Selasa, 23 Maret 2021

Riset Klaim Vaksin Corona Sinovac Disebut Aman pada Anak, Bisa Membentuk Antibodi

  Sinovac Biotech menyebut vaksin Corona buatannya aman dan mampu memicu respons kekebalan tubuh pada anak-anak dan remaja. Hal ini diungkapkan perusahaan tersebut pada Senin (22/3/2021) waktu setempat.

Dikutip dari Reuters, kesimpulan ini berasal dari hasil uji klinis tahap 1 dan 2, yang melibatkan lebih dari 500 relawan berusia 3-17 tahun. Mereka menerima dua kali suntikan vaksin Sinovac dengan dosis sedang atau rendah, kemudian ada juga yang mendapatkan plasebo atau obat kosong.


Menurut peneliti Sinovac, Gang Zeng, efek samping yang terjadi selama uji klinis ini hanya bersifat ringan. Ada dua anak yang dilaporkan mengalami demam tinggi setelah menerima dosis rendah vaksin Sinovac.


Meski begitu, Zeng mengatakan bahwa tingkat antibodi yang terbentuk pada anak-anak usai divaksinasi lebih tinggi daripada yang terlihat pada orang dewasa berusia 18-59 tahun dan lansia dalam uji klinis.


Lebih lanjut, kata Zeng, anak-anak berusia 3-11 tahun menerima dosis rendah. Sementara untuk yang berusia 12-17 tahun, mereka diberi dosis sedang vaksin Sinovac.


Namun, data awal ini belum dipublikasikan di jurnal medis peer-review.

https://indomovie28.net/movies/the-real-doctor-zhivago/


Uji Klinis Fase 3 Vaksin AstraZeneca: Tak Ada Risiko Pembekuan Darah


Vaksin COVID-19 AstraZeneca disebut 80 persen efektif mencegah infeksi Corona pada lansia dan tidak menyebabkan peningkatan risiko pembekuan darah. Kesimpulan ini didasarkan pada uji coba vaksin fase 3 yang dilakukan di Amerika Serikat, Chili, dan Peru.

Dalam hasil studi uji coba fase 3 yang melibatkan lebih dari 32 ribu sukarelawan di semua kelompok umur juga memperlihatkan vaksin AstraZeneca 100 persen efektif melawan penyakit parah atau kritis dan rawat inap, dan aman.


Sekitar 20 persen relawan berusia 65 tahun atau lebih, dan sekitar 60 persen memiliki kondisi kesehatan yang terkait dengan risiko lebih tinggi terkena COVID-19 yang parah, seperti diabetes, obesitas parah, atau penyakit jantung. Hasilnya, vaksin AstraZeneca secara efektif mampu mengurangi risiko infeksi.


Awal bulan ini, beberapa negara menghentikan penggunaan suntikan AstraZeneca karena khawatir dapat menyebabkan pembekuan darah.


Dewan pemantauan keamanan data independen studi tersebut dalam pernyataaannya tidak menemukan peningkatan risiko trombosis di antara 21.583 peserta yang menerima setidaknya satu dosis.


Analisis ini memvalidasi vaksin AstraZeneca sebagai pilihan vaksinasi tambahan yang sangat dibutuhkan, menawarkan keyakinan bahwa orang dewasa dari segala usia dapat memperoleh manfaat dari perlindungan terhadap virus," kata profesor kedokteran Ann Falsey di Fakultas Kedokteran Universitas Rochester, dikutip dari Reuters.


Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa memberikan dosis kedua lebih dari empat minggu setelah suntikan pertama bisa meningkatkan kemanjuran. Percobaan sebelumnya telah menunjukkan bahwa membiarkan hingga 12 minggu antara penyuntikan meningkatkan kemanjuran vaksin.


Beberapa negara Uni Eropa telah melanjutkan vaksinasi AstraZeneca setelah European Medicines Agency mengatakan Kamis (18/3/2021) lalu bahwa suntikan itu "aman dan efektif" dan tidak terkait dengan peningkatan risiko pembekuan darah.


Pihak AstraZeneca mengatakan sedang bersiap untuk menyerahkan temuannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengesahkan penggunaan darurat.

https://indomovie28.net/movies/wolf-girl-and-black-prince/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar