Orgasme pada wanita menyimpan sejuta misteri. Ketika seorang wanita susah mendapatkan orgasme, penyebabnya bisa sangat beragam.
Suami yang kurang lihai memuaskan pasangan bisa jadi salah satu alasan. Tetapi yang juga sering terjadi, penyebabnya justru ada pada diri sendiri.
Memahami bahwa orgasme merupakan pencapaian bersama adalah kunci mendapatkan kehidupan seksual yang berkualitas. Lagipula, saling menyalahkan hanya akan berujung pada selisih paham dan juga pertengkaran.
Dikutip dari The Independent, berikut 4 kemungkinan penyebab wanita susah orgasme.
1. Masalah komunikasi
Banyak wanita yang malu dan enggan memberitahu pasangan tentang apa yang diinginkannya. Karena itu, mulailah berkomunikasi dengan pasangan tentang apa yang diinginkan saat bercinta, sehingga membantu untuk mencapai orgasme.
2. Kurang percaya diri
Menurut Kate Moyle, seorang terapis psikoseksual, kurang percaya diri dapat menimbulkan rasa tidak nyaman saat bercinta. Hal ini tentu membuat seorang wanita kesulitan untuk meraih orgasme.
"Pikiran negatif dari rasa kurang percaya diri akan mencegah kita untuk melepaskan kenikmatan dari rangsangan fisik saat berhubungan seks," jelas Kate Moyle.
3. Kurang memahami stimulasi seksual
Banyak wanita yang tidak mengetahui titik tubuh mana yang membuatnya mudah terangsang. Hal ini tentu menyulitkan pasangan karena si wanita sendiri saja, tidak mengerti bagian tubuh mana dari dirinya yang paling mudah merasakan sensasi seksual. Karena itu, pentingnya masturbasi untuk eksplorasi tubuh sendiri.
4. Masalah mental
Stres, depresi, dan cemas sangat berkontribusi untuk menghambat pencapaian klimaks. dr Shree Datta, spesialis ginekolog mencurigai faktor gangguan mental ini bisa disebabkan oleh konflik dalam hubungan dengan pasangan.
https://indomovie28.net/forsaken-2016/
Perbedaan Virus Corona Vs Norovirus, Mana yang Lebih Berbahaya?
Infeksi virus Corona belum selesai tertangani, tetapi dunia sudah harus berhati-hati menghadapi serangan Norovirus. Infeksi Norovirus sebenarnya pernah ditemukan di Indonesia awal tahun 2019 lalu yang laporannya dimuat dalam Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020.
"Dari 91 sampel feses yang diperiksa ternyata 14 sampel atau 15,4 persen mengandung norovirus. Sampel penelitian yang dilakukan awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa rumah sakit di Kota Jambi," tulis dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD(K), dalam rilis yang diterima detikcom.
Riset tentang Norovirus dilakukan Dr Juniastuti, dkk, dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga. Dengan adanya kasus ini, sebetulnya apa perbedaan virus Corona dan Norovirus? Mana yang lebih berbahaya?
Dikutip dari jurnal What Makes a Foodborne Virus: Comparing Coronaviruses with Human Noroviruses, virus Corona dan Norovirus sama mempengaruhi kehidupan manusia. Foodborne merujuk pada makanan yang telah tercemar bakteri atau virus yang berisiko mengganggu kesehatan manusia jika dimakan.
Berikut perbedaan virus Corona vs Norovirus:
1. Daya tahan
Dalam jurnal yang ditulis Dan Li, dkk, tersebut, virus Corona punya daya tahan lebih lemah dibanding Norovirus. Pertahanan Norovirus lebih baik menghadapi praktik disinfektan umum.
Praktik kebersihan tersebut meliputi penggunaan alkohol, klorin, dan ultraviolet pada makanan, tangan, serta perlengkapan makan. Praktik ini biasa diterapkan sebelum makan untuk menjaga kebersihan.
2. Peluang penyebaran lewat makanan
Tulisan yang dipublikasikan lewat US National Library of Medicine National Institutes of Health ini membahas peluang virus Corona sebagai foodborne virus. Corona memang bisa bertahan di makanan dan kemasan tanpa kehilangan kemampuan infeksi.
Hasilnya, peluang penyebaran virus Corona melalui makanan (foodborne transmission) lebih rendah dibanding Norovirus. Virus Corona menyebar lewat droplet dan kemungkinan melalui udara, sehingga disarankan pakai masker sebagai upaya pencegahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar