Selasa, 23 Maret 2021

Uji Klinis Fase 3 Vaksin AstraZeneca: Tak Ada Risiko Pembekuan Darah

 Vaksin COVID-19 AstraZeneca disebut 80 persen efektif mencegah infeksi Corona pada lansia dan tidak menyebabkan peningkatan risiko pembekuan darah. Kesimpulan ini didasarkan pada uji coba vaksin fase 3 yang dilakukan di Amerika Serikat, Chili, dan Peru.

Dalam hasil studi uji coba fase 3 yang melibatkan lebih dari 32 ribu sukarelawan di semua kelompok umur juga memperlihatkan vaksin AstraZeneca 100 persen efektif melawan penyakit parah atau kritis dan rawat inap, dan aman.


Sekitar 20 persen relawan berusia 65 tahun atau lebih, dan sekitar 60 persen memiliki kondisi kesehatan yang terkait dengan risiko lebih tinggi terkena COVID-19 yang parah, seperti diabetes, obesitas parah, atau penyakit jantung. Hasilnya, vaksin AstraZeneca secara efektif mampu mengurangi risiko infeksi.


Awal bulan ini, beberapa negara menghentikan penggunaan suntikan AstraZeneca karena khawatir dapat menyebabkan pembekuan darah.


Dewan pemantauan keamanan data independen studi tersebut dalam pernyataaannya tidak menemukan peningkatan risiko trombosis di antara 21.583 peserta yang menerima setidaknya satu dosis.


Analisis ini memvalidasi vaksin AstraZeneca sebagai pilihan vaksinasi tambahan yang sangat dibutuhkan, menawarkan keyakinan bahwa orang dewasa dari segala usia dapat memperoleh manfaat dari perlindungan terhadap virus," kata profesor kedokteran Ann Falsey di Fakultas Kedokteran Universitas Rochester, dikutip dari Reuters.


Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa memberikan dosis kedua lebih dari empat minggu setelah suntikan pertama bisa meningkatkan kemanjuran. Percobaan sebelumnya telah menunjukkan bahwa membiarkan hingga 12 minggu antara penyuntikan meningkatkan kemanjuran vaksin.


Beberapa negara Uni Eropa telah melanjutkan vaksinasi AstraZeneca setelah European Medicines Agency mengatakan Kamis (18/3/2021) lalu bahwa suntikan itu "aman dan efektif" dan tidak terkait dengan peningkatan risiko pembekuan darah.


Pihak AstraZeneca mengatakan sedang bersiap untuk menyerahkan temuannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengesahkan penggunaan darurat.

https://indomovie28.net/movies/doctor-zhivago-2/


Bio Farma Sudah Kirim Vaksin AstraZeneca ke 6 Provinsi, Mana Saja?


PT Bio Farma telah mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke enam provinsi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi nasional untuk membentuk kekebalan kelompok.

Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan vaksin yang didapatkan dari hasil kerja sama multilateral antara pemerintah Republik Indonesia dengan Covax/GAVI itu telah didistribusikan berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan.


"Distribusi pertama vaksin ini, dilaksanakan pada hari Sabtu (20/3/2021) yang lalu untuk provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 ribu vial, Bali dan NTT masing-masing sebanyak 5.000 ribu vial," ujar Iwan dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia.


Menyusul daerah tersebut, pada Senin (22/3/2021) Bio Farma juga telah mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara masing-masing 5 ribu vial.


Pertimbangan dalam pemilihan keenam provinsi tersebut salah satunya adalah prioritas vaksinasi di sektor wisata. Vaksin AstraZeneca akan dialokasikan bagi program vaksinasi nasional tahap dua yang menyasar petugas pelayanan publik dan lansia.


Sempat terkendala isu pembekuan darah, vaksin AstraZeneca kini telah mendapat 'restu' pendistribusian oleh BPOM. Terkait keamanannya, BPOM bersama tim pakar Komnas Penilai Obat, Komnas PP KIPI dan ITAGI telah melakukan kajian yang memberikan hasil bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risiko efek sampingnya.


"Vaksin tidak terkait dengan risiko pembekuan darah atau kejadian penggumpalan darah secara keseluruhan (trombeomboli) pada mereka yang menerima vaksin," kata juru bicara vaksinasi dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia.

https://indomovie28.net/movies/cest-si-bon/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar