Tren bersepeda naik daun sejak pandemi virus Corona COVID-19 menyebar ke seluruh dunia. Kenaikan tren ini dibarengi dengan kenaikan harga sepeda yang gila-gilaan. Duh, mau sehat saja kok mahal ya!
Bukan cuma mahal, beberapa jenis sepeda bahkan sering kosong stok di pasaran. Alhasil, sepeda bekas pun banyak yang dijual dengan harga di atas harga baru ketika kondisi normal.
Direktur salah satu produsen sepeda, Polygon, Wiliam Gozali menyebut kondisi ini dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Permintaan naik, harga otomatis mengikuti. Terlebih, banyak produsen tidak mengantisipasi lockdown di berbagai negara di awal-awal pandemi.
"Kendala utama adalah permintaan sepeda tinggi, sehingga pabrik supplier untuk spare part mengalami kesulitan untuk memenuhi jumlah," jelas William dalam diskusi online baru-baru ini.
Salah satu dampak pandemi yang dirasakan produsen sepeda adalah sulit mendatangkan spare part. Selain itu, kapasitas produksi juga masih belum bisa maksimal.
"Kita meningkatkan kapasitas produksi dan menjalankan protokol dari COVID-19 sehingga jumlah orang yang kerja juga masih dibatasi," pungkasnya.
Ternyata Ini Sebabnya Suara Kentut Bisa Berbeda-beda
Pernahkah kamu berpikir mengapa suara kentut bisa berbeda-beda? Terkadang bisa membesar, mengecil atau bahkan tidak bersuara sama sekali.
Menurut ahli gastroenterologi di University of Michigan Medicine Gastroenterology Clinic, Dr Michael Rice, MD, suara kentut bisa berbeda-beda tergantung dari kecepatan gas yang keluar dari lubang anus.
"Suara kentut yang beragam ini disebabkan oleh tingkat kecepatan gas yang keluar dan bentuk atau ukuran lubang anus saat keluarnya kentut," Michael seperti yang dikutip dari Men's Health.
Menurutnya suara kentut yang dihasilkan itu layaknya suatu alat musik. Semakin kecil lubang suara, maka nada yang akan dihasilkan pun semakin tinggi, dan begitu sebaliknya.
"Ada banyak faktor kemungkinan yang dapat menentukan ukuran lubang anus secara umum pada saat kentut," jelasnya.
"Kamu juga bisa memanipulasi suara kentut dengan cara bersantai dan mengatur kencang atau kendurnya lubang anus untuk mengubah nada, volume, dan durasi suara," tuturnya.
Serangan Jantung Ashraf Sinclair dan Olahraga CrossFit yang Ditekuninya
- Ashraf Sinclair dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung di usia 40 tahun. Kabar ini membuat banyak orang terkejut karena suami dari artis Bunga Citra Lestari (BCL) ini dikenal rutin berolahraga, terutama CrossFit.
CrossFit dijelaskan dalam situs resmi Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) sebagai program latihan yang menggabungkan dua unsur sistem aerobik dan anaerobik. Penekanannya adalah perpaduan antara latihan interval intensitas tinggi (HIIT), angkat beban, gymnastic, dan disiplin lainnya.
Beberapa ahli menyebut orang-orang yang mengalami serangan jantung saat berolahraga kemungkinan sudah memiliki faktor risiko penyakit jantung sebelumnya namun tidak pernah diketahui. Hal ini diperparah apabila olahraga yang dilakukan termasuk berat atau berintensitas tinggi.
"Olahraga intensitas tinggi sangat tidak dianjurkan sebenarnya (untuk yang punya risiko). Pasien saya yang serangan jantung akut sangat banyak karena setelah melakukan aktivitas seperti ini," kata ahli jantung dan pembuluh darah dr Dede Moeswir, SpPD, KKV, dari OMNI Hospitals Pulomas pada detikcom.
"Olahraga yang memacu jantung ini biasanya menyebabkan hormon-hormon yang tidak baik itu dilepaskan dalam keadaan berlebihan oleh tubuh. Misalnya adrenalin, katekolamin, seperti itu. Untuk orang-orang yang sudah punya faktor risiko penyakit jantung ya terpicu kena serangan," lanjutnya.
Faktor risiko penyakit jantung di antaranya hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, usia, hingga keturunan.
Untuk menghindari hal tersebut, disarankan agar berkonsultasi dan lakukan cek kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga berat seperti CrossFit. Tujuannya untuk mengetahui batasan fisik seseorang.
Sementara itu dokter jantung dari Siloam Hospital Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP, menyarankan agar orang-orang waspada terhadap denyut jantung yang tidak beraturan saat olahraga. Menurutnya, itu merupakan salah satu pertanda ada kelainan pada jantung yang perlu diperiksa.
"Kalau sedang olahraga, jantung pasti berdetak lebih kencang. Jadi nggak bisa jadi patokan. Kecuali jantung berdebar tidak beraturan," jelasnya.
Tanda-tada lain yang juga perlu diwaspadai adalah:
1. Terasa mau pingsan
2. Sakit dada
3. Keringat dingin
"Harus check up dulu, jangan diteruskan. Itu merupakan salah satu tanda bahwa jantung nggak beres," pesan dr Vito.
https://nonton08.com/sex-mate-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar