Rabu, 17 Maret 2021

Kasus Baru Tambah 5.414, Ada 134.042 Kasus Aktif Corona RI Per 16 Maret

 Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 5.414 pada Selasa (16/3/2021). Total positif menjadi 1.430.458, sembuh 1.257.663, dan meninggal 38.753 kasus.

Total suspek hari ini mencapai 60.415 orang dengan 75.626 spesimen yang diperiksa. Kasus aktif saat ini ada 134.042, berkurang 2.482 dari hari kemarin


Detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada hari ini adalah sebagai berikut.


Kasus positif bertambah 5.414 menjadi 1.430.458

Pasien sembuh bertambah 7.716 menjadi 1.257.663

Pasien meninggal bertambah 180 menjadi 38.753

Sebelumnya, pada Senin (15/3/2021), tercatat total sebanyak 1.425.004 kasus positif virus Corona COVID-19. Ada 1.249.947 pasien sembuh dan 38.573 kasus meninggal dunia.

https://maymovie98.com/movies/emma-8/


Hampir Sepertiga dari Jabar, Ini Sebaran 5.414 Kasus Baru COVID-19 RI 16 Maret


Pemerintah melaporkan penambahan 5.414 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (16/3/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.430.458 kasus COVID-19.

Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi yakni 1.617, disusul dengan DKI Jakarta dengan 835 kasus, dan Jawa Tengah sebanyak 560 kasus.


Detail perkembangan virus Corona Selasa (16/3/2021), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 5.414 menjadi 1.430.458

Pasien sembuh bertambah 7.716 menjadi 1.257.663

Pasien meninggal bertambah 180 menjadi 38.753.

Tercatat sebanyak 75.626 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 60.415.


Sebaran 5.414 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (16/3/2021), sebagai berikut:


Jawa Barat: 1.617 kasus

DKI Jakarta: 835 kasus

Jawa Tengah: 560 kasus

Jawa Timur: 291 kasus

Banten: 247 kasus

Kalimantan Timur: 244 kasus

Nusa Tenggara Timur: 193 kasus

Kalimantan Selatan: 191 kasus

DI Yogyakarta: 170 kasus

Riau: 117 kasus

Sulawesi Selatan: 117 kasus

Bangka Belitung: 91 kasus

Kalimantan Tengah: 83 kasus

Kalimantan Barat: 82 kasus

Sumatera Utara: 79 kasus

Bali: 77 kasus

Papua: 70 kasus

Sumatera Barat: 55 kasus

Sumatera Selatan: 55 kasus

Lampung: 43 kasus

Kalimantan Utara: 37 kasus

Jambi: 36 kasus

Maluku Utara: 27 kasus

Papua Barat: 27 kasus

Sulawesi Tengah: 24 kasus

Bengkulu: 15 kasus

Aceh: 10 kasus

Sulawesi Tenggara: 7 kasus

Maluku: 6 kasus

Gorontalo: 3 kasus

Kepulauan Riau: 2 kasus

Sulawesi Barat: 2 kasus

Nusa Tenggara Barat: 1 kasus.


Keren, Mahasiswa Semarang Bikin Alat Tes Diabetes Tanpa Keluar Darah


 Empat mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menciptakan alat untuk mendeteksi tingkat diabetes melitus dengan sensor cahaya. Mereka pun mendapatkan medali emas dalam ajang Asean Innovation Science and Entrepreneur Fair 2021.

Mereka adalah mahasiswa Fakultas teknik program studi S-1 Teknik Biomedis dengan ketua Diana Almaas Akbar Rajah, wakil ketua Annelicia Eunice Arabelle, Nadiya Nurul, dan Kevin Tedjasukmana. Para pembimbing yaitu Kaprodi S-1 Teknik Biomedis, Dr.Aripin. M.Kom dan Sari Ayu Wulandari S.T., M.Eng.


Alat yang diciptakan bernama Gluconov. Saat ini alat tersebut berbentuk kubus kecil dengan lubang untuk memasukkan jari di atasnya. Dengan sensor cahaya, alat ini tidak lagi menggunakan darah sehingga penderita diabetes tidak perlu menusukkan jarum ke jari saat akan cek kadar gula dalam darah.


"Ini non-invasif atau tidak membutuhkan luka dalam proses pendeteksiannya. Kan kasian kalau sudah sakit diabetes mblonyok kalau diambil darah pakai jarum. Pakai alat ini juga meminimalisir limbah medis," kata ketua tim, Diana saat ditemui di kampus Udinus, Senin (16/3/2021).


alat tes diabetes dari udinus semarangPara majasiswa Udinus yang mengembangkan alat tes diabetes. Foto: Angling/detikHealth

Gluconov memang menyasar digunakan untuk pasien diabetes melitus yang harus rutin cek kadar gula dalam darah. Akurasinya disebut mencapai 95 persen. alat itu menggunakan Rangkaian sensor (spektrofotometri) memiliki komponen utama LED putih, Light Dependent Resistor (LDR), keping polikarbonat (CD), dan motor dengan mikrokontroler ESP32.


Cara kerjanya yaitu ketika jari dimasukkan ke dalam lobang alat, LDR akan bekerja mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang dimiliki oleh darah akibat dari paparan 5 jenis cahaya tampak. Perubahan tersebut dihasilkan oleh pembiasaan cahaya putih dengan keping polikarbonat. Dalam menghasilkan warna yang beragam, mereka menggunakan penggerak otomatis berupa motor kecil yang tiap pergerakannya dapat merubah posisi sudut keping polikarbonat sebanyak 30 derajat.


Kemudian Hasil deteksi dari proses tersebut akan berupa sinyal analog, kemudian dikonversikan melalui alat bernama Analog to Digital Convertion (ADC). Setelah proses konversi dilanjutkan mencari karateristik dan ekstraksi menggunakan teknik PCA. Dari hasil tersebut akan menghasilkan dua indikator yakni high dan low.

https://maymovie98.com/movies/emma-7/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar