Dua studi terbaru mempertegas kaitan antara golongan darah dengan risiko infeksi virus Corona COVID-19. Kesimpulan dari kedua studi ini menyebut orang-rang dengan golongan darah O lebih jarang virus mengalami komplikasi berat akibat virus Corona COVID-19.
Salah satu studi dilakukan di Kanada, menunjukkan bahwa di antara 95 pasien yang mengalami gejala parah akibat COVID-19, pasien dengan golongan darah A atau AB sebanyak 84 persen, membutuhkan alat bantu pernapasan.
Sementara untuk pasien dengan golongan darah O dan B hanya 61 persen yang membutuhkan alat bantu pernapasan.
Selain disebut lebih 'kebal' terhadap COVID-19, ternyata orang dengan golongan darah O juga memiliki keistimewaan lain. Di antaranya sebagai berikut.
Golongan darah O adalah donor universal
Pemilik golongan darah O dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah. Hal ini karena golongan darah O tidak memiliki antigen seperti golongan darah lainnya, sehingga reaksi yang timbul saat transfusi darah akan menjadi lebih kecil.
Meski begitu, ada catatan bahwa golongan darah O positif hanya bisa mendonorkan ke sesama rhesus positif (O+, A+, B+, AB+). Sementara untuk golongan darah O negatif bisa mendonorkan ke semua tipe golongan darah, baik positif maupun negatif.
Golongan darah O berisiko lebih kecil terkena sakit jantung
Keistimewaan selanjutnya adalah orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih kecil untuk terkena penyakit jantung koroner. Pasalnya, golongan darah O memiliki jumlah protein yang rendah, sehingga lebih terlindungi dari risiko pembekuan darah.
https://indomovie28.net/final-girls-2015/
Senin KRL Mulai Normal, Ingat Lagi Protokol Kesehatan di Transportasi Umum
Mulai besok, Senin (19/10/2020), jam operasional KRL kembali normal lagi seperti sebelum pandemi COVID-19, yakni mulai pukul 04.00 hingga 24.00 WIB.
"Pilihan jadwal keberangkatan dengan jadwal yang kembali normal ini membuat para pengguna memiliki lebih banyak pilihan untuk jadwal keberangkatan sehingga tidak perlu memaksakan diri untuk masuk ke dalam kereta yang telah penuh karena khawatir tertinggal jadwal kereta terakhir," tulis VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba dalam rilis yang diterima detikcom.
Meski begitu, protokol kesehatan di KRL tetap diterapkan. Kapasitas pun masih dibatasi yaitu 74 orang per kereta atau 40 persen dari kapasitas pengguna KRL. Apa saja protokol lain yang perlu diterapkan saat di KRL?
1. Pengguna KRL wajib pakai masker, tidak boleh mengenakan masker scuba atau buff.
2. Pengguna KRL wajib terapkan jaga jarak sesuai marka yang tertera. Jika kondisinya padat, petugas akan menerapkan sistem buka tutup di luar stasiun.
3. Pengguna KRL disarankan untuk melakukan transaksi nontunai
4. Anak yang berusia kurang dari lima tahun atau balita dilarang naik KRL untuk sementara waktu.
5. Untuk penumpang lanjut usia atau lansia, hanya diizinkan naik KRL di luar jam sibuk, yaitu pada pukul 10.00-14.00 WIB
6. Balita dan lansia yang naik KRL karena keperluan mendesak, seperti perawatan rutin ke rumah sakit, harus melapor terlebih dahulu ke petugas stasiun
7. Para pedagang dengan barang bawaan yang banyak tidak boleh naik KRL di saat jam sibuk
8. Setiap penumpang tidak diizinkan berbicara secara langsung atau melalui telepon seluler selama di dalam kereta
9. Wajib untuk pakai jaket atau baju lengan panjang selama naik KRL
10. Disarankan untuk memakai face shield
11. Disarankan untuk mengenakan pakaian lengan panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar