Sabtu, 07 Desember 2019

PKS: Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode Berbahaya

Wakil Ketua MPR Arsul Sani menyebut sempat ada usulan perubahan masa jabatan presiden sampai 3 periode. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai wacana itu sebagai usulan berbahaya.

"Ini usulan yang berbahaya. Perjuangan kita membatasi masa jabatan Presiden dua periode didapat melalui reformasi yang berdarah-darah," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, kepada wartawan, Kamis (21/11/2019).

Menurut Mardani, waktu 2 periode atau 10 tahun yang diberikan pada seorang presiden sudah cukup. Jangka waktu itu menurutnya sudah bisa membuat seorang presiden yang menjabat membuktikan kerjanya.

"Waktu maksimal sepuluh tahun cukup bagi satu orang membuktikan kontribusinya bagi Indonesia. Saya khawatir usulan ini, seperti juga usulan evaluasi pilkada langsung merupakan test the water melihat respon masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Arsul Sani mengungkapkan ada usulan perubahan terkait masa jabatan presiden. Masa jabatan presiden diusulkan berubah menjadi satu kali saja atau bahkan tiga kali masa jabatan.

Arsul awalnya meminta agar usulan perubahan masa jabatan itu tidak disikapi berlebihan. Arsul pun menjelaskan soal dua kali masa jabatan presiden.

"Hanya kalau yang sekarang itu dua kalinya dua kali saklek gitu kan. Artinya kalau dulu 'dapat dipilih kembali' itu kan maknanya dua kali juga sebelum ini. Tapi kan terus-terusan, kalau ini kan hanya dapat dipilih satu kali masa jabatan lagi. Kemudian ada yang diusulkan menjadi tiga kali (masa jabatan)," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Pujian dan Tantangan ke Jokowi 'Asian of The Year'

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima anugerah Asian of The Year 2019 dari The Straits Times Singapura. Pujian dan tantangan dari sejumlah kalangan pun menghampiri Jokowi usai mendapat anugerah itu.

Sebagaimana diketahui, anugerah Asian of The Year 2019 diraih Jokowi pada Kamis (5/12/2019). Wajah Jokowi terpampang di halaman muka koran The Straits Times Singapura dengan tajuk 'respected leader, at home and abroad'. Atas anugerah ini, Jokowi pun berterima kasih.

"Terima kasih. Ini kehormatan bukan untuk saya semata-mata, tapi untuk Indonesia," kata Jokowi lewat Instagram, Kamis (5/12/2019).

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan penghargaan ini prestisius. Ia menambahkan, anugerah ini untuk mewujudkan Panca Kerja.

"Modal sosial untuk mewujudkan Panca Kerja: pembangunan SDM, infrastruktur, penyederhanaan birokrasi dan regulasi serta transformasi ekonomi untuk meraih Indonesia Maju, empat besar perekonomian terbesar di dunia pada 2045 (China, USA, India, Indonesia). Kita adalah bangsa pemenang!" ujar Fadjroel.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memberi selamat kepada Jokowi atas anugerah itu. Retno mengatakan penghargaan itu bukti leadership atau kepemimpinan Jokowi diakui oleh dunia.

"Selamat kepada bapak Presiden Jokowi bahwa telah dinobatkan sebagai Asian of the Year 2019 dari Straits Times Singapore," kata Retno di sela Bali Democracy Forum (BDF) ke-12 di gedung BDNCC, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (5/12/2019).

"Ini menunjukkan leadership Indonesia yang diakui tidak hanya di kawasan tapi oleh dunia," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar