Selasa, 23 Maret 2021

Bio Farma Sudah Kirim Vaksin AstraZeneca ke 6 Provinsi, Mana Saja?

 PT Bio Farma telah mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke enam provinsi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi nasional untuk membentuk kekebalan kelompok.

Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan vaksin yang didapatkan dari hasil kerja sama multilateral antara pemerintah Republik Indonesia dengan Covax/GAVI itu telah didistribusikan berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan.


"Distribusi pertama vaksin ini, dilaksanakan pada hari Sabtu (20/3/2021) yang lalu untuk provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 ribu vial, Bali dan NTT masing-masing sebanyak 5.000 ribu vial," ujar Iwan dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia.


Menyusul daerah tersebut, pada Senin (22/3/2021) Bio Farma juga telah mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara masing-masing 5 ribu vial.


Pertimbangan dalam pemilihan keenam provinsi tersebut salah satunya adalah prioritas vaksinasi di sektor wisata. Vaksin AstraZeneca akan dialokasikan bagi program vaksinasi nasional tahap dua yang menyasar petugas pelayanan publik dan lansia.


Sempat terkendala isu pembekuan darah, vaksin AstraZeneca kini telah mendapat 'restu' pendistribusian oleh BPOM. Terkait keamanannya, BPOM bersama tim pakar Komnas Penilai Obat, Komnas PP KIPI dan ITAGI telah melakukan kajian yang memberikan hasil bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risiko efek sampingnya.


"Vaksin tidak terkait dengan risiko pembekuan darah atau kejadian penggumpalan darah secara keseluruhan (trombeomboli) pada mereka yang menerima vaksin," kata juru bicara vaksinasi dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia.

https://indomovie28.net/movies/ultimate-hero/


Jalan Terjal Vaksin Nusantara Terawan, Ditinggal UGM hingga Disetop Sementara


Belum juga mengantongi izin untuk lanjut ke klinis Fase 2, vaksin Nusantara kini bakal disetop sementara. Vaksin Corona berbasis sel dendritik besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini sejak awal perjalanannya banyak dibayangi kontroversi.

Kabar penghentian sementara ini bermula dari surat pengajuan oleh Direktur Utama RS Dr Kariadi Semarang selaku site research vaksin Nusantara kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin. Pihaknya memohon izin penghentian sementara karena ada kelengkapan yang harus dipenuhi.


Kutipan surat tersebut viral di media sosial. Salah satunya, diunggah oleh pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono.


Sebelumnya, hasil uji klinis Fase 1 vaksin Nusantara sudah sempat dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun hingga kini, belum ada kabar soal kelanjutan ke Fase 2.


Kepala BPOM Penny K Lukito menegaskan pihaknya tidak menghentikan riset vaksin Nusantara. Namun, riset obat maupun vaksin memang harus memenuhi standar yang berlaku, termasuk vaksin Nusantara.


"Uji klinis kan melibatkan manusia. Jadi ada aspek etika di mana kita tidak boleh mencelakai, bahkan menyakiti atau membuat kematian. Sangat ketat," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (22/3/2021).

https://indomovie28.net/movies/battleship/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar