Jumat, 17 Juli 2020

Corona Makin Ganas di AS, Bos FB Kecewa dengan Kinerja Donald Trump

- CEO Facebook (FB), Mark Zuckerberg, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan wabah COVID-19 oleh Presiden Donald Trump. Hal ini ia akui saat melakukan percakapan video dengan ahli penyakit infeksi dan anggota gugus tugas COVID-19 Dr Anthony Fauci.
"Saat ini, sudah jelas Amerika Serikat berada pada jalur yang lebih parah dibandingkan banyak negara lain. Administrasi pemerintahan ini kurang efektif menghadapi wabah," kata Zuckerberg seperti dikutip dari CNBC, Jumat (17/7/2020).

Zuckerberg menyoroti kondisi memprihatinkan, seperti semakin banyak orang yang meragukan keseriusan wabah. Bahkan ada yang mempertanyakan efektivitas upaya pencegahan dasar memakai masker.

"Sangat mengecewakan kita masih kurang melakukan pengetesan. Bahwa kredibilitas ilmuwan ternama seperti Anda (Fauci -red) dan CDC diremehkan, bahkan baru-baru ini sebagian dari administrasi mempertanyakan apakah orang-orang masih harus memakai masker," lanjutnya.

Zuckerberg memberikan komentarnya setelah beberapa hari Facebook mengumumkan fitur baru yang mengincar hoax terkait virus Corona. Tujuannya untuk meminimalisir informasi keliru yang beredar di media sosial.

Amerika Serikat (AS) saat ini dilaporkan sudah memiliki lebih dari 3,5 juta kasus COVID-19 yang terkonfirmasi, terbanyak di dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 130 ribu orang meninggal dunia dan lebih dari satu juta berhasil sembuh.

Internet IndiHome Mati, Pelanggan Teriak

Pagi ini media sosial Twitter riuh dengan laporan para pelanggan IndiHome yang mengeluhkan internetnya mati.
Kepada detikINET, salah satu pelanggan IndiHome menyebutkan internet mati sejak pagi secara tiba-tiba dan kecepatan internetnya diturunkan.

"Anakku lagi Zoom tiba-tiba mati (internetnya). Teman sekelasnya yang pakai juga (internetnya mati). Terus kecepatannya dikurangi, padahal belum 700 GB. IndiHome nurunin tanpa sepengetahuan user. Langsung turun bandwithnya. Padahal buat Zoom aja 1 GB minimal," keluhnya.

Keluhan nyaris seragam disampaikan para pengguna IndiHome lewat Twitter dengan me-mention @IndiHome, akun resmi penyedia layanan internet milik Telkom tersebut.

Tampaknya tidak semua pelanggan terdampak. Pengguna IndiHome lain yang dikonfirmasi detikINET menyebutkan koneksi internet IndiHome di rumahnya baik-baik saja. "Aman di rumah gue. WiFi nyala, TV-nya juga lancar," sebutnya.

Saat ini detikINET sedang meminta keterangan dari pihak Telkom terkait matinya internet IndiHome pagi ini.

Mengejutkan, Populasi Manusia Diprediksi Anjlok di Masa Depan

 Pertambahan populasi manusia yang berlebihan menjadi kekhawatiran banyak pihak karena sumber daya Bumi yang terbatas. Topik itu pun kadang menjadi tema film atau novel yang menarik. Akan tetapi kemungkinan, kenyataannya nanti tidak demikian.
Dalam penelitian baru yang dipublikasikan British Journal The Lancet, populasi dunia diperkirakan mencapai puncak di 2064 sebanyak 9,7 miliar. Kemudian angka itu akan menurun ke sekitar 8,8 miliar orang pada 2100, sekitar 2 miliar lebih sedikit dari proyeksi sebelumnya.

Menurut studi ini, peningkatan akses pada alat kontrasepsi modern serta edukasi pada perempuan yang makin luas, bakal menurunkan tingkat kesuburan. Pada tahun 2100 itu, empat besar negara berpenduduk terbesar adalah India, Nigeria, China dan Amerika Serikat.

"Pertumbuhan yang terjadi seabad ini tidak lagi akan menjadi arah populasi manusia," cetus Christopher Murray, akademisi University of Washington yang memimpin riset tersebut, dikutip detikINET dari USA Today.

Beberapa negara akan menderita penurunan populasi di Asia dan Eropa. Studi ini memperkirakan sekitar 23 negara mengalaminya, termasuk Jepang, Korea Selatan, Thailand, Spanyol, Italia dan Portugal. Hal itu akan menimbulkan masalah.

"Bagi negara berpendapatan tinggi dengan tingkat kesuburan bawah, solusi terbaik untuk mempertahankan level populasi, pertumbuhan ekonomi dan keamanan geopolitik adalah kebijakan imigrasi terbuka dan kebijakan sosial yang mendukung keluarga punya anak," sebut Murray.

Jika populasi manusia menurun, memang berpotensi terjadi persoalan besar meski ada tentu saja ada dampak positif ke lingkungan. Sebut saja kerugiannya seperti tenaga kerja usia muda bakal makin berkurang.

"Meski turunnya populasi manusia berpotensi kabar baik dalam menurunkan emisi karbon dan tekanan sistem pangan, dengan banyaknya orang tua dan lebih sedikit anak muda, tantangan ekonomi akan naik karena makin sedikit pekerja dan pembayar pajak," sebut peneliti.
https://indomovie28.net/bem-episode-8-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar