Rabu, 17 Maret 2021

Monica Indah Jadi Korban Filler Payudara, Resminya Siapa yang Boleh Nyuntik?

 Terkait mastitis yang dialami model Monica Indah setelah menjalani filler payudara, dokter menyebut filler memang tidak ditujukan untuk pembesaran payudara. Pemakaian filler tak boleh dilakukan oleh sembarang 'dokter', melainkan harus dermatolog atau dokter spesialis kulit.

Profesor bedah plastik David S Perdanakusuma, SpBP-RE(K) menyebutkan, penyuntikkan filler hanya boleh dilakukan di bagian tubuh tertentu, yakni area yang depres atau cekung. Namun, fungsinya pun bukan untuk menambah volume.


Bahkan di sejumlah negara, penggunaan filler untuk penambahan volume payudara dilarang.


Dalam dunia bedah plastik, upaya pembesaran bagian tubuh termasuk payudara umumnya menggunakan fat transfer atau implan. Pasalnya, penyuntikan cairan filler hyaluronic acid dalam jumlah tertentu untuk bentuk payudara bisa menimbulkan kerusakan jaringan.


"Saya tidak mengerjakan filler. (Filler) biasanya dilakukan pada garis senyum dan area yang kurang menonjol di wajah. Kami mengerjakan hal serupa, namun menggunakan fat," ujarnya saat dihubungi detikcom, Selasa (16/3/2021).


Prof David turut menegaskan, penyuntikan filler hanya boleh dilakukan oleh dermatolog, tak bisa sembarang dokter bedah plastik.


"Filler kan disuntik, hanya boleh dilakukan oleh dokter. Dermatologis itu kan dokter spesialis kulit," imbuhnya.


Jika tujuannya adalah membesarkan bagian tubuh termasuk payudara, dokter idealnya menyarankan metode implan atau transfer fat dalam ranah bedah plastik.


Meski tak ada syarat khusus, metode ini mensyaratkan penerima prosedur dalam kondisi sehat.


"Tidak ada syarat khusus karena ini wilayah estetik. Maka kandidat yang akan dilakukan prosedur adalah orang sehat," imbuh Prof David.


Monica Indah awalnya melihat unggahan seorang teman di media sosial tentang filler bokong. Tertarik untuk membesarkan ukuran payudara, ia kemudian menghubungi 'dokter' terkait. Ia pun akhirnya menjalani filler payudara dengan layanan home care.


Akan tetapi 3 pekan kemudian, keluhan demi keluhan pada payudara Monica bermunculan. Mulai dari infeksi, nyeri, bengkak dan kemerahan, hingga timbul lubang. Monica didiagnosis mengalami mastitis akibat suntikkan filler payudara yang diterimanya.

https://maymovie98.com/movies/mau-dong-ah/


Kondisi Fisik Juga Jadi Pertimbangan Vaksin Malam di Bulan Ramadhan


Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Vaksinasi COVID-19 akan dilakukan termasuk di Ramadhan atau bulan puasa nanti. Terkait hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY akan melaksanakannya dalam 2 sesi.

"Ya kita upayakan tetap (vaksinasi COVID-19) dilaksanakan tapi cuma memang berubah (jam vaksinasinya)," kata Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie saat ditemui di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta, Selasa (16/3/2021).


Nantinya, Pembajun menyebut vaksinasi saat bulan Ramadhan akan berlangsung saat pagi dan malam hari saja. Semua itu untuk menyesuaikan kondisi peserta yang tengah berpuasa.


"Kalau tengah siang kan kasihan juga yang datang dan petugasnya juga kasihan. Jadi mungkin kita laksanakan pagi satu sesi dan mungkin sesi berikutnya setelah buka puasa," katanya.


"Kalau kita tetap melihat kondisi pasien bayangin kalau siang orang sudah lelah, mungkin overheat juga segala macam kasian juga," imbuh Pembajun.

https://maymovie98.com/movies/i-love-that-crazy-little-thing/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar