Bagi lansia asal Depok, Jawa Barat yang belum menerima vaksinasi COVID-19, terdapat layanan vaksinasi massal yang bisa dijadikan sebagai alternatif, lho. Salah satunya adalah yang diadakan di RS Universitas Indonesia (RSUI).
Kegiatan ini dibuka sejak 22 Maret hingga 21 Mei 2021 mendatang dengan sistem drive-thru dan walk-in.
Kegiatan vaksinasi gratis ini beroperasi setiap hari kerja, yakni Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 (kecuali hari libur nasional) di RSUI, Depok dengan kuota sebanyak 500 per hari.
Berikut syarat yang harus dipenuhi untuk mendaftar program vaksinasi ini:
Berlaku bagi lansia berusia di atas 60 tahun, tenaga pengajar, dan tenaga medis (dalam waktu dekat akan dibuka untuk pelayan publik dan lainnya)
Memiliki KTP wilayah Depok.
Jika telah memenuhi dua persyaratan di atas, maka pendaftaran dapat dilakukan dengan mengikuti sejumlah langkah berikut:
Mendaftarkan diri DI SINI dan melengkapi data dan ketentuan yang ada
Pilih tanggal dan waktu kedatangan yang sesuai. Hal ini untuk menghindari antrian dan kerumunan
Pastikan telah mendapatkan bukti pendaftaran untuk dibawa dan ditunjukkan di lokasi vaksinasi.
Setelah melakukan pendaftaran, berikut beberapa hal yang harus diketahui terkait pelaksanaan vaksinasi dengan sistem drive-thru dan walk-in ini:
Datang sesuai dengan alokasi waktu yang dipilih (disarankan 15 menit sebelumnya telah berada di lokasi)
Anda akan diarahkan untuk vaksinasi secara drive-thru (bagi kendaraan roda 4) atau walk-in ke Entrance Building RS UI (bagi non kendaraan roda 4)
Ikuti arahan petugas di lapangan yang akan memandu Anda selama di lokasi vaksinasi sesuai alur yang telah ditentukan
Sebelum menjalani proses vaksinasi, disarankan Anda dapat mengambil waktu sejenak untuk ke ruang kecil/toilet yang tersedia di lokasi.
Perlu diingat, bagi lansia yang belum mendaftarkan dirinya, bukan pemegang KTP Depok, dan tidak mengikuti prosedur yang telah ditentukan, maka vaksinasi tidak dapat dilakukan.
https://indomovie28.net/movies/a-walk-in-the-woods/
Viral Tantangan Makan Garam di TikTok, Ini Bahayanya Untuk Kesehatan
Di media sosial TikTok, sebagian orang menunjukkan rekaman video dirinya sedang memakan apa yang tampak seperti garam. Aktivitas bernama tantangan garam atau salt challenge ini tampaknya mulai populer sejak tahun 2020 silam.
Dalam video tampak orang-orang mengonsumsi garam langsung dari bungkus atau wadahnya dengan sendok. Disebutkan bahwa mereka yang melakukan hal ini harus bisa sama sekali tidak menunjukkan ekspresi di wajah.
"Dia yang makan gw yang ngerasa asin," komentar salah satu pengguna TikTok dalam video.
Pakar kesehatan pencernaan Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dari RS Cipto Mangunkusumo, menjelaskan tren memakan garam ini bila benar-benar dilakukan bisa berbahaya dan tidak patut ditiru. Alasannya karena orang-orang mengonsumsi garam melebihi batas yang wajar.
"Garam itukan natrium klorida, sekarang kita lihat saja dampak natrium itu apa sih ke seseorang. Komponen natrium itu kalau berlebihan yang jelas tekanan darahnya bisa naik, hipertensi," kata dr Ari pada detikcom, Kamis (25/3/2021).
Hipertensi diketahui sebagai salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, kondisi hipertensi bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke, penyakit jantung, diabetes, gangguan ginjal, hingga kebutaan.
"Terus yang kedua bisa saja tadi terjadi kekurangan cairan. Dehidrasi. Karena prinsipnya garam itukan menarik cairan," ungkap Prof Ari.
"Garam itu bumbu penyedap makanan, diberikan sedikit... Jadi ya ini adalah challenge yang enggak boleh diikuti karena membawa dampak kesehatan," pungkasnya.
https://indomovie28.net/movies/an-endless-night/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar