Jumat, 24 Juli 2020

Tak Lagi Umumkan Kasus Harian Corona, Jubir RI: Tak Ada Maksud Menutupi Data

 Informasi mengenai jumlah kasus atau update COVID-19 tak lagi disampaikan secara harian. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Disebutkan oleh Wiku, untuk update kasus bisa secara langsung dilihat di website penanganan COVID-19
"Seperti yang dilihat, satgas tidak lagi mengumumkan data harian melalui konpers. Namun seluruh data update harian akan disampaikan di website www.covid19.go.id," kata Wiku dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/7/2020).

Data mengenai perubahan dan penambahan jumlah kasus Corona akan diubah secara rutin setiap pukul 16.00 WIB setelah verifikasi data nasional dari Kementerian Kesehatan. Ke depannya diharapkan data tersebut akan bisa diakses dengan real time dan tidak berbeda antara data nasional dan daerah.

Soal keputusan untuk tak lagi mengumumkan kasus harian, Wiku menyebut tidak ada intensi untuk menutupi data. Perubahan ini dilakukan sesuai dengan amanat dari Perpres No 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Tidak ada maksud untuk menutupi data, mari kita dorong transparansi publik dan silahkan masyarakat ikut mengontrol apabila ada kondisi yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya," pungkas Wiku.

Sempat Kritis Akibat Corona, Pria Ini Sembuh Berkat Transplantasi Paru

Berita baik datang dari pasien COVID-19 yang berusia 65 tahun. Pria yang bernama Cui Zhiqiang menjalani operasi transplantasi paru-paru di Rumah Sakit Renmin China di Universitas Wuhan sebagai upaya untuk menyembuhkannya dari Corona.
Ia diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan menjadi pasien pertama yang sembuh setelah menjalani operasi transplantasi paru-paru. Dia juga pasien Corona terakhir yang dirawat di Rumah Sakit Renmin Universitas Wuhan.

"Aku meninggalkan rumah sakit, terima kasih banyak!" tulis Cui kepada tim medis dikutip dari CGTN.

Ketika wabah Corona menyebar ke seluruh dunia, China adalah negara pertama yang melakukan operasi transplantasi paru pada pasien COVID-19, menargetkan disfungsi paru yang tidak dapat dipulihkan akibat Corona. Italia, Korea Selatan, AS, dan Austria juga telah melakukan operasi yang sama di negara mereka.

Proses pemulihan Cui berlangsung selama 166 hari, sejak dia didiagnosis pada 23 Januari. Awalnya, Cui mengalami suhu badan yang sangat tinggi pada 23 Januari, tepat saat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, mulai ditutup total.

Dia dipasangkan ECMO (extracorporeal membrane oxygenation) atau alat bantu napas sebulan setelah dirawat di rumah sakit, ketika dia mulai kehilangan napas dan menunjukkan gejala disfungsi paru yang tidak dapat diperbaiki.

Cui mendapat donor paru-paru dari seorang pasien yang meninggal karena henti otak. Operasi transplantasi paru Cui berlangsung selama 8 jam.

"Lebih dari 20 staf medis berpartisipasi dalam operasi ini dengan mengenakan APD lengkap. Kami tidak berbicara satu sama lain, itu adalah operasi yang dilakukan dalam diam," kata Profesor Lin Huiqing, seorang anggota tim bedah.

China News Service mencatat enam pasien telah menjalani transplantasi paru-paru di China sebagai pilihan terakhir untuk menyelamatkan nyawa mereka yang saat ini dalam kondisi kritis akibat infeksi COVID-19.
https://nonton08.com/triangle-sex-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar