Kamis, 11 Maret 2021

Dokter Sebut Long Covid pada Pasien Bergejala Ringan Cenderung Lebih Buruk

 Sejumlah studi menyebut pasien Corona yang telah pulih berisiko mengalami long COVID, tak terkecuali bagi mereka yang hanya mengeluhkan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala.

Dikutip dari The Sun, dokter paru dari University College London Hospital, Dr Melissa Heightman, mengatakan tingkat keparahan long COVID justru terjadi pada pasien yang tidak mengalami gejala berat akibat infeksi virus Corona.


Menurut Heightman, ada perbedaan pola antara pasien Corona yang dirawat di rumah sakit dengan yang tidak.


"Virus telah memicu efek yang dapat menyebabkan mereka menjadi tidak sehat selama berbulan-bulan. Itu adalah sesuatu yang mengejutkan kami," ucap Heighmant kepada BBC Radio 4.


"Gejala dapat lebih sulit dan lebih bertahan lama pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit," ujarnya.


Tanggapan ini muncul setelah adanya penelitian dari University of California yang menemukan bahwa pasien Corona yang tidak dirawat di rumah sakit cenderung mengalami long COVID yang lebih buruk usai dinyatakan pulih.


Dalam studi tersebut, para ahli menganalisis 1.407 orang di California yang dites positif COVID-19. Hasilnya, sebanyak 27 persen di antaranya masih mengeluhkan gejala COVID-19 meski sudah 60 hari setelah terinfeksi.


Gejala COVID-19 yang dilaporkan, seperti sesak napas, nyeri dada, batuk, atau sakit perut.

https://movieon28.com/movies/my-love-my-bride/


Berbagai Penyebab Libido Ngedrop pada Wanita


Gairah seksual secara alami berfluktuasi, tidak hanya dialami pria hal itu juga dialami oleh perempuan. Pada perempuan, naik turunnya libido atau gairah seksual terjadi karena berbagai faktor.

Perubahan secara fisik yang dialami perempuan dikutip dari Mayo Clinic yang dapat membuat libido berfluktuasi antara lain kehamilan, menopause, atau penyakit.


Gejala yang menyertai rendahnya libido pada perempuan menurut Mayo Clinic.


Tidak tertarik pada jenis aktivitas seksual apapun, termasuk masturbasi

Tidak pernah atau jarang memiliki fantasia tau pikiran seksual

Khawatir dengan kurangnya aktivitas atau fantasi seksual.

Saat dorongan seks lebih rendah dari pasangan, turun dari sebelumnya, atau bahkan tak ada sama sekali, itu sebenarnya adalah hal yang normal untuk terjadi. Namun, saat merasa terganggu dengan keadaan itu, kedua pasangan bisa mencoba mencari tahu penyebabnya.


Dikutip dari Shape, penyebab turunnya libido pada perempuan antara lain sebagai berikut.


1. Pil KB dan obat-obatan lainnya

Obat apa pun yang dikonsumsi dapat berpengaruh pada libido, baik obat flu yang dijual bebas, obat jerawat hingga kontrasepsi. Cermati daftar efek samping dari obat itu, termasuk pada pil KB.


"Jika itu mengeringkan sinus atau kulit Anda, itu juga mengeringkan selaput lendir lain di tubuh Anda," jelas pakar hubungan dan seks Kat Van Kirk, Ph.D.


Dikutip dari Shape, berbagai penelitian sudah membuktikan adanya hubungan dengan menurunnya libido dengan pil KB. Pil KB mengubah fluktuasi estradiol alami wanita (kelompok hormon yang mencakup estrogen), yang oleh banyak dokter kandungan dianggap sebagai sumber utama libido wanita.


2. Kafein pada kopi

Walaupun kopi di pagi hari membuat tubuh menjadi lebih bersemangat melakukan aktivitas, nampaknya hal itu tidak bekerja pada gairah seksual dan hubungan seks. Terlebih jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.


"Kafein dari satu atau dua cangkir kopi sehari dapat memberi Anda sedikit dorongan energi, tetapi konsumsi kafein yang berlebihan secara teratur dapat menyebabkan masalah di kamar tidur," ujar Dr Kirk.


"Terlalu banyak kafein menyebabkan kelenjar adrenal Anda berfungsi berlebihan dan melepaskan hormon stres di otak Anda yang dapat menghambat hasrat dan fungsi seksual," tambah Dr Kirk.


Untuk mengatasi penurunan libido akibat konsumsi kopi, Dr Kirk menyarankan agar perempuan tidak berlebihan minum kopi.

https://movieon28.com/movies/operation-chromite/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar