Wagub Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah positif Corona COVID-19 meski sudah mendapatkan 2 dosis vaksin COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri membenarkan kabar Sitti Rohmi Djalilah positif Covid-19.
"Benar, Bu Wagub positif Covid-19," kata Hamzi seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/3/2021).
Kok bisa setelah divaksin tetap terpapar Corona?
Kekebalan tubuh tidak bisa langsung terbentuk setelah divaksin COVID-19 sehingga kepatuhan terhadap protokol kesehatan harus selalu diaplikasikan seluruh warga baik yang belum divaksinasi maupun yang telah menerima suntikan dosis vaksin pertama dan kedua.
"Kita perlu pahami meskipun kita sudah divaksinasi COVID kita masih memiliki risiko untuk terpapar dan tertular virus COVID-19," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi beberapa waktu lalu.
Meski demikian, dengan vaksinasi, diharapkan tubuh lebih kuat terhadap paparan virus COVID-19. Sehingga apabila tetap tertular, sakitnya ringan dan tidak mengalami gejala berat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga menyebut, dibutuhkan waktu berminggu-minggu bagi tubuh untuk membangun antibodi setelah divaksinasi.
"Itu berarti ada kemungkinan seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan COVID-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan jatuh sakit," jelas CDC di laman resminya. Hal ini juga terjadi karena vaksin tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perlindungan.
Pakar lain menyebut, rata-rata orang membutuhkan 10 hingga 14 hari untuk membangun sejumlah antibodi pelindung, tetapi setiap orang berbeda. Hal ini disampaikan Nicole Iovine, pakar penyakit menular dan kepala epidemiologi rumah sakit di University of Florida Health.
"Setiap hari, kemungkinan Anda terinfeksi sedikit berkurang," katanya. "Setiap orang dapat membuat respons kekebalan lebih cepat atau lebih lambat dari rata-rata," paparnya dikutip dari USA Today.
https://nonton08.com/movies/emma-5/
Sudah Dapat Dua Dosis Vaksin COVID-19, Boleh Lepas Masker? Ini Panduan CDC
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merilis pedoman sementara untuk mereka yang telah divaksinasi COVID-19 secara penuh. CDC baru-baru ini merilis seperangkat panduan baru tentang apa yang bisa dan belum bisa dilakukan usai vaksinasi.
Dalam laman resminya, CDC menuliskan vaksin COVID-19 efektif mencegah penularan dan mengurangi risiko keparahan jika terinfeksi. CDC juga mengungkap mereka yang telah divaksin penuh atau telah menerima dua dosis, bisa melakukan hal-hal yang dulunya tak bisa dilakukan selama pandemi.
Salah satu yang disoroti dalam panduan tersebut adalah mereka yang telah mendapatkan dua dosis vaksin Corona, boleh kumpul-kumpul tanpa masker. Mereka juga boleh bertemu di dalam ruangan tanpa memakai masker atau menjaga jarak secara fisik.
Hal tersebut berlaku jika keduanya sama-sama telah mendapatkan dua dosis vaksin.
Selain itu, mereka yang sudah divaksinasi juga dapat bertemu dengan orang-orang yang tidak divaksinasi dari satu rumah tangga yang berisiko rendah, tanpa memakai masker atau menjaga jarak.
"(Pertemuan seperti itu) berisiko rendah," kata CDC.
Hanya saja, setelah divaksinasi penuh, Anda harus terus mengambil tindakan pencegahan di tempat umum seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari keramaian serta ruang yang tidak berventilasi baik.
Anda tetap harus menunda perjalanan domestik dan internasional. Jika bepergian, Anda masih harus mengikuti persyaratan dan rekomendasi dari otoritas kesehatan setempat.
Meski sudah divaksinasi penuh, tetap harus waspada terhadap gejala COVID-19, terutama jika Anda pernah berada di dekat seseorang yang sedang sakit. Jika Anda memiliki gejala COVID-19, Anda harus menjalani tes dan tinggal di rumah dan jauh dari orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar