Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mencatatkan jumlah kasus baru COVID-19 terbanyak per hari. Akumulasi pasien positif di DKI mencapai 104.235 orang.
Meski masih menjadi daerah dengan kasus harian terbanyak, penambahan kasus baru di DKI cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan data Jumat, (30/10/2020), jumlah kasus baru di DKI sebanyak 612. Menurun dibanding Kamis lalu yakni 713 kasus.
Jika dilihat dari data corona.jakarta.go.id, DKI Jakarta mencatatkan rekor terbanyak penambahan kasus baru pada 16 September dengan 1.505 pasien. Setelah itu, per 24 Oktober, grafik positif harian di DKI cenderung mengalami penurunan.
Berikut riwayat penambahan kasus baru COVID-19 di DKI Jakarta sepekan terakhir:
23 Oktober: 925 kasus baru
24 Oktober: 1.062 kasus baru
25 Oktober: 771 kasus baru
26 Oktober: 906 kasus baru
27 Oktober: 781 kasus baru
28 Oktober: 844 kasus baru
29 Oktober: 713 kasus baru
30 Oktober: 612 kasus baru
https://kamumovie28.com/wrath-2016/
4.517 Pasien COVID-19 RI Sembuh di 30 Oktober, DKI-Sumbar di Atas Seribu
Jumlah pasien virus Corona COVID-19 di Indonesia yang dinyatakan sembuh pada 30 Oktober tercatat 4.517 kasus. Total ada 334.296 pasien sembuh, 13.782 meninggal, dari total 406.945 kasus terkonfirmasi positif.
Sementara itu jumlah suspek pada hari ini tercatat 68.292 dengan 24.845 spesimen yang diperiksa.
Detail perkembangan kasus COVID-19 adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 2.897 menjadi 406.945
Pasien sembuh bertambah 4.517 menjadi 334.295
Pasien meninggal bertambah 81 menjadi 13.782
Aceh 0Berikut ini sebaran 4.517 pasien sembuh 30 Oktober 2020:
Aceh 0
Bali 108
Banten 182
Bangka Belitung 0
Bengkulu 10
DIY 60
DKI 1.077
Jambi 14
Jabar 356
Jateng 300
Jatim 215
Kalbar 5
Kaltim 254
Kalteng 35
Kalsel 59
Kaltara 0
Kepulauan Riau 29
NTB 4
Sumsel 32
Sumbar 1.176
Sulut 36
Sumut 73
Sultra 90
Sulsel 82
Sulteng 4
Lampung 24
Riau 249
Maluku Utara 0
Maluku 0
Papua Barat 1
Papua 0
Sulbar 7
NTT 33
Gorontalo 2
Perusahaan Farmasi Asal Prancis Ini Bikin Vaksin COVID-19, Segini Harganya
Perusahaan farmasi asal Prancis, Sanofi, mengembangkan vaksin COVID-19 yang direncanakan rampung pada pertengahan tahun depan.
Saat ini Sanofi juga tengah bekerja sama dengan GlaxoSmithKline (GSK) Inggris dalam pengembangan vaksin. Pada awal September lalu, Bogillot mengungkap harga vaksin sekitar 10 euro atau Rp 175 ribu per dosis.
"Harga belum sepenuhnya ditetapkan, kami menilai biaya produksi untuk beberapa bulan mendatang diperkirakan akan di bawah 10 euro," kata Bogillot kepada radio France Inter, dikutip dari Reuters.
Seorang juru bicara Sanofi mengatakan dalam pernyataan melalui surel bahwa harga akhir akan diputuskan ketika vaksin sudah melalui tahap pengujian terakhirnya.
"Kami mengantisipasi untuk dapat menentukan harga akhir pada saat uji coba tahap III. Ketika kami mengetahui lebih banyak tentang dosis. Pada tahap ini, angka apa pun tidak tepat. Kurang dari 10 euro hanyalah salah satu hipotesis yang sedang kami perkirakan," papar pernyataan resmi tersebut.
Sanofi dan GSK menargetkan bisa melalui tahap uji klinis akhir atau fase 3 pada Desember mendatang. Apabila hasil memuaskan, Sanofi dan GSK berharap vaksin itu bisa disetujui pada paruh pertama tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar