Memasuki musim hujan, para ahli kesehatan memperingatkan semua orang untuk membawa masker cadangan. Pasalnya, cuaca yang lembab dan basah membuat masker menjadi kurang efektif dalam mencegah infeksi virus Corona COVID-19.
Hal ini karena air hujan dapat membatasi aliran udara dan mengurangi kemampuan masker dalam menyaring virus.
Mantan pejabat di program kanker WHO, Karol Sikora, mengatakan bahwa semua jenis masker pada dasarnya akan menjadi rentan dalam cuaca lembab.
"Saya pikir masyarakat umumnya kurang memiliki pengetahuan atau panduan tentang masalah ini. Mereka harus diberi nasehat yang jelas oleh pihak berwenang, terutama mengingat saat ini hujan deras," kata Sikora, dikutip dari Daily Mail.
Sementara itu, Dr Simon Clarke, ahli mikrobiologi di University of Reading, mengatakan ini sama halnya dengan masker yang lembab karena bersin atau batuk, maka masker perlu diganti dengan yang baru.
"Saya selalu memastikan bahwa saya memiliki setidaknya satu masker cadangan setiap kali saya bepergian keluar, sehingga saya dapat mengganti masker ketika basah atau sudah menggunakannya dalam beberapa waktu," jelas Clarke.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyarankan agar setiap masker yang sudah basah atau tampak kotor perlu langsung diganti dengan yang baru.
"Untuk semua jenis masker, waktu penggunaan dan pembuangan yang tepat itu penting untuk memastikan masker tersebut efektif dalam mencegah penularan (penyakit)," ucap WHO.
https://cinemamovie28.com/false-colors/
Sering Dipakai Saat Demo, Benarkah Odol Bisa Menangkal Gas Air Mata?
Efek gas air mata adalah mata perih dan berair. Demonstran kerap menangkalnya dengan odol atau pasta gigi yang dioleskan di wajah. Benarkah cara ini efektif?
Setelah omnibus law UU Cipta Kerja disahkan, banyak elemen buruh turun ke jalan dan melakukan demo penolakan. Aksi semacam ini kerap diwarnai gesekan antara demonstran dan aparat.
Saat terjadi gesekan, tembakan gas air mata seringkali digunakan. Para pendemo mengantisipasi efek gas air mata itu dengan menggunakan odol atau pasta gigi di wajah mereka.
Benarkan odol itu bisa menangkal gas air mata?
Dalam wawancara dengan detikcom, praktisi kesehatan dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB, mengatakan odol atau pasta gigi ini sebenarnya tidak memiliki efek apapun terhadap gas air mata.
"Odol nggak ngaruh sebenarnya. Gas air mata bekerjanya karena terhirup, bukan kontak dengan mata. Efek gas air mata itu kan terhirup yang menyebabkan sekresi dari kelenjar air mata," jelasnya pada detikcom beberapa waktu lalu.
Bahkan dr Wisnu menegaskan, penggunaan odol di area wajah termasuk mata justru bisa menyebabkan efek kerusakan pada mata, seperti iritasi.
Tidak bisa menangkal gas air mata, tapi kok masih banyak yang menggunakannya?
Seorang anggota polisi yang bertugas saat terjadi kerusuhan di Bawaslu pada 2019 lalu, Fu'umori, mengatakan memang fungsi utama odol itu bukan untuk menangkal efek perih pada mata.
"Jadi, odol itu biar keluar saja air matanya, bukan biar nggak kena gasnya. Kena gas mah tetep," kata Fu-umori.
Fu'umori mengatakan, gas air mata itu mengandung serbuk-serbuk seperti merica yang bisa menyebabkan rasa perih pada mata. Ia juga menuturkan mata yang terkena gas itu akan semakin perih jika diberikan air.
"Makanya jangan dikucek, biarin saja biar nangis. Kalau dikasih air malah makin jadi (perihnya). Diemin saja," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar