Media lokal Taiwan melaporkan empat warga Taiwan meninggal usai menjalani vaksinasi flu. Laporan kematian ini dilaporkan otoritas kesehatan setempat pada Selasa (27/10/2020) dan dipastikan tidak terkait efek vaksin.
Dikutip dari Taiwan News, otoritas kesehatan Taiwan telah menyatakan laporan kematian usai suntik vaksin flu tak ada keterkaitan dengan keamanan vaksin. Empat warga yang meninggal tersebut merupakan lansia dengan penyakit kardiovaskular dan memiliki kondisi kronis lainnya.
Pusat Pengendalian Penyakit setempat menegaskan program vaksinasi flu akan terus berlanjut. Sudah ada lebih dari 4 juta yang menerima vaksin flu secara gratis di Taiwan.
"Sekitar 4,3 juta suntikan yang didanai pemerintah telah diberikan pada Senin (26 Oktober), dengan 76 kasus dilaporkan penerima mengalami reaksi merugikan, termasuk 25 kasus serius. Angka ini dianggap normal dan tidak mengharuskan program dihentikan," kata Chen.
Meski begitu, Chuang menyebut sudah membahas laporan kematian dan beberapa kasus serius usai vaksinasi flu. Hal ini demi menekan kekhawatiran publik terkait vaksin flu, terlebih laporan kematian yang lebih dulu dicatat di Korea Selatan.
"Pertemuan itu juga membahas beberapa kejadian buruk yang serius pada orang yang menerima suntikan flu di Taiwan, setelah program vaksinasi flu yang didanai pemerintah dimulai pada 5 Oktober," katanya, dikutip dari Taipei News.
Ilmuwan juga meyakini tidak ada kaitannya dengan vaksin flu. Klik halaman berikutnya.
Kematian usai vaksinasi tak ada kaitan langsung dengan kematian
Dikutip dari SCMP, para ahli medis menunjukkan bahwa kematian usai vaksinasi diyakini tak ada kaitan langsung dengan pemberian vaksin. Seperti yang disampaikan otoritas kesehatan Korsel, laporan meninggal usai suntik vaksin bisa jadi kebetulan.
"Kami tidak dapat mengatakan kematian tersebut karena kontaminasi oleh batch vaksin tertentu atau kesalahan program vaksinasi," kata Profesor Emeritus Lee Hoan-jong di Rumah Sakit Anak Universitas Nasional Seoul.
"Saya setuju dengan pandangan pemerintah bahwa kematian dan vaksinasi hanya kebetulan," lanjutnya.
Meski begitu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Taiwan mengingatkan orang yang memiliki kondisi seperti ini tak dianjurkan mendapat vaksin influenza.
- Mereka dengan demam atau kondisi kesehatan akut atau serius
- Bayi berusia kurang dari enam bulan
https://nonton08.com/little-mom-2-uncle-girls-2/
Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Dinilai Terburu-buru, Ini Bantahan BPOM
Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia dinilai terlalu terburu-buru oleh sejumlah pihak. Presiden Jokowi pun sudah mengingatkan agar program ini tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
"Uji klinis yang benar, karena kalau tidak, ada satu saja yang masalah, nanti bisa menjadikan ketidakpercayaan masyarakat akan upaya vaksinasi ini," ucap Jokowi, Senin (26/10/2020).
Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meyakinkan bahwa pihaknya telah mengikuti kaidah persyaratan yang digunakan secara internasional dalam pengadaan vaksin.
"Kami mengacu pada persyaratan WHO, US FDA, dan juga EMA," kata Dra Togi J Hutadjulu, Apt, MHA, Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM dalam konferensi pers Rabu (28/10/2020).
"Itu adalah regulasi obat yang sangat ketat dalam rangka melakukan evaluasi dan penetapan persetujuan kondisi, conditional approval ataupun emergency authorization," lanjutnya.
Togi juga menjelaskan, BPOM akan memastikan keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 dengan baik sebelum diberikan ke masyarakat tanpa adanya rasa tekanan dari pihak manapun.
"Kami pastikan bahwa memang memenuhi aspek-aspek keamanan dan mutu. Kita tidak akan merasa mendapat tekanan harus cepat," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar