colorado telah mempelajari primata dan lemur di negara kepulauan di Samudra Hindia itu selama 30 tahun. Dan selama itu, dia melihat banyak kucing di dalam hutan.

Tapi, itu kucing bukan asli Madagaskar. Begitu banyak jumlahnya, dan semua terlihat sama, mulai dari warna hingga besar badannya berbeda dengan kucing rumahan atau peliharaan.

Penduduk lokal punya nama lokal bagi kucing itu, yakni 'ampaha' yang berarti kucing liar lari. Atau, mereka bisa menyebut 'kary' atau 'saka kary' yang merujuk pada kucing liar.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berspekulasi bahwa binatang itu benar-benar kucing lokal dan menjadi liar. Kucing hutan misterius itu ditemukan di seluruh pulau, yakni di Taman Nasional Ankarafantsika, Cagar Khusus BezĂ  Mahafaly, Taman Alam Makira, dan semenanjung Masoala.

Sauther dan rekan-rekannya ingin mempelajari kucing-kucing ini untuk memahami dari mana mereka berasal dan berapa lama mereka berada di pulau itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar