Selasa, 27 Oktober 2020

Update Corona Indonesia 27 Oktober: Tambah 3.520, Positif 396.454

  Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 3.520 kasus. Total kasus positif tercatat 396.454, sembuh 322.248, meninggal 13.512.

Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 37.438 spesimen. Jumlah suspek mencapai 169.479.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Selasa (27/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 3.520 menjadi 396.454


2. Pasien sembuh bertambah 4.576 menjadi 322.248


3. Pasien meninggal bertambah 101 menjadi 13.512


Sebelumnya pada Senin (26/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 392.934 kasus, sembuh 317.672, dan meninggal 13.411 kasus.

https://nonton08.com/east-west-neighbours-1997/


Bagaimana Jika Relawan Vaksin COVID-19 Sakit? Menristek Jelaskan Alurnya


Beberapa waktu lalu, dua relawan mengalami masalah kesehatan saat menjalani uji vaksin COVID-19. Diketahui, kasus yang terjadi di Amerika dan Brasil ini berkaitan dengan uji klinis vaksin Corona Oxford-AstraZeneca.

Kandidat vaksin COVID-19 lainnya yang dikembangkan Johnson & Johnson juga mengalami hal serupa. Seorang relawan mengalami unexplained illness yang mengharuskan uji klinis ditangguhkan, meski belakangan telah dilanjutkan kembali.


Melihat hal ini, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan pengembangan vaksin COVID-19 memang lebih rumit dari vaksin penyakit lainnya, karena Corona sifatnya global pandemi. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka harus memastikan vaksin yang dihasilkan itu aman.


"Dalam kriteria vaksin, yang pertama harus dipenuhi adalah keamanan atau safety. Vaksin itu jangan sampai menimbulkan efek samping yang bisa mengganggu nyawa dari manusia itu sendiri," jelasnya dalam siaran pers di BNPB melalui kanal YouTube Selasa (27/10/2020).


"Jika bibit vaksin Merah Putih sudah bisa diserahkan pada biofarma, yang pertama adalah uji klinis tahap 1 yang berbicara masalah keamanan, belum bicara ini manjur atau tidak. Kita pastikan ini aman jika nanti diberikan pada manusia. Tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius, apalagi sampai berbahaya untuk nyawa manusia," kata Bambang.


Bambang mengatakan, jika kasus seperti di Amerika dan Brasil terjadi, vaksin akan diteliti terkait dengan penyebab dari gangguan kesehatan tersebut.


"Kalau ada satu relawan yang mengalami kondisi seperti di Brasil atau Amerika, diteliti lebih lanjut apakah gangguan kesehatan tersebut memang karena dari vaksinnya atau ada masalah lain dalam tubuh si relawan tersebut," ujarnya.


Jika memang masalah kesehatan itu bukan disebabkan oleh vaksin COVID-19, lanjut Bambang, uji coba vaksin itu akan kembali teruskan dengan sangat hati-hati.


Tanpa Obat, Ini Cara Atasi Batuk Pilek pada Balita


Ketika batuk dan pilek melanda anak tercinta, hari-hari yang ceria seketika berubah murung. Penyakit ini kerap melanda si kecil, khususnya balita karena daya tahan tubuhnya yang belum sempurna. Meski tak berdampak serius, namun kesehatan buah hati harus menjadi fokus orang tua.

Dalam kondisi seperti ini, Ayah dan Bunda tidak boleh gegabah memberi obat-obatan. Terlebih pada anak berusia di bawah 2 tahun, pemberian obat pada anak bisa memberikan efek samping yang cukup serius. Mengapa hal ini bisa terjadi?


dr Arifianto, Sp. A atau yang akrab disapa dr Apin tidak menganjurkan memberi obat batuk pilek pada bayi karena umumnya terdapat 4 kandungan yang kurang efektif, antara lain sebagai berikut.


Antitusif yang berperan menahan reflek batuk. Dampaknya, anak hanya terlihat sembuh namun tidak membaik dan dalam kondisi berbahaya, karena dahak atau lendir berisi virus tidak bisa keluar dari saluran napas.


Antihistamin untuk menekan reaksi alergi sehingga dapat meredakan bersin dan mengurangi aliran inggris. Padahal bukannya menyembuhkan, kandungan ini justru membuat anak semakin tidak nyaman karena berdampak pada mulut kering dan pengentalan ingus. Selain itu, seringkali batuk pilek terjadi bukan karena alergi, melainkan infeksi virus.

https://nonton08.com/kong-skull-island-2017/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar