Pemerintah kembali mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Total keseluruhan dari data tersebut yaitu 3.293 kasus positif, 252 sembuh, dan 280 meninggal.
"Gambaran ini sangat menyedihkan untuk kita. Karena kita tahu, bahwa penularan di luar masih terus berlangsung. Karena yang kita himpun ini, itu adalah penggambaran kondisi masyarakat kita di seminggu yang lalu," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto pada konferensi pers yang disiarkan BNPB, Kamis (9/4/2020).
Terkait hal tersebut, pria yang akrab disapa Yuri ini berharap kebijakan yang mendorong warga wajib pakai masker kain bisa menekan angka kasus baru. Yuri memprediksi hasil baiknya bisa mulai terlihat minggu depan.
"Mudah-mudahan, dengan kita menggunakan masker sejak seminggu ini, kita bisa melihat hasilnya pada minggu depan. Apakah kepatuhan ini dijalankan dengan baik atau tidak," jelasnya.
Yuri terus mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak aman, tetap berada di rumah, dan tidak bepergian ke mana pun di masa sulit ini.
Studi Sebut Taruh Ponsel di Saku Celana Berisiko Turunkan Kesuburan Pria
Banyak orang yang menaruh ponsel mereka pada saku celana mereka, salah satu alasannya disebut karena praktis. Namun sebuah studi sebut hal ini bisa berdampak negatif terutama bagi pria.
Sebuah penelitian dari sekolah kedokteran Technicon di Haifa, Israel, menyebut kebiasaan pria menyimpan ponselnya pada saku celana dapat memberikan efek yaitu menurunkan jumlah sperma. Hal ini dapat berdampak pada kesuburan pria.
Dilansir Metro, penelitian ini juga menyebut 47 persen pria terkena dampak negatif dari menyimpan ponsel pada saku celana dekat kemaluannya. Para peneliti mengatakan dampak ini disebabkan oleh aktivitas elektromagnetik atau radiasi dari ponsel pada penis pria.
"Jika Anda mengenakan jas untuk bekerja, letakkan ponsel di saku dada dan jangan diletakkan pada saku celana dekat kemaluan. Ini akan mengurangi risiko penurunan kualitas sperma," kata Prof Gedis Gruzinskas, konsultan kesuburan dari St George's Hospital di London.
Selain itu studi ini juga menemukan bahwa pria yang tidur dengan ponsel di dekatnya akan mengalami penurunan kualitas sperma. Hal ini diketahui setelah peneliti membandingkannya dengan pria yang tidak tidur dekat ponsel.
3 Efek Mengejutkan dari Masturbasi yang Perlu Kamu Tahu
Sebagian besar pria dan wanita pernah melakukan masturbasi. Bahkan sebuah studi yang dilakukan pada 5.000 pria dan wanita berusia 18-34 tahun menemukan bahwa sebanyak 94 persen pria rutin bermasturbasi, sedangkan 83 persen wanita juga melakukan hal yang sama.
Saat bermasturbasi, tubuh akan merespon rangsangan dengan cara yang berbeda-beda. Berikut ini adalah tiga efek yang ditimbulkan jika kamu sering melakukan masturbasi, seperti dikutip dari Daily Star.
1. Mencegah kanker prostat
Sebuah studi di Harvard Medical School mengamati kehidupan seks 32.000 pria sehat selama 18 tahun. Sebanyak 3.839 di antaranya kemudian didiagnosis menderita kanker prostat.
Para peneliti pun menanyakan kepada para pria tentang seberapa banyak mereka bermasturbasi dalam waktu sebulan. Hasilnya cukup mengejutkan, pria berusia 40-49 tahun yang mengalami ejakulasi sebanyak 21 kali atau lebih dalam sebulan berisiko 22 persen lebih rendah terkena kanker prostat.
2. Penghilang stres dan nyeri
"Pada pria dan wanita, bermasturbasi itu bisa melepaskan stres dan menjadi waktu untuk berkomunikasi dengan diri sendiri. Bahkan memberikan kepuasan diri tersendiri," kata seorang pakar holistik, Dr Jordan Tishler.
Masturbasi juga terbukti bisa membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak dan mengurangi rasa sakit saat menstruasi.
3. Kecanduan
Tidak semua efek dari masturbasi itu baik. Seorang terapis bernama Dee Wagner mengatakan masturbasi bisa menyebabkan rasa ingin menghindar untuk berhubungan intim dengan orang lain. Bahkan kecemasan yang terjadi bisa berlangsung cukup lama.
Kecanduan masturbasi tak hanya berdampak buruk pada kesehatan mental, tetapi juga bisa berbahaya karena kamu akan membutuhkan rangsangan yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar