Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 5.414 pada Selasa (16/3/2021). Total positif menjadi 1.430.458, sembuh 1.257.663, dan meninggal 38.753 kasus.
Total suspek hari ini mencapai 60.415 orang dengan 75.626 spesimen yang diperiksa. Kasus aktif saat ini ada 134.042, berkurang 2.482 dari hari kemarin
Detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada hari ini adalah sebagai berikut.
Kasus positif bertambah 5.414 menjadi 1.430.458
Pasien sembuh bertambah 7.716 menjadi 1.257.663
Pasien meninggal bertambah 180 menjadi 38.753
Sebelumnya, pada Senin (15/3/2021), tercatat total sebanyak 1.425.004 kasus positif virus Corona COVID-19. Ada 1.249.947 pasien sembuh dan 38.573 kasus meninggal dunia.
https://maymovie98.com/movies/emma-8/
Hampir Sepertiga dari Jabar, Ini Sebaran 5.414 Kasus Baru COVID-19 RI 16 Maret
Pemerintah melaporkan penambahan 5.414 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (16/3/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.430.458 kasus COVID-19.
Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi yakni 1.617, disusul dengan DKI Jakarta dengan 835 kasus, dan Jawa Tengah sebanyak 560 kasus.
Detail perkembangan virus Corona Selasa (16/3/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 5.414 menjadi 1.430.458
Pasien sembuh bertambah 7.716 menjadi 1.257.663
Pasien meninggal bertambah 180 menjadi 38.753.
Tercatat sebanyak 75.626 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 60.415.
Sebaran 5.414 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (16/3/2021), sebagai berikut:
Jawa Barat: 1.617 kasus
DKI Jakarta: 835 kasus
Jawa Tengah: 560 kasus
Jawa Timur: 291 kasus
Banten: 247 kasus
Kalimantan Timur: 244 kasus
Nusa Tenggara Timur: 193 kasus
Kalimantan Selatan: 191 kasus
DI Yogyakarta: 170 kasus
Riau: 117 kasus
Sulawesi Selatan: 117 kasus
Bangka Belitung: 91 kasus
Kalimantan Tengah: 83 kasus
Kalimantan Barat: 82 kasus
Sumatera Utara: 79 kasus
Bali: 77 kasus
Papua: 70 kasus
Sumatera Barat: 55 kasus
Sumatera Selatan: 55 kasus
Lampung: 43 kasus
Kalimantan Utara: 37 kasus
Jambi: 36 kasus
Maluku Utara: 27 kasus
Papua Barat: 27 kasus
Sulawesi Tengah: 24 kasus
Bengkulu: 15 kasus
Aceh: 10 kasus
Sulawesi Tenggara: 7 kasus
Maluku: 6 kasus
Gorontalo: 3 kasus
Kepulauan Riau: 2 kasus
Sulawesi Barat: 2 kasus
Nusa Tenggara Barat: 1 kasus.
Keren, Mahasiswa Semarang Bikin Alat Tes Diabetes Tanpa Keluar Darah
Empat mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menciptakan alat untuk mendeteksi tingkat diabetes melitus dengan sensor cahaya. Mereka pun mendapatkan medali emas dalam ajang Asean Innovation Science and Entrepreneur Fair 2021.
Mereka adalah mahasiswa Fakultas teknik program studi S-1 Teknik Biomedis dengan ketua Diana Almaas Akbar Rajah, wakil ketua Annelicia Eunice Arabelle, Nadiya Nurul, dan Kevin Tedjasukmana. Para pembimbing yaitu Kaprodi S-1 Teknik Biomedis, Dr.Aripin. M.Kom dan Sari Ayu Wulandari S.T., M.Eng.
Alat yang diciptakan bernama Gluconov. Saat ini alat tersebut berbentuk kubus kecil dengan lubang untuk memasukkan jari di atasnya. Dengan sensor cahaya, alat ini tidak lagi menggunakan darah sehingga penderita diabetes tidak perlu menusukkan jarum ke jari saat akan cek kadar gula dalam darah.
"Ini non-invasif atau tidak membutuhkan luka dalam proses pendeteksiannya. Kan kasian kalau sudah sakit diabetes mblonyok kalau diambil darah pakai jarum. Pakai alat ini juga meminimalisir limbah medis," kata ketua tim, Diana saat ditemui di kampus Udinus, Senin (16/3/2021).
alat tes diabetes dari udinus semarangPara majasiswa Udinus yang mengembangkan alat tes diabetes. Foto: Angling/detikHealth
Gluconov memang menyasar digunakan untuk pasien diabetes melitus yang harus rutin cek kadar gula dalam darah. Akurasinya disebut mencapai 95 persen. alat itu menggunakan Rangkaian sensor (spektrofotometri) memiliki komponen utama LED putih, Light Dependent Resistor (LDR), keping polikarbonat (CD), dan motor dengan mikrokontroler ESP32.
Cara kerjanya yaitu ketika jari dimasukkan ke dalam lobang alat, LDR akan bekerja mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang dimiliki oleh darah akibat dari paparan 5 jenis cahaya tampak. Perubahan tersebut dihasilkan oleh pembiasaan cahaya putih dengan keping polikarbonat. Dalam menghasilkan warna yang beragam, mereka menggunakan penggerak otomatis berupa motor kecil yang tiap pergerakannya dapat merubah posisi sudut keping polikarbonat sebanyak 30 derajat.
Kemudian Hasil deteksi dari proses tersebut akan berupa sinyal analog, kemudian dikonversikan melalui alat bernama Analog to Digital Convertion (ADC). Setelah proses konversi dilanjutkan mencari karateristik dan ekstraksi menggunakan teknik PCA. Dari hasil tersebut akan menghasilkan dua indikator yakni high dan low.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar