Rabu, 14 Oktober 2020

22 Persen Pria Tak Ganti Celana Dalam Setiap Hari Saat Pandemi Corona

 Selama masa pandemi virus Corona COVID-19 ini, banyak orang bekerja di rumah. Tentunya mereka memilih mengenakan pakaian yang santai dan tentunya juga dalam pemakaian celana dalam. Tapi, ada sekitar 22 persen pria ternyata tidak mengganti celana dalamnya lho setiap hari.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh OnBuy di Inggris, menemukan bahwa 1 dari 5 pria tidak mengganti celana dalamnya setiap hari, sedangkan pada wanita sekitar 18 persen di masa pandemi.


Survei ini dilakukan pada 2.790 orang, yang menemukan bahwa satu dari 20 pria menggunakan kembali celana dalamnya. Tidak hanya itu, bahkan ada pria yang memakai celana dalamnya lebih dari lima kali sebelum dicuci.


Dikutip dari Metro Uk, OnBuy menemukan sebagian besar pemakaian berulang ini memiliki metode tertentu dalam menyortir pakaian kotor. Ada 25 persen pria dan 20 persen wanita memutuskan untuk kembali memakai pakaian mereka jika tidak ada bau dan kotor.


Sementara, sebanyak 29 persen pria dan 30 persen wanita memakai kembali jika tidak terlihat kotor. Ada banyak sekali alasan mengapa seseorang mungkin memilih untuk tidak mengganti celana dalamnya setiap hari, apakah mungkin karena kurangnya fasilitas mencuci atau alasan lingkungan.


Membalikkan celana dalam mungkin tidak menyebabkan masalah serius, tetapi ada alasan mengapa orang disarankan untuk mengganti celana dalamnya setiap hari, yaitu karena bakteri yang ada di celana dalam berpindah sepanjang hari ke pakaian dalam melalui keringat.


Spesialis kulit di Natura Emporium, dr Nichola Cosgrove, jika tidak mengganti pakaian dalam setiap hari maka ada risiko terjadi akumulasi bakteri seperti, Escherichia coli, staphylococcus, dan streptococcus.


Bakteri tumbuh di area yang lembap dan hangat, efeknya bisa terjadinya bau tidak sedap, ruam, rasa gatal, hingga infeksi jamur. Untuk itu, dr Nichola merekomendasikan untuk menyetrika pakaian dalam untuk mencegah tumbuhnya bakteri.


Sementara itu, Kal Bulbul, pendiri dari Labs Skincare mengatakan bahwa dalam dunia medis, lebih baik mencegah daripada mengobati.


Untuk membantu melawan infeksi, pastikan kita mencuci pakaian menggunakan produk lembut yang tidak mengiritasi kulit. "Mencuci pakaian secara teratur untuk menghilangkan mikroba patogen," katanya.

https://cinemamovie28.com/the-da-vinci-code/


Vaksin COVID-19 Diberikan Bertahap, Kelompok Ini Bakal Dapat Duluan


Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartanto menyebut pemerintah sudah menyiapkan skenario untuk pengadaan vaksin COVID-19 sebagai langkah mengakhiri pandemi.

Saat ini Indonesia sudah mengamankan sekitar 160 juta dosis vaksin yang dikembangkan beberapa negara. Skema pemberian vaksin telah ditentukan dan dilakukan secara bertahap.


"Pemberian vaksin bertahap sampai tahun 2022, persiapan tengah dilakukan," kata Airlangga dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube dan ditulis Selasa (13/10/2020).


Airlangga menyebut pemerintah menyiapkan penerima vaksin berdasarkan prioritas. Pertama terdiri dari tenaga medis, paramedis, pelayanan kesehatan, TNI/Polri dan aparat hukum yang jumlahnya sekitar 3,5 juta dosis.


Selanjutnya tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah, yang jumlahnya sekitar 5 juta orang. Setelah itu disusul oleh tenaga pendidik yang terdiri dari guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan dosen perguruan tinggi swasta maupun negeri dengan total 4,3 juta dosis.


"Aparat pemerintah pusat, daerah, legislatif, 2,3 juta (dosis). Penerima bantuan pembayaran iuran BPJS yang jumlahnya sebesar 96 juta. Semuanya itu totalnya 102 juta dan masyarakat yang usia 15 sampai 59 tahun, totalnya ada 160 juta," jelas Airlangga.


Total sekitar 160 juta orang masuk prioritas pemberian vaksin COVDI-19 sehingga dibutuhkan 320 juta dosis vaksin dengan skema dua kali suntikan.


"Seluruhnya (penyuntikan vaksin) dikontrol oleh Kementerian Kesehatan dan Bio Farma," ungkapnya.

https://cinemamovie28.com/hacksaw-ridge/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar