Senin, 20 Juli 2020

Disney Akhirnya Ikut Boikot Facebook?

Disney disebut ikut aksi boikot Facebook yang sebelumnya sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar lainnya.
Boikot di sini maksudnya dengan menyetop atau mengurangi pengeluaran iklan mereka di platform Facebook dan Instagram. Penyebabnya adalah kebijakan perusahaan yang berbasis di Menlo Park, AS, itu terkait penyebaran konten ujaran kebencian dan hoax di platform mereka.

Disney dikabarkan telah menyetop iklan yang mempromosikan Disney Plus di Facebook dan juga menyetop iklan untuk Hulu di Instagram.

Adapun, Disney sendiri menghabiskan dana sekitar USD 210 juta untuk iklan Disney Plus di Facebook selama pertengahan pertama 2020. Sementara untuk Hulu, mereka mengeluarkan USD 16 juta untuk iklan platform video streaming itu di Instagram dari 15 April sampai 30 Juni.

Baik Disney maupun Facebook belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai aksi boikot Facebook yang berujung penyetopan iklan tersebut. Namun juru bicara Facebook pada Juni lalu menyebut mereka berfokus untuk menghapus ujaran kebencian di platformnya tersebut.

Aksi boikot Facebook sudah berjalan hampir sebulan lewat tagar #StopHateforProfit, yang digerakkan oleh sejumlah organisasi, seperti Anti-Defamation League, NAACP, COlor of Change, dan Sleeping Giants, yang dimulai pada 1 Juli lalu.

Perusahaan yang ikut aksi boikot Facebook itu antara lain adalah Hershey, Honda, Ben & Jerry's, dan Verizon. Namun ada juga perusahaan yang tak ikut aksi tersebut namun sudah menarik iklannya dari Facebook dkk, seperti Coca-Cola, Lego, Starbucks, dan Unilever.

Ada juga Microsoft yang bakal menyetop iklannya di Facebook dan Instagram selama Agustus mendatang, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (19/7/2020).

CEO Facebook Mark Zuckerberg tidak menghiraukan ancaman boikot Facebook yang datang dari perusahaan besar yang memasang iklan di Facebook. Ia bahkan percaya bahwa para pengiklan akan segera kembali ke Facebook dan boikot akan segera berakhir.

Hacker Twitter Turut Curi Data Pribadi Milik 8 Akun

 Twitter terus memberikan perkembangan terbaru soal peretasan besar-besaran yang melibatkan banyak akun milik tokoh ternama dunia. Kali ini, mereka mengungkap bahwa hacker yang membobol akun-akun tersebut juga mencuri data milik pengguna.
Dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (19/7/2020) Twitter mengatakan, hacker berhasil mengunduh data dan informasi milik delapan akun saat menjalankan penipuan Bitcoin. Tapi, akun yang datanya berhasil dicomot itu tidak memiliki centang biru alias tidak terverifikasi.

Jadi, kedelapan akun tersebut kemungkinan bukan milik orang ternama, seperti Jeff Bezos, Elon Musk atau Bill Gates yang menjadi korban pembajakan beberapa waktu lalu. Terkait informasi tersebut, Twitter pun langsung menghubungi akun-akun yang datanya diambil peretas.

Hacker bisa mengunduh data milik pengguna karena mereka mengakses alat 'Your Twitter Data'. Alat ini memungkinkan pemilik akun media sosial berlogo burung ini untuk melihat ringkasan rincian dan aktivitas akun mereka.

Alhasil, kemungkinan hacker bisa mengakses data pribadi milik pengguna, mulai dari nomor telepon, alamat email, pesan pribadi (direct messages), foto, video dan lain-lain.

Twitter juga mengatakan, hacker kemungkinan telah melihat informasi pribadi termasuk alamat email dan nomor telepon milik 130 akun yang menjadi target pembajakan ini.

"Dalam kasus di mana sebuah akun diambil alih oleh penyerang, mereka mungkin bisa melihat informasi tambahan. Investigasi forensik kami tentang aktivitas ini masih berjalan," tulis Twitter dalam blognya.

Kendati begitu, Twitter memastikan hacker tidak bisa mengakses password lama yang digunakan pengguna, karena data tersebut tidak disimpan dalam bentuk teks dan tidak tersedia lewat tools yang digunakan dalam serangan tersebut.
https://kamumovie28.com/uq-holder-episode-7/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar