Minggu, 18 Oktober 2020

Sebaran Virus Corona Indonesia 17 Oktober: DKI-Jabar Tertinggi, Kasus Baru 4.301

 Pemerintah melaporkan 4.301 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Sabtu (17/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 357.762 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 974 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 500 kasus baru per 17 Oktober.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 4.048 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 84 orang.


Berikut detail sebaran 4.301 kasus baru Corona di Indonesia pada Sabtu (17/10/2020):


DKI Jakarta: 974 kasus

Jawa Barat: 500 kasus

Sumatera Barat: 450 kasus

Jawa Tengah: 416 kasus

Riau: 256 kasus

Jawa Timur: 238 kasus

Kalimantan Timur: 197 kasus

Aceh: 182 kasus

Banten: 127 kasus

Papua Barat: 112 kasus

Bali: 92 kasus

Sumatera Utara: 86 kasus

Sulawesi Tenggara: 73 kasus

Kalimantan Selatan: 71 kasus

Papua: 69 kasus

Sulawesi Selatan: 66 kasus

Sulawesi Tengah: 51 kasus

Sumatera Selatan: 46 kasus

Maluku: 42 kasus

Kalimantan Tengah: 36 kasus

Lampung: 35 kasus

Kalimantan Barat: 31 kasus

Sulawesi Utara: 29 kasus

NTB: 27 kasus

Jambi: 26 kasus

DI Yogyakarta: 24 kasus

Bengkulu: 23 kasus

Bangka Belitung: 11 kasus

Sulawesi Barat: 5 kasus

Kalimantan Utara: 4 kasus

NTT: 2 kasus

https://kamumovie28.com/age-of-ice-2/


Uji Coba Vaksin Corona di Indonesia, Sudah Sampai Mana Kelanjutannya?


Salah satu kandidat vaksin COVID-19 tengah menjalani uji klinis fase III di Bandung, Jawa Barat. Sudah sampai mana perkembangan terkini uji tersebut?

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Jumat (16/10/2020) telah melakukan inspeksi pelaksanaan uji klinis vaksin Sinovac di Puskesmas Garuda dan Puskesmas Dago, Bandung. Sebelumnya, inspeksi juga telah dilakukan di seluruh senter uji pada 8-9 September.


"Hasil inspeksi menunjukkan tidak ada temuan yang bersifat kritikal," kata Kepala BPOM Penny K Lukito, dalam rilisnya, Sabtu (17/10/2020).


Saat ini, uji klinis vaksin Sinovac telah memasuki tahap rekrutmen subjek terakhir i Indonesia. Selanjutnya, akan dilakukan pengamatan efikasi atau khasiat serta keamanan vaksin.


"Sejauh ini tidak ditemukan adanya reaksi yang berlebihan atau Serious Adverse Event, hanya reaksi ringan seperti umumnya pemberian imunisasi," kata Penny.


BPOM akan melakukan monitoring secra berkala untuk mendapatkan data khasiat dan keamanan vaksin secara lengkap. Data tersebut dibutuhkan dalam pemberian izin penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).


Golongan O Disebut 'Kebal' COVID-19, Bisakah Ganti Golongan Darah?


Berbagai penelitian menyebut golongan darah O punya berbagai keistimewaan. Terbaru, golongan darah ini disebut-sebut lebih terlindungi dari komplikasi virus Corona COVID-19.

Mengingat belum ada obat yang terbukti manjur untuk mengobati COVID-19, keistimewaan ini tentu bikin iri pemilik golongan darah lainnya. Muncul pertanyaan, bisakah seseorang mengubah golongan darah?


Berbagai upaya telah dilakukan oleh para ilmuwan untuk mewujudkan hal tersebut. Pada 2015, ilmuwan dari University of British Columbia di Kanada menggunakan bakteri untuk mengubah golongan darah A dan B menjadi 'mirip' O.


Para ilmuwan menggunakan enzim 98 glycoside hydrolase yang diekstrak dari bakteri Streptococcus pneumoniae. Hasilnya, enzim tersebut mampu memotong dan memodifikasi antigen dalam darah menjadi lebih mirip golongan darah O.


Tentu saja ada keterbatasannya. Dikutip dari Popular Science, golongan darah yang dihasilkan bagaimanapun tidak benar-benar berubah menjadi O. Namun setidaknya, ada harapan untuk terus dikembangkan hingga sesuai harapan suatu saat nanti.

https://kamumovie28.com/homecoming/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar