Kasus aktif Corona DKI Jakarta tampak terus melandai. Per kemarin, tercatat 6.744 kasus aktif COVID-19, lebih rendah dari laporan corona.jakarta.go.id per Kamis (11/3/2021) sebanyak 7.620 kasus.
Di beberapa pekan lalu, kasus aktif Corona DKI Jakarta selalu cenderung di atas 10 ribu kasus. Meski tampak melandai, DKI masih menjadi salah satu wilayah dengan penambahan kasus positif COVID-19 tertinggi di Indonesia.
Per Minggu (14/3/2021), ada 1.034 kasus baru Corona yang dilaporkan. Berikut 25 wilayah yang menyumbang kasus aktif Corona tertinggi di DKI Jakarta.
Kebon Kodong (Jakarta Pusat): 75 kasus
Sunter Agung (Jakarta Utara): 75 kasus
Jagakarsa (Jakarta Selatan): 63 kasus
Penggilingan (Jakarta Timur): 63 kasus
Sunter Jaya (Jakarta Utara): 61 kasus
Duren Sawit (Jakarta Timur): 59 kasus
Pulo Gebang (Jakarta Timur): 59 kasus
Pondok Kelapa (Jakarta Timur): 58 kasus
Johar Baru (Jakarta Pusat): 57 kasus
Pejagalan (Jakarta Utara): 55 kasus
Meruya Utara (Jakarta Barat): 54 kasus
Cibubur (Jakarta Timur): 51 kasus
Halim Perdana Kusumah (Jakarta Timur): 49 kasus
Cijantung (Jakarta Timur): 46 kasus
Ciracas (Jakarta Timur): 46 kasus
Kebon Jeruk (Jakarta Barat): 46 kasus
Srengseng Sawah (Jakarta Selatan): 45 kasus
Lenteng Agung (Jakarta Selatan): 45 kasus
Ragunan (Jakarta Selatan): 45 kasus
Utan Kayu Selatan (Jakarta Timur): 45 kasus
Cilandak Barat (Jakarta Selatan): 44 kasus
Lubang Buaya (Jakarta Timur): 44 kasus
Tanjung Barat (Jakarta Selatan): 44 kasus
https://nonton08.com/movies/clean-hands-2/
Tertular COVID-19 Usai Dua Kali Suntik Vaksin, Ini Penjelasan Kemenkes
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan seseorang yang sudah mendapat dua dosis vaksin COVID-19 masih memiliki kemungkinan untuk terinfeksi penyakit menular tersebut. Hanya saja, gejalanya akan cenderung ringan.
"Kan vaksin tidak mencegah orang tertular, tapi vaksin kalau ada virus yang masuk maka akan memberikan perlawanan sehingga kita tidak sakit atau kalau sakit cenderung ringan atau tidak ada gejala," jelasnya saat dihubungi detikcom, Senin (15/3/2021).
Nadia mengingatkan dengan adanya kemungkinan infeksi usai divaksin, setiap orang tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Terlebih belum ada tanda-tanda pandemi akan berakhir dan munculnya berbagai varian baru COVID-19.
"Yang pasti harus prokes ya," sebutnya.
Vaksin COVID-19 yang beredar saat ini tidak 100 persen melindungi dari infeksi Corona. Kekebalan pun tak langsung terbentuk setelah divaksin.
Dibutuhkan waktu berminggu-minggu bagi tubuh untuk membangun antibodi setelah divaksinasi. Ini adalah pengingat bahwa vaksin bukanlah obat mujarab.
Mengakhiri pandemi akan membutuhkan waktu dan kepatuhan terus-menerus pada praktik kesehatan masyarakat yang mendasar seperti menjaga jarak, memakai masker, dan cuci tangan.
TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation Galang Dana untuk Sulbar-Kalsel
Silih berganti, musibah datang di awal tahun ini. Gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar), dan banjir melanda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Beban berat tengah dihadapi para pengungsi. Karenanya, TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation membuka dompet amal untuk menampung semangat saling berbagi.
Bantuan donasi bisa disalurkan melalui rekening DOMPET AMAL TRANSMEDIA
Bank Mega: 01 074 00 11 111 889
Bank Mega Syariah: 10 000 100 100 100 4
Bank BNI: 70 123 70 321
Bank BCA: 375 0500 888
Bank Mandiri: 127 0000 2 7777 0
Bank BRI: 034 10 100 1617 301
Sekecil apapun bantuan Anda, jika dilakukan bersama akan mampu membuat Indonesia kembali pulih.
Berikut jumlah donasi yang sudah masuk per 15 Maret 2021:
Bank Mega = 126.046.717
Bank BCA = 313.670.662
Bank Mandiri = 126.970.738
Bank BNI = 166.027.888
Bank Mega Syariah = 15.166.635
Bank BRI = 111.390.712
TOTAL PENERIMAAN = 859.273.352
Tidak ada komentar:
Posting Komentar