Jumat, 03 April 2020

Warga Dilarang Keluar dari Rumah, Eh Kambing Malah Keluyuran

 Inggris telah memberlakukan lockdown yang membuat warganya tak bisa kemana-mana. Di saat seperti ini justru jalanan yang sepi didatangi kambing yang berkeliaran.
Seperti dilansir Aljazeera, Kamis (2/4/2020) sebuah kota di tepi pantai Welsh, Inggris diserang oleh kawanan kambing setelah pemberlakuan lockdown saat semua warga berada di dalam rumah. Hewan-hewan ini biasanya berkeliaran bebas di tanjung yang menjorok ke Laut Irlandia.

Sekarang, ketika jalanan sepi, kambing-kambing malah datang ke Kota Llandudno. Selama 3 hari gerombolan hewan ternak ini berpesta memakan pagar tanaman dan bunga milik warga.

Dengan jalanan yang sangat sepi dan tenang, kambing-kambing bebas berkeliaran tanpa ada yang mengganggu. Menurut Anggota dewan kota Llandundo, Carol Marubbi mengatakan, kambing-kambing biasanya tidak datang ke kota kecuali saat cuaca buruk.

Namun saat ini,mungkin kambing-kambing menyadari kalau ada situasi yang berbeda di mana hanya ada sedikit orang di sekitar jalan. Sehingga mereka penasaran dan main ke kawasan rumah warga.

"Saya pikir, mereka mungkin merasa agak kesepian dan mereka turun untuk melihat-lihat," kata Carol.

Menurut Aljazeera, kambing-kambing kashmir telah hidup di Tanjung Great Orme dekat kota Llandudno sejak zaman Ratu Victoria. Spesies ini menjadi populer di Inggris karena bulu mereka yang dijadikan wol kasmir lembut dan kerap dibuat menjadi syal.

Sekitar 150 kambing beberapa di antaranya melahirkan anak di bulan Februari. Dengan datangnya kambing dan memakan tanaman milik warga justru sebagian penduduk tidak merasa keberatan.

"Aku penggemar berat mereka," kata Carol.

Saat banyak orang terjebak dalam rumah, kambing-kambing ini menjadi hiburan tersendiri untuk menghilangkan kejenuhan. Gambar dan foto kambing yang berkeliling di jalan-jalan Llandudno menjadi hits di media sosial.

Jumlah korban tewas di Inggris karena virus Corona terus bertambah. Pemerintah London telah melakukan serangkaian pembatasan pergerakan lebih dari seminggu yang lalu.

British Airways Akan Tangguhkan 36.000 Karyawannya

Maskapai British Airways akan menangguhkan 36.000 karyawan usai membatalkan sebagian besar penerbangan akibat Corona.
British Airways (BA) telah berdiskusi dengan Unite union (serikat pekerja) lebih dari seminggu sampai akhirnya kedua pihak itu sepakat untuk menangguhkan karyawan BA. Sebanyak 80 persen awak kabin, staf darat, teknisi dan karyawan yang bekerja di kantor pusat akan dirumahkan.

Keputusan ini sebagaimana diwartakan BBC pada Kamis (2/4) akan berimbas pada seluruh karyawan yang bekerja di Bandara Gatwick dan London City sebab maskapai itu telah menangguhkan operasi mereka sampai Corona ini selesai.

Para karyawan yang terkena dampak keputusan itu diharapkan dapat menerima sebagian gaji melalui skema retensi pekerjaan coronavirus dari pemerintah. Besarannya mencapai 80 persen gaji, dengan maksimal 2.500 Euro (sekitar Rp 45,7 juta) sebulan.

Analis penerbangan, John Strickland mengatakan diskusi antara BA dan serikat pekerja merupakan negosiasi yang sulit dan perlu waktu untuk mencapai kesepakatan.

"Kesepakatan dengan pilot untuk dibayar separuh gaji telah diselesaikan sebelumnya, saya kira ada pengakuan atas seberapa serius masalah itu," kata Strickland.

Sebelumnya, Reuters juga melaporkan bahwa diskusi antara BA dengan serikat pekerja terus dilakukan untuk mencapai kesepakatan terbaik. BBC mengabarkan bahwa serikat pekerja menginginkan agar karyawan dibayar lebih dari setengah gaji. Sementara BA dengan pilot dalam kesepakatan terpisah telah setuju bahwa pilot akan mendapatkan 50 persen gaji selama dua bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar