RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) kembali terendam banjir pada Selasa (25/2/2020). Nihayatul Wafiroh dari Komisi IX DPR RI menyebut, banjir merendam alat yang sama seperti pada banjir akhir pekan lalu.
"Sabtu terendam, Minggu sudah dibersihkan, sudah dihidupkan sudah bsia beroperasi. Ternyata semalam teredam lagi. Ini memulai dari awal lagi," kata Nihayatul.
Opsi untuk memindahkan alat-alat radiologi dan radioterapi, menurutnya bukan pilihan yang mudah. Selain karena alatnya besar, instalasinya juga rumit karena memutuhkan beton khusus dan kabel-kabelnya tertanam.
Posisi yang rendah, menurut Nihayatul menjadi salah satu faktor penyebab beberapa titik di RSCM kebanjiran. Meski demikian, hal itu seharusnya bisa diantisipasi.
"Drainase juga pasti perlu dipertanyakan," katanya.
Anak-anak Berenang di Genangan Banjir, Ini Risikonya untuk Kesehatan
Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya menimbulkan beberapa titik banjir pada hari Selasa (25/2/2020). Anak-anak dilaporkan memanfaatkan momen ini untuk bermain dan berenang di lokasi banjir.
Perilaku berenang di lokasi banjir ini sebetulnya sangat tidak disarankan karena berisiko mengundang berbagai macam penyakit mulai dari leptospirosis, diare, hingga penyakit kulit akibat air kotor. Selain itu lokasi banjir tidak bisa dipastikan 100 persen aman dari benda berbahaya seperti puing atau bebatuan tajam.
drg Christina Pindi dari Puskesmas Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu menyebut dirinya kerap menemukan anak luka usai bermain di lokasi banjir.
"Ada yang luka kulitnya karen menginjak benda tajam, ada juga yang benjol karena terantuk batu di jalanan," tutur drg Christina.
Saat kulit mengalami luka di tengah banjir, maka berbagai macam kuman yang ada di air dapat lebih leluasa masuk ke dalam tubuh. Efeknya seseorang mungkin akan mengalami penyakit infeksi.
dr Meta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengimbau agar para orang tua sebisa mungkin tidak memperbolehkan anak bermain di genangan banjir apalagi sampai berenang. Bila anak ingin membantu membersihkan rumah dari banjir maka siapkan perlengkapan memadai seperti sarung tangan plastik hingga sepatu bot bersol keras.
"Kemudian jangan lupa langsung bersihkan kulit yang terkena kontak air banjir dengan sabun. Sebab penyakit kulit yang menyerang anak saat banjir bisa macam-macam, karena bakteri sehingga menyebabkan gatal-gatal, bisa juga karena alergi," kata dr Meta.
Imbas Corona, China Larang Perdagangan dan Konsumsi Hewan Liar
China telah mengumumkan bahwa pihaknya akan melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar secara permanen. Pada Senin (24/2), Komite Kongres Rakyat Nasional China dengan tegas memutuskan bahwa semua perburuan, perdagangan dan transportasi yang ditujukan untuk tujuan mengonsumsi hewan liar darat yang secara alami dibesarkan di alam liar sekarang akan sepenuhnya dilarang.
"Mereka yang masih memilih untuk berpartisipasi dalam praktik konsumsi hewan liar akan "dihukum berat" atas tindakan ilegal mereka," demikian penuturan komite mengutip Shanghaiist.
Sebelumnya, pemerintah China telah berupaya mengatur pasar besar untuk perdagangan satwa liar di China. Namun pembatasan ini dikritik karena dianggap menekan rakyat kecil.
Larangan sementara pembatasan konsumsi hewan liar mulai berlaku pada awal wabah virus Covid-19, seperti yang terjadi selama epidemi SARS lebih dari satu dekade sebelumnya. Namun ketika SARS mereda, larangan dicabut meski masyarkat telah meminta peraturan tersebut dibuat permanen.
Baik Covid-19 dan SARS diyakini berasal dari pasar hewan liar China yang diatur secara longgar dan tidak higienis. Di sana disebut banyak spesies hewan liar disimpan di ruangan yang sama, menyediakan lahan subur bagi virus berbahaya untuk melompat dari satu spesies ke spesies lain, bermutasi sepanjang jalan dan akhirnya menemukan inang manusia.
Pasar Grosir Makanan Laut Huanan diasumsikan sebagai sumber penularan virus corona pertama di Wuhan. Di pasar ini banyak dijual berbagai hewan seperti anjing, ular, kelinci, kura-kura, musang, monyet, anak serigala dan salamander raksasa.
https://nonton08.com/a-lewd-sister-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar