Sabtu, 25 Juli 2020

ABK di Kapal Pesiar Jepang Bakal Dikarantina di Natuna?

Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengadakan rapat bersama jajaran menteri membahas rencana evakuasi ABK asal Indonesia dari kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang. Ada beberapa opsi penjemputan yang telah disiapkan, yakni melalui jalur laut dan udara.
"Opsi pertama akan dijemput dengan kapal rumah sakit. Sudah kita hitung kemungkinan kelemahan dan keuntungannya. Kedua melalui udara juga sudah dihitung apa hambatannya dan efisiensinya. Tapi secara detail belum bisa disampaikan," tutur Menteri Kemenko PMK, Muhadjir Effendi, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

Keputusan hasil rapat terkait penjemputan ABK di Jepang akan disampaikan terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo sebelum memutuskan opsi mana yang akan dipilih termasuk prosedur karantina yang akan di lakukan.

"Prosedur seperti yang dari Wuhan, termasuk bagian dari opsi. Sama dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh WHO. Di Natuna masih opsi, semuanya opsional," tambahnya.

Di antara 78 ABK di kapal pesiar, 4 dinyatakan positif COVID-19. Muhadjir menyebut kalau yang positif tidak dievakuasi ke Indonesia.

"Kalau yang positif tidak dievakuasi, sudah dirawat di rumah sakit di darat," pungkasnya.

2 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Meninggal karena Virus Corona

Dua penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang terinfeksi virus corona COVID-19 meninggal dunia. Keduanya merupakan korban jiwa pertama di kapal pesiar yang tengah dikarantina di Yokohama, Jepang tersebut.
Pemerintah Jepang mengumumkan, kedua korban merupakan pria 87 tahun dan wanita 84 tahun. Keduanya warga negara Jepang, seperti dikutip dari NHK World.

Keduanya dilaporkan memiliki masalah kesehatan lain sebelumnya, namun tidak disebutkan lebih detail. Mereka telah diturunkan dari kapal pekan lalu dan mendapat perawatan di rumah sakit.

Total korban tewas akibat virus corona di Jepang saat ini tercatat 3 orang.

Total 621 penumpang dan kru di kapal tersebut telah terkonfirmasi positif virus corona. Total ada sekitar 3.700 penumpang yang ikut menjalani karantina.

Dikaitkan dengan Almarhum Ashraf Sinclair, Apa Itu Angin Duduk?

 Beredar pesan berantai yang berisi narasi kemungkinan penyebab meninggalnya Ashraf Sinclair dan Mike Mohede adalah angin duduk. Disebutkan bahwa bisa jadi keduanya mengalami gejala seperti 'angin duduk' yang tidak terdeteksi hingga menyebabkan kematian. Lalu, apa sih angin duduk itu?
"Sebenarnya tidak ada istilah angin duduk di medis. Perasaan sesak napas, dada berat seperti ditindih disertai dengan keringat membasahi baju atau mual adalah beberapa gejala dari serangan jantung," kata spesialis jantung dr Ayuthia Putri Sedyawan, SpJP, kepada detikcom, Kamis (20/2/2020).

Kerap disebut sebagai angin duduk karena pengidapnya merasakan gejala seperti masuk angin dan muntah akibat rasa sakit hebat di dada. Sementara angina pectoris adalah serangan rasa sakit mendadak di dada yang menyebabkan aliran darah ke jantung berkurang.

"Angina pektoris itu adalah nyeri dada yang disebabkan berkurangnya suplai oksigen ke otot jantung oleh karena adanya penyumbatan di satu atau lebih pembuluh darah koroner," terang dr Ayu.

Angina pektoris mirip dengan serangan jantung dan sering menyebabkan kematian mendadak. Untuk itu, dr Ayu menyarankan jika mengalami gejala seperti sesak napas, dada terasa mencengkram hingga muntah, disarankan segera ke rumah sakit untuk mengecek apakah hal tersebut merupakan serangan jantung atau bukan terlebih jka memiiliki faktor risiko.

"Jika kita bicara rentan artinya yang memiliki risiko seperti laki-laki, merokok, riwayat darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, faktor keturunan, stres," pungkasnya.
https://nonton08.com/kesempatan-keduda/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar