Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merilis pedoman sementara untuk mereka yang telah divaksinasi COVID-19 secara penuh. CDC baru-baru ini merilis seperangkat panduan baru tentang apa yang bisa dan belum bisa dilakukan usai vaksinasi.
Dalam laman resminya, CDC menuliskan vaksin COVID-19 efektif mencegah penularan dan mengurangi risiko keparahan jika terinfeksi. CDC juga mengungkap mereka yang telah divaksin penuh atau telah menerima dua dosis, bisa melakukan hal-hal yang dulunya tak bisa dilakukan selama pandemi.
Salah satu yang disoroti dalam panduan tersebut adalah mereka yang telah mendapatkan dua dosis vaksin Corona, boleh kumpul-kumpul tanpa masker. Mereka juga boleh bertemu di dalam ruangan tanpa memakai masker atau menjaga jarak secara fisik.
Hal tersebut berlaku jika keduanya sama-sama telah mendapatkan dua dosis vaksin.
Selain itu, mereka yang sudah divaksinasi juga dapat bertemu dengan orang-orang yang tidak divaksinasi dari satu rumah tangga yang berisiko rendah, tanpa memakai masker atau menjaga jarak.
"(Pertemuan seperti itu) berisiko rendah," kata CDC.
Hanya saja, setelah divaksinasi penuh, Anda harus terus mengambil tindakan pencegahan di tempat umum seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari keramaian serta ruang yang tidak berventilasi baik.
Anda tetap harus menunda perjalanan domestik dan internasional. Jika bepergian, Anda masih harus mengikuti persyaratan dan rekomendasi dari otoritas kesehatan setempat.
Meski sudah divaksinasi penuh, tetap harus waspada terhadap gejala COVID-19, terutama jika Anda pernah berada di dekat seseorang yang sedang sakit. Jika Anda memiliki gejala COVID-19, Anda harus menjalani tes dan tinggal di rumah dan jauh dari orang lain.
https://nonton08.com/movies/clean-hands/
Jaktim Masih Memimpin! Kasus Aktif Corona DKI Terbanyak Ada di 25 Wilayah Ini
Kasus aktif Corona DKI Jakarta tampak terus melandai. Per kemarin, tercatat 6.744 kasus aktif COVID-19, lebih rendah dari laporan corona.jakarta.go.id per Kamis (11/3/2021) sebanyak 7.620 kasus.
Di beberapa pekan lalu, kasus aktif Corona DKI Jakarta selalu cenderung di atas 10 ribu kasus. Meski tampak melandai, DKI masih menjadi salah satu wilayah dengan penambahan kasus positif COVID-19 tertinggi di Indonesia.
Per Minggu (14/3/2021), ada 1.034 kasus baru Corona yang dilaporkan. Berikut 25 wilayah yang menyumbang kasus aktif Corona tertinggi di DKI Jakarta.
Kebon Kodong (Jakarta Pusat): 75 kasus
Sunter Agung (Jakarta Utara): 75 kasus
Jagakarsa (Jakarta Selatan): 63 kasus
Penggilingan (Jakarta Timur): 63 kasus
Sunter Jaya (Jakarta Utara): 61 kasus
Duren Sawit (Jakarta Timur): 59 kasus
Pulo Gebang (Jakarta Timur): 59 kasus
Pondok Kelapa (Jakarta Timur): 58 kasus
Johar Baru (Jakarta Pusat): 57 kasus
Pejagalan (Jakarta Utara): 55 kasus
Meruya Utara (Jakarta Barat): 54 kasus
Cibubur (Jakarta Timur): 51 kasus
Halim Perdana Kusumah (Jakarta Timur): 49 kasus
Cijantung (Jakarta Timur): 46 kasus
Ciracas (Jakarta Timur): 46 kasus
Kebon Jeruk (Jakarta Barat): 46 kasus
Srengseng Sawah (Jakarta Selatan): 45 kasus
Lenteng Agung (Jakarta Selatan): 45 kasus
Ragunan (Jakarta Selatan): 45 kasus
Utan Kayu Selatan (Jakarta Timur): 45 kasus
Cilandak Barat (Jakarta Selatan): 44 kasus
Lubang Buaya (Jakarta Timur): 44 kasus
Tanjung Barat (Jakarta Selatan): 44 kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar