Guinea beberapa waktu lalu mengumumkan status darurat karena kembalinya wabah Ebola. Investigasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan kemungkinan ini disebabkan oleh virus lama.
Hingga saat ini setidaknya sudah ada 18 kasus Ebola yang dilaporkan di Guinea dengan sembilan di antaranya meninggal dunia.
"Wabah kali ini, berdasarkan pemeriksaan genetik, kecil kemungkinannya dari sumber hewan yang baru. Kemungkinan terkait persistensi atau infeksi laten virus pada subjek manusia," kata pejabat WHO, Mike Ryan, seperti dikutip dari Reuters pada Sabtu (13/3/2021).
"Jadi apa yang kita hadapi, sampai sejauh ini, bukan kasus virus baru yang melintas spesies," lanjutnya.
Ebola sampai saat ini masih menjadi salah satu virus yang mematikan di dunia. Virus ini bisa hidup di bagian tubuh penyintas yang sekilas tampak sehat, seperti misalnya di mata, payudara, dan testis.
Virus menular melalui cairan tubuh dengan gejala infeksi mulai dari demam, diare, nyeri, hingga perdarahan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut wabah Ebola pada tahun 2013-2016 lalu begitu parah, menimbulkan 11.310 kematian dari 28.616 kasus yang terkonfirmasi.
https://maymovie98.com/movies/a-perfect-day-4/
Viral Usia 40 ke Bawah Bisa Vaksinasi di Istora Senayan, Begini Faktanya
Sebuah broadcast viral menyebut Sentra Vaksinasi Bersama BUMN bisa melayani berbagai usia, bukan hanya lansia. Usia 40-60 tahun dilayani di pintu atau Gate B, sedangkan 40 tahun ke bawah di pintu C. Bagaimana faktanya?
Penggalan broadcast tersebut menyatakan demikian:
Vaksin nasional di Istora Senayan, Jakarta
Setiap hari termasuk Sabtu dan Minggu
Pukul : 8.00 SD 16.00
KTP NON-DKI bisa juga
Lansia, pagi hari
Di bawah 60 tahun, siang hari
GO SHOW saja, tanpa daftar2
Bawa:
- KTP
- Pulpen
- Air minum
Pintu A: Usia 60 ke atas
Pintu B: 40-60
Pintu C: 40 ke bawah
Penelusuran detikcom
Berdasarkan pantauan tim detikcom, pintu atau gate B dan C Sentra Vaksinasi dikhususkan untuk karyawan BUMN. Sebagian memang berusia di bawah 40 tahun. Tetapi, jadwal vaksinnya ditentukan berdasarkan jadwal perusahaan masing-masing, bukan berdasarkan usia.
Jika tidak sesuai, peserta vaksin dari BUMN diminta untuk menunggu di luar area vaksinasi.
Hal ini dialami Rudi, karyawan BUMN dari perusahaan Pertamina. Ia dan teman-temannya diminta menunggu di luar area untuk jadwal dan info selanjutnya.
"Iya BUMN, tapi buat hari ini untuk satu perusahaan dulu. Umur sih waktu di dalam nggak dipisah jadi langsung masuk aja," ujar Rudi saat ditemui detikcom di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Istora Senayan, Sabtu (13/3/2021).
Perjuangan Lansia Dapat Vaksin Corona, Sempat Sebulan Tanpa Kepastian
Setiawan Benyamin (64), salah satu lansia asal Rajawali Timur, Kota Bandung akhirnya mendapatkan vaksinasi COVID-19 setelah penantian tak pasti dari salah satu fasilitas kesehatan.
Setiawan mengatakan, awalnya ia mendaftar secara mandiri ke sebuah puskesmas. Namun hampir melewati satu bulan, ia tak mendapatkan kepastian kapan akan menerima vaksinasi atau tahapan registrasi vaksinasi.
"Kalo pertama kali mau daftar itu sebetulnya ke puskesmas, tapi terlalu lama sekali tidak ada panggilan yah hampir satu bulan. Ke puskesmas daftar sendiri dan memang mungkin terlalu banyak saya enggak faham," ujar Setiawan kepada detikcom, Sabtu (13/3/2021).
Hingga akhirnya, kata dia, anak semata wayangnya yang bekerja sebagai asisten dosen di Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) mengabarkan adanya vaksinasi massal bagi lansia.
"Dan ketika anak ngabarin yaudah sama anak didaftarin. Saya pikir ini lebih enak, cepat, dan efisien. Daftar dan langsung divaksinasi," ujarnya.
Dia mengatakan, pada saat mengikuti proses vaksinasi, ia tak mengalami keluhan apapun. Pihaknya sudah mengantisipasi dengan persiapan yang matang mulai dari cek kesehatan pribadi, sarapan untuk memenuhi energi dan istirahat yang cukup.
"Tadi pun enggak ada penyakit yang ditanyakan di sini (kertas formulir) kaya diabetes, hipertensi, ginjal, stroke, atau apa pun itu enggak ada. Sehat-sehat," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar