Selasa, 30 Maret 2021

Wagub DKI: Jakarta Keluar Zona Merah Corona Selama Tiga Minggu Terakhir

 Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap DKI Jakarta sudah keluar dari zona merah Corona selama tiga pekan terakhir. Seiring dengan peningkatan testing, tracing, dan treatment untuk penanggulangan COVID-19.

Riza mengklaim, testing yang dilakukan sudah mencapai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan delapan hingga 12 kali lipat di atasnya. Total sekitar 4,2 juta testing yang sudah dilakukan hingga Minggu (28/3/2021).


Keluarnya DKI dari zona merah juga tergambarkan dari penurunan jumlah tempat tidur yang hingga 50 persen. Angka kesembuhan Corona di DKI Jakarta juga diklaim Riza mencapai 96,3 persen.


"DKI Jakarta alhamdulillah hampir tiga minggu terakhir sudah keluar dari zona merah dan kami terus melaksanakan 3T," kata Riza dalam acara Charta Politika, Minggu (28/3/2021).


Riza menyebut, keterpakaian ruang ICU juga menurun sebanyak 54 persen. Sementara angka kematian akibat Corona menurun di 1,7 persen.


"Prinsipnya kami tingkatkan. Alhamdulillah per hari ini tempat tidur kami yang terpakai turun sampai 50 persen atau 3.841 dari 7.699 yang tersedia. Ruang ICU juga turun dari 1.137 ruang ICU di Jakarta," lanjutnya.


Sementara zona merah Corona per 21 Maret 2021, 'hanya' tercatat 10 wilayah. Berikut 10 wilayah zona merah Corona di Indonesia.


Sumatera Utara:

- Kota Medan.


Bali:

- Kota Denpasar

- Klungkung

- Tabanan

- Buleleng.


Kalimantan Tengah:

- Barito Timur

- Kota Palangkaraya

- Kapuas.


Nusa Tenggara Barat:

- Kota Mataram.


Nusa Tenggara Timur:

- Kota Kupang.

https://movieon28.com/movies/kaguya-sama-love-is-war/


3 Kesalahan yang Meningkatkan Risiko Terinfeksi Virus Corona Usai Divaksin


 Vaksinasi adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mengakhiri pandemi virus Corona. Tapi masih ada risiko tertular virus Corona meski sudah mendapatkan vaksin.

Sejauh ini, vaksin Corona yang sudah tersedia terbukti mampu mengurangi keparahan dan menurunkan risiko kematian saat terinfeksi. Hanya saja vaksin Corona belum ada yang 100 persen mampu mencegah penularannya.


Para ahli percaya bahwa seseorang yang sudah divaksin COVID-19 bisa terinfeksi virus corona bila tidak berhati-hati dan menerapkan protokol dengan benar. Berikut ragam aktivitas yang meningkatkan risiko terinfeksi usai divaksinasi dikutip dari berbagai sumber.


Tidak pakai masker

Banyak yang beranggapan masker tidak lagi diperlukan usai suntik vaksin Corona. Padahal tak pakai masker justru menjadi salah satu kesalahan terbesar orang yang sudah vaksin COVID-19.


Semua orang yang sudah menerima vaksin tetap disarankan memakai masker sampai terbentuk kekebalan tingkat komunitas. CDC juga merekomendasikan orang yang sudah divaksin hanya bisa melepas masker ketika bersama orang yang sudah vaksin saja.


Abai prokes saat bepergian

Tidak sedikit yang menganggap risiko tertular virus Corona akan menjadi kecil setelah divaksin sehingga mereka abai terhadap peraturan yang dibuat untuk mencegah. Padahal ada beberapa tempat di mana risiko infeksi Corona sangat tinggi, misal di dalam pesawat dan mengunjungi daerah dengan kasus tinggi.


Masih sangat banyak orang yang belum menerima vaksin, sehingga orang yang sudah vaksin Covid-19 harus tetap melakukan tindakan pencegahan ketika berpergian. Ada risiko infeksi ulang atau penularan virus corona di antara orang yang belum vaksin Covid-19.


Terlebih lagi, munculnya mutasi baru virus corona yang diduga kebal terhadap vaksin Covid-19 yang telah tersedia.


Kumpul-kumpul

Meski CDC membolehkan kumpul-kumpul tanpa masker usai vaksinasi, perlu dicatat bahwa hal ini hanya berlaku jika ingin bertemu mereka yang sudah disuntik vaksin juga.


Orang yang sudah divaksin masih berisiko tertular virus Corona, terutama dari pasien asimpotomatik. Ini alasan lebih lanjut mengapa mereka yang sudah divaksin tetap harus menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial.

https://movieon28.com/movies/prometheus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar