Kementerian Kesehatan RI menyebut perkiraan vaksin AstraZeneca akan siap didistribusikan dalam dua hingga tiga minggu ke depan. Termasuk menunggu kajian BPOM soal laporan pembekuan darah pasca divaksin AstraZeneca di Eropa.
"Kalau kita melihat kurang lebih 2 atau 3 minggu lagi semua proses quality control, pengepakan, dan persiapan distribusi itu akan selesai," jelas dr Nadia dalam Update Vaksin konferensi pers Kemenkes RI, Selasa (16/3/2021).
Namun, dr Nadia menyebut tak menutup kemungkinan persiapan distribusi dipercepat bila dilakukan secara berbarengan.
"Tapi dengan range 2 sampai 3 minggu itu memungkinkan untuk dilakukan percepatan-percepatan secara paralel antara persiapan packing daripada vaksin tersebut untuk kita ditribusikan," lanjutnya.
"Dan juga tadi kajian BPOM soal penggunaan lebih lanjut vaksin AstraZeneca," kata dr Nadia.
Di sisi lain, dr Nadia mengimbau agar masyarakat tak perlu panik menghadapi laporan kasus pembekuan darah usai suntik vaksin AstraZeneca di beberapa negara. Sebab, belum ada bukti sebab terkait hubungan vaksin dengan kasus yang dilaporkan.
Jumlah kasus pembekuan darah, menurut dr Nadia, juga cenderung sedikit dari jumlah orang yang sudah divaksin AstraZeneca. WHO juga menyebut manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih banyak ketimbang risikonya sehingga vaksinasi baiknya tetap dilanjut.
Meski begitu, investigasi terkait laporan kasus pembekuan darah pasca vaksinasi AstraZeneca tengah dilakukan bersama otoritas kesehatan Eropa dan WHO.
https://maymovie98.com/movies/leak/
Sentra Vaksinasi Terima Lansia Luar DKI, Ini Syarat & Ketentuannya!
Ketua Satgas Sentra Vaksinasi BUMN Arya Sinulingga resmi mengumumkan Sentra Vaksinasi Bersama kini dapat dipergunakan bagi para lansia di luar KTP DKI Jakarta. Adapun langkah ini dilakukan guna mempercepat dan melancarkan program vaksinasi nasional.
Program vaksinasi di Sentra Vaksinasi Bersama ini akan dibuka setiap hari dari pukul 08.00-16.00 WIB, serta berlangsung hingga bulan Mei mendatang. Namun, para lansia diwajibkan membawa persyaratan untuk dapat melakukan vaksinasi.
"Syaratnya adalah wajib membawa Surat Keterangan Domisili di wilayah DKI Jakarta," ujar Arya yang juga Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3/2021).
Soal pendaftaran,Aryamenyampakan para lansia di luar KTPDKI Jakarta dapat mendaftar melalui Loket.com di tautan https://loket.com/event/vaksinasicovid19untuklansia mulai hari ini. Dengan begitu, proses vaksinasi dapat dipantau secara efektif dan tidak menimbulkan kerumunan di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN.
Arya menjelaskan pendaftar akan mendapatkan mendapatkan satu tiket. Usai mengisi formulir secara online, pendaftar akan mendapat e-voucher berisi informasi jadwal dan jam vaksinasi.
"Para lansia wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area Sentra Vaksinasi Bersama BUMN dan wajib hadir tepat waktu sesuai jadwal yang ada di e-voucher. Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani," tegasnya.
Selain itu, Arya pun mengimbau agar peserta vaksinasi dari kalangan lansia memastikan kondisi kesehatannya terlebih dahulu saat akan divaksin, terutama yang memiliki penyakit komorbid.
Pasalnya, jika kondisi peserta tidak sehat saat screening vaksinasi akan berakibat penundaan dan pembatalan pemberian vaksin. Tak hanya itu, ia pun meminta agar peserta yang sedang berobat rutin untuk penyakit kronis agar membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.
Terkait hal ini, Arya meyakini program vaksinasi nasional COVID-19 dapat mewujudkan terbentuknya kekebalan kelompok. Oleh karena itu, ia berharap semua pihak dapat terus bersinergi dan berkolaborasi untuk dapat mengakselerasi program vaksinasi nasional, termasuk dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Untuk menuju terbentuknya kekebalan kelompok, selain vaksinasi perlu tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak," pesanArya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar